Pengertian Kelelahan Mata Kelelahan Mata Pengguna Komputer

2.2.1. Pengertian Kelelahan Mata

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Pada susunan saraf pusat terdapat sistem aktifasi bersifat simpatis dan inhibisi bersifat parasimpatis. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda–beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh Tarwaka dkk, 2004. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot, sedang kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab–sebab mental, status kesehatan dan gizi Grandjean, 1993 dalam Tarwaka dkk, 2004. Kontraksi kuat otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai kelelahan otot. Kelelahan ini diakibatkan oleh ketidak mampuan proses kontraksi dan metabolisme serabut-serabut otot untuk melanjutkan suplai output kerja yang sama, karena kekurangan ATP Graham, 1997. Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subjektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja Tarwaka dkk, 2004. Pada pekerjaan yang berulang, tanda pertama kelelahan merupakan peningkatan dalam rata–rata panjang waktu yang diambil untuk Universitas Sumatera Utara menyelesaikan suatu siklus aktivitas Sudjoko , 1996. Menurut Tarwaka dkk 2004, terdapat dua teori kelelahan otot yaitu teori kimia dan teori saraf pusat terjadinya kelelahan. Teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Sedangkan pada teori saraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan dihantarkannya rangsangan saraf melalui saraf sensorik yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat otak dalam mengendalikan gerakan pada sel saraf. Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot, sehingga gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Semakin lambat gerakan seseorang menunjukkan semakin lelah kondisi ototnya. Ada tiga jenis kelelahan mata Astenophia yaitu Astenophia Acomodatif, Astenophia Musculer, dan Astenophia Neurastenik. Kelelahan mata pada pengguna komputer merupakan Astenophia Acomodatif yang disebabkan oleh kelelahan otot siliaris. Pada keadaan normal, cahaya yang datang dari jarak tidak terhingga akan terfokus pada retina, demikian pula bila benda jauh didekatkan. Hal ini diakibatkan oleh adanya daya akomodasi mata yang bila benda didekatkan, maka bayangan benda dapat difokuskan pada retina atau makula lutea. Mata akan berakomodasi untuk melihat jelas benda pada jarak yang berbeda-beda sehingga Universitas Sumatera Utara bayangan benda akan tetap terfokus pada retina. Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliaris Ilyas, 2003. Ketika individu bekerja melihat objek bercahaya di atas dasar berwarna pada jarak dekat secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan mata harus berakomodasi dalam jangka waktu yang panjang. Kelelahan mata menyebabkan daya akomodasi menurun. Terdapat beberapa gejala kelelahan mata yaitu : a. Gejala okular; merupakan gejala seperti mata merasa tidak nyaman, panas, sakit, cepat lelah, merah, dan berair Asyari, 2002. b. Gejala visual; terjadi karena mata mengalami gangguan untuk memfokuskan bayangan pada retina. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Kelelahan ini akan menyebabkan penglihatan ganda atau kabur. Penglihatan yang kabur biasanya berkaitan dengan akomodasi, karena otot siliaris gagal untuk memfokuskan atau mengalami kejang dan kelelahan Asyari, 2002. Ketajaman penglihatan juga dapat menurun sewaktu-waktu, terutama pada saat keadaan daya tahan tubuh menurun atau mengalami kelalahan Mangunkusumo, 2002. c. Gejala umum lainnya yang sering dikeluhkan akibat kelelahan mata adalah rasa sakit kepala, sakit punggung, pinggang, dan vertigo. Karyawan yang sering terpapar radiasi komputer dapat menyebabkan penyakit mata seperti dry eye syndrome, yaitu kumpulan gejala yang disebabkan keringnya permukaan kornea mata akibat lapisan tear film yang berfungsi untuk melembabkan dan pelumas pada permukaan bola mata telah menjadi rusak. Dry eye syndrome, astenopia, computer vision Universitas Sumatera Utara syndrome, kelainan refraksi miopia atau astigmatisme disebabkan faktor-faktor yang berada pada lingkungan kerja tersebut,” Pada penyakit mata dry eye, dapat disebabkan lingkungan kerja yang kelembaban udaranya kering akibat AC. Faktor risiko dry eye syndrome adalah terpapar udara kering dari AC secara berlebihan Ilyas, 2002.

2.2.2. Faktor yang Memengaruhi Kelelahan Mata