2. Prinsip Good Corporate Governance Memberikan Perlindungan Hukum
Bagi Investor.
Forum for corporate governance memberikan arti kepada Corporate
Governance sebagai berikut :
96
”Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang
mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah
bagi semua
pihak yang
berkepentingan stakeholders.”
World Bank mendefinisikan Good Corporate Governance:
”Kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien,
menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan”
97
. Definisi ini menjelaskan bahwa corporate governance sebagai sistem yang
dipergunakan untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sasaran usaha maupun dalam
upaya mencapai sasaran tersebut. Corporate governance juga mempunyai pengaruh dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta dalam analisis dan
pengendalian resiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
98
Corporate governance yang
tidak sehat dapat menimbulkan godaan penyalagunaan jabatan Dewan Pengurus dan manajemen perusahaan yang lemah etika bisnis dan moralnya, maka ia juga dapat
96
I Nyoman Tjager, Corporate Governance, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2003, hal.26
97
Hassel Nogi S. Tangkilisan, Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance, Yogyakarta: Balairung Co, 2003, hal.12.
98
Siswanto Sutojo E Jhon Aldridge, Good Corporate Governance , Jakarta: PT. Damar Mulia Pusaka, 2005, hal.2
Universitas Sumatera Utara
merugikan para anggota the stakeholders, terutama para pemegang saham, kreditur, perusahaan pemasok dan karyawan.
99
Sehubungan dengan
masalah corporate
governance maka
persoalan keterbukaan merupakan elemen yang utama dari prinsip-prinsip pengelolaan
perusahaan yang baik good corporate governance. Organization for Economic Cooperation and Development
OECD, misalnya, merumuskan paling sedikit 4 empat unsur penting dalam prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan corporate
governance , yang semuanya bermuara pada prinsip keterbukaan disclosure.
Keempat prinsip tersebut adalah: a. Fairness keadilan.
Menjamin perlindugan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta
menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.
b. Transparency transparansi. Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu serta jelas,
dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemiiikan perusahaan.
c. Accountability akuntabilitas. Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk
menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
d. Responsibility pertanggungjawaban. Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai
cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial. Prinsip-prinsip corporate gavernance ini bukan hanya mengharuskan direksi
perseroan menjalankan perusahaan dengan cara yang baik sehingga menghasilkan
99
Ibid , hal.4
Universitas Sumatera Utara
kenaikan harga saham perseroan di pasar yang tentunya penting bagi investor jangka pendek. Tetapi bagi investor jangka panjang penerapan prinsip-prinsip ini akan
menjamin bahwa akan mempertahankan kelangsungan usaha, stabilitas serta kesejahteraan bagi semua stakeholders, termasuk tentunya keuntungan bagi para
pemegang saham. Karena fungsinya yang demikian maka peranan dari corporate governance
ini akan makin penting, dan dituntut di masa yang akan datang. Karena dengan pengelolaan perusahaan yang baik, yang berwujud dalam penerapan prinsip-
prinsip corporate governance, tujuan-tujuan perusahaan akan lebih mungkin tercapai tanpa perlu mengorbankan kelangsungan usaha.
100
Di Indonesia, tujuan dan manfaat good corporate governance dapat diketahui dari Keputusan Menteri Negara BUMN melalui SK No. Keputusan 23M-PM.
PBUMN2000, Pasal 6, Penerapan good corporate governance dalam rangka menjaga kepentingan Persero bertujuan untuk:
101
a. Pengembangan dan peningkatan nilai perusahaan, b. Pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efisien dan efektif,
c. Peningkatan disiplin dan tanggung jawab dari organ Persero dalam rangka menjaga kepentingan perusahaan termasuk pemegang saham, kreditur,
karyawan, dan lingkungan dimana Persero berada, secara timbal balik sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing,
d. Meningkatkan kontribusi Persero bagi perekonomian nasional. e. Meningkatkan iklim investasi; dan,
100
Sarah Mc. Bride, “Corporate Governance Becomes a Strong Factor For Investor” The Asian Wall Street Journal, Tanggal 18 July 2002, hal.M1.dalam Hamud M. Balfas, Op.cit, hal.231-232
101
Lihat Pasal 6 Keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN melalui SK No. Keputusan 23M-PM. PBUMN2000.
Universitas Sumatera Utara
f. Mendukung program privatisasi. Menurut I Putu Gede Ary Suta Istilah corporate governance merupakan
istilah yang kelihatannya mudah dimengerti, namun sesungguhnya sulit untuk diimplementasikan. Corporate governance refers to the set of rules applicable to the
direction and control of a company .
102
Dari definisi ini paling tidak terkandung dua aspek penting yaitu: Secara internal adanya tuntutan kepada direksi, komisaris dan
seluruh tatanan perusahaan untuk mensukseskan tercapainya good management practices
. Selanjutnya pencapaian good corporate governance GCG harus memperoleh dukungan dari pihak luar yang berkepentingan terhadap perusahaan
seperti : pemegang saham, terutama controlling interest holders, kreditur, pemerintah ataupun masyarakat luas. Ini tugas berat untuk menciptakan good corporate
citizenship .
