4.2.3 Analisis Multivariat
Berdasarkan analisis bivariat bahwa variabel penelitian ini dapat dilanjutkan ke analisis multivariat oleh karena nilai p 0,05 yaitu variabel lingkungan intensitas
cahaya dan suhu dan variabel radiasi non peng-ion dengan menggunakan uji regresi logistik berganda kecuali variabel umur. Uji yang bertujuan untuk melihat pengaruh
variabel independen dengan variabel dependen serta untuk meramalkan seberapa jauh variabel independen memberikan kontribusi terhadap variabel dependen. Setelah
dilakukan uji regresi tahap 1 ditemukan variabel masa kerja, pengetahuan dan sikap tidak berpengaruh terhadap kelelahan mata. Selanjutnya dilakukan uji regresi tahap II
yang tidak mengikutsertakan variabel yang tidak berpengaruh, seperti terinci pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Uji Regresi Logistik Berganda Pengaruh Keadaan
Lingkungan Kerja Lama Terpapar, Jarak Monitor, Intensitas Cahaya, Suhu Ruangan dan Radiasi Non Peng-ion terhadap
Kelelahan Mata pada
Karyawan Bagian Tiket Biro Perjalanan di Kota Medan
No Variabel
Β P value
Expβ
1 Lama terpapar
4,552 0,005
26,857 2
Jarak monitor 4,073
0,003 21,770
3 Intensitas cahaya
3,964 0,006
18,863 4.
Suhu ruangan 2,978
0,010 15,519
5. Radiasi Non Peng-ion
4,627 0,000
27,342 6.
Constant -11,691
0,026 0,000
Overall Persentage = 87 Hasil uji regresi logistik berganda varibel lama terpapar dan jarak monitor,
keadaan lingkungan intensitas cahaya dan suhu dan variabel radiasi non peng-ion memengaruhi kelelahan mata pada karyawan bagian tiket biro perjalanan di Kota
Universitas Sumatera Utara
Maka Ŷ =
1 1 + e
– -11,691 + 4,552X 1
+ 4,073X 2
+ 3,964X 3
+ 2,978X 4
+ 4,627X 5
Medan. Variabel lama terpapar diperoleh nilai p = 0,005, β = 4,552 dan Exp β=
26,857, berarti lama terpapar karyawan bagian tiket biro perjalanan yang bekerja dengan waktu 8 jam memengaruhi kelelahan mata semakin naik 26,9 kali bila
dibandingkan lama terpapar ≤ 8 jam.
Variabel jarak monitor diperoleh nilai p = 0,003, β = 4,073 dan Exp β=
21,770, berarti jarak monitor terhadap karyawan bagian tiket biro perjalanan yang bekerja 50 cm memengaruhi kelelahan mata semakin naik 21,8 kali bila
dibandingkan jarak monitor ≥ 50 cm. Variabel intensitas cahaya diperoleh nilai p =
0,006, β = 3,964 dan Exp β= 18,863, berarti intensitas cahaya ruang kerja tidak
memenuhi syarat pada pencahayaan 100 lux dan atau 100 lux memengaruhi kelelahan mata semakin naik 18,9 kali bila dibandingkan intensitas cahaya sebesar
100 lux pada ruang kerja. Variabel suhu ruangan dengan nilai p = 0,010,
β = 2,978 dan Exp β= 15,519, berarti suhu ruangan kerja 18
C dan 26 C memengaruhi kelelahan mata semakin
naik 15,5 kali bila dibandingkan suhu ruangan 18 C – 26
Persamaan regresi logistik dapat ditentukan : C. Variabel radiasi non
peng-ion monitor komputer diperoleh nilai p = 0,000, β = 4,627 dan Exp β =
27,342, berarti radiasi non peng-ion 0,5 mT memengaruhi kelelaham mata sebesar 27,3 kali bila dibandingkan dengan radiasi non peng-ion
≤0,5 mT.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN