Pengaruh Lama Terpapar terhadap Kelelahan Mata pada Karyawan Pengaruh Jarak Monitor terhadap Kelelahan Mata pada Karyawan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Karakteristik Lama Terpapar dan Jarak Monitor terhadap

Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Tiket Biro Perjalanan Pada penelitian ini variabel karakteristik yang diteliti meliputi lama terpapar dan jarak monitor yang diteliti, dimana variabel karakteristik lama terpapar dan jarak monitor berpengaruh terhadap kelelahan mata pada karyawan Bagian Tiket Biro Perjalanan.

5.1.1 Pengaruh Lama Terpapar terhadap Kelelahan Mata pada Karyawan

Bagian Tiket Biro Perjalanan Berdasarkan uji regresi logistik berganda terdapat pengaruh antara lama terpapar karyawan sewaktu bekerja terhadap kelelahan mata dengan nilai p = 0,005 0,05. Sejalan dengan penelitian Prayitno 2008 bahwa terdapat hubungan lama terpapar terhadap monitor dengan kelelahan mata pada pengguna komputer di Kelurahan Pondok Cina Depok. Demikian juga hasil pengamatan di lapangan bahwa karyawan bagian tiket biro perjalanan bersikap tidak ergonomis dalam melakukan pekerjaan di depan komputer dengan lama terpapar dengan monitor berkisar 8 jam 60. Pendapat Ilyas 2002 bahwa karyawan yang sering terpapar radiasi komputer dapat menyebabkan penyakit mata seperti dry eye syndrome, yaitu kumpulan gejala yang disebabkan keringnya permukaan kornea mata akibat lapisan tear film yang melembabkan dan melumaskan permukaan bola mata telah menjadi rusak. 53 Universitas Sumatera Utara Karyawan yang terlalu seringnya memandang komputer atau terpapar radiasi monitor, selain computer eye syndrome, karyawan dapat juga terpapar penyakit mata yang lain. Karyawan yang bekerja di kantoran dapat menderita dry eye syndrome, yaitu kumpulan gejala yang disebabkan keringnya permukaan kornea mata akibat lapisan tear film yang melembapkan dan melumaskan permukaan bola mata telah menjadi rusak. Uji regresi menjelaskan bahwa lama terpapar karyawan dengan monitor 8 jam memengaruhi kelelahan mata sebesar 26,9 kali bila dibandingkan dengan lama terpapar ≤8 jam. Perlunya karyawan bersikap ergonomis dalam bekerja di depan komputer untuk meminimalisasi kelelahan mata yang dapat mengganggu konsentrasi bekerja. Perlunya upaya karyawan untuk melakukan p

5.1.2 Pengaruh Jarak Monitor terhadap Kelelahan Mata pada Karyawan

Bagian Tiket Biro Perjalanan osisi monitor jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah karena bisa menyebabkan sakit leher. Selain itu, jika monitor terlalu tinggi dari pandangan mata, maka akan menggangu pasokan udara yang disuplai ke otak. Sebaiknya layar monitor diposisikan sejajar dengan pandangan mata. Berdasarkan uji regresi logistik berganda terdapat pengaruh antara jarak monitor dengan mata karyawan sewaktu bekerja terhadap kelelahan mata dengan nilai p = 0,003 0,05. Sejalan dengan penelitian Prayitno 2008 bahwa terdapat jarak monitor dengan kelelahan mata pada pengguna komputer di Kelurahan Pondok Cina Depok. Dalam banyak penelitian disimpulkan bahwa pengguna komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot dan tulang terutama bahu, pergelangan tangan, Universitas Sumatera Utara leher, punggung, serta pinggang bagian bawah. Selain itu, penggunaan komputer juga masih dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan, badan bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merahberair, nyeri, dan bahkan gangguan penglihatan. Demikian juga dengan karyawan bagian tiket trevel tidak memenuhi syarat 90 sehingga karyawan mengalami kelelahan mata. Ini mengindikasikan bahwa karyawan dalam bekerja memiliki positif mata yang tidak sesuai dengan kesehatan tidak ergonomis. Uji regresi menjelaskan bahwa sikap karyawan terhadap jarak monitor dengan posisi mata 50 cm memengaruhi kelelahan mata sebesar 21,8 kali bila dibandingkan dengan jarak mata ≥ 50 cm. Mengutip dari American Optometric Association AOA, seperti dilansir Rctimes , untuk mencegah kelelahan mata sebaiknya tempatkan monitor dengan posisi yang ergonomis. Monitor harus ditempatkan pada posisi 16-30 inci dari mata, tergantung seberapa besar layar. Umumnya posisi yang nyaman untuk menatap monitor adalah minimal 20 inci atau 50 cm.

5.2. Pengaruh Keadaan Lingkungan Intensitas Cahaya, dan Suhu Ruangan