Meluasnya kebutuhan terhadap good corporate governance dilatar belakangi oleh:
a. Berkembangnya equity
market ,
terutama di
negara-negara maju
mengharuskan bagi perusahaan dan pelaku pasar lain-nya untuk lebih transparan, fair dan terbuka dalam pembuatan keputusan perusahaan.
b. Adanya kompetisi yang semakin tajam terhadap sumber-sumber keuangan yang dikelola oleh dana pensiun, asuransi, mutual funds, dan institusi-
institusi keuangan lainnya. c. Semakin meningkatnya keterlibatan masyarakat stakeholders baik
langsung maupun tidak langsung, dalam kaitannya dengan lingkungan
102
Report on the Belgian Commission on Corporate Governance; an initiative of the Brussels Stock Exchange
dalam I Putu Gede Ary Suta, Op.cit, hal.435
Universitas Sumatera Utara
hidup, tenaga kerja, penggunaan dana masyarakat, pajak dan lain-lain, akan mengharuskan perusahaan untuk mengembangkan good corporate
governance GCG.
d. Adanya keharusan dari pemerintah terutama yang terkait dengan regulated industry
seperti pasar modal. perbankan. Dan industri-industri penting. lainnya.
Penciptaan dan penerapan good corporate governance GCG memerlukan perencanaan dan penerapan kebijakan penting dan mendasar yang mengatur
kehidupan perusahaan. Setidaknya ada empat syarat utama yang dibutuhkan yaitu: Pertama, good corporate governance mengharuskan adanya accountability
yang jelas bagi pengelola perusahaan. Amanat yang diterima melalui RUPS oleh direksi dan komisaris harus dipertanggungjawabkan baik yang mencakup operasi
perusahaan maupun pertanggungjawaban keuangan. Hal ini memerlukan adanya aturan main yang jelas mengatur hak dan kewajiban setiap pengelola perusahaan.
Kedua, good corporate governance membutuhkan adanya direksi yang memiliki tingkat independensi yang memadai terutama dalam kaitannya dengan
pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Harus dapat dipastikan bahwa direksi yang bekerja semata-mata untuk perusahaan dan bukan untuk kepentingan
pribadinya. Esensi untuk terciptanya independensi ini tidak lain adalah menghindari terjadinya conflict of interests.
Ketiga, good corporate governance memerlukan adanya penyebaran informasi yang diperlukan full disclosure. Informasi yang diperlukan oleh
stakeholders meliputi informasi penting dan relevan termasuk informasi tentang
operasi perusahaan dan informasi keuangan. Informasi ini akan membantu dalam penciptaan kondisi pertama dan kedua di atas.
Keempat, good corporate governance memerlukan adanya audit committe untuk meningkatkan kualitas laporan dan objektifitas penilaian kinerja perusahaan.
Audit ini harus dilakukan oleh pihak independen.
103
Menurut I Nyoman Tjager Pentingnya penerapan prinsip good corporate governance
kedalam suatu perusahaan publik dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
104
103
I Putu Gede Ary Suta, Ibid, hal.435-437
Universitas Sumatera Utara
a. Bahwa pihak investor institutional lebih menaruh kepercayaan kepada perusahaan yang menerapkan prinsip good corporate governance, dan
menjadikannya kriteria utama, disamping kriteria kinerja keuangan dan potensi pertumbuhan.
b. Ada indikasi keterkaitan antara krisis ekonomi di negara-negara Asia akhir abad 20 dengan lemahnya penerapan prinsip good corporate governance
pada masa itu. Misalnya terlihat dalam tindakan–tindakan seperti manajemen keluarga, kolusi dengan pemerintah, politik proteksi,
intervensi pemerintah, suap menyuap, dan lain-lain.
c. Penerapan prinsip good corporate governance
sudah merupakan
kebutuhan dalam internasionalisasi pasar, termasuk modernisasi pasar finansial dan pasar modal. Sehingga para investor bersedia menanam
modalnya. Trend ini cepat menyebar di berbagai belahan dunia, sehingga banyak perusahaan-perusahaan besar menerapkan prinsip good corporate
governance
dalam perusahaannya. d. Prinsip
good corporate
governance telah
memberi dasar
bagi berkembangnya value dari perusahan yang sesuai dengan lanskap bisnis
yang sedang berkembang saat ini yang sangat mengedepankan nilai-nilai kemandirian, transparansi, profesionalisme, tanggung jawab sosial, dan
lain-lain
Undang-Undang Pasar Modal juga memuat aturan yang berkaitan dengan good corporate governance,
terutama kaitannya dengan prinsip keterbukaan. Pengaturan tersebut terutama termuat dalam pasal 82 - 84 UUPM. Yakni mengenai
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Benturan Kepentingan, Penawaran Tender, Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan.
104
I Nyoman Tjager, Op.cit, hal.77
Universitas Sumatera Utara
D. Peran Para Pelaku Pasar Modal Dalam Perdagangan Saham Di Pasar Sekunder.
Pelaku utama dalam perdagangan saham di pasar sekunder pada pasar modal adalah investor dan emiten, hanya saja para pelaku ini tidak bisa melakukan transaksi
secara langsung, mereka harus dibantu oleh para pelaku profesional lainnya.
105
Dari sudut hukum, kegiatan para pelaku pasar modal mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dimana tugas dan tanggung jawab tersebut masih saling
berkaitan antara yang satu sama yang lain. Secara lebih rinci guna mendukung
kegiatan di pasar modal, para pelaku pasar modal tersebut adalah :
1. Investor