Keterbukaan Dalam Perdagangan Saham di Pasar Sekunder

3. Keterbukaan Dalam Perdagangan Saham di Pasar Sekunder

Keterbukaan disclosure adalah kewajiban dari perusahaan ketika perusahaan tersebut masuk ke dalam industri pasar modal. Karena begitu menjadi perusahaan publik maka kewajiban terpenting bagi perusahaan publik adalah melakukan keterbukaan. Kewajiban ini harus dilakukan secara terus menerus baik yang sifatnya berkala atau sewaktu-waktu. Keterbukaan juga tidak hanya menyangkut pengelolaan perusahaan tetapi juga menyangkut para pengelolanya. keterbukaan juga mempunyai dampak yang luas, karena dia bukan hanya sesuatu yang hanya dilakukan secara sukarela oleh perusahaan, tetapi juga merupakan kewajiban yang mempunyai konsekwensi. Keterbukaan juga mencerminkan baik tidaknya industri pasar modal secara keseluruhan. Menarik tidaknya suatu pasar modal sebagai tempat berinvestasi akan berhubungan dengan baik tidaknya kewajiban keterbukaan disclosure dilakukan. Keterbukaan dengan mutu yang rendah dan diterapkan secara tidak tegas, membuat industri pasar modal suatu negara menjadi tidak menarik dan ditinggalkan oleh para pemodal investor. Oleh karena itu otoritas pasar modal di manapun selalu memperhatikan kualitas keterbukaan yang dilakukan oleh emiten. Karena memang hanya dengan keterbukaan yang bermutu, dan dapat dipertanggungjawabkan industri pasar modal dapat berkembang dan berkompetisi dengan pasar modal lainnya. 76 Menurut Bismar Nasution ada 3 tiga fungsi prinsip keterbukaan dalam pasar modal adalah : 77 76 Ibid. hal.14 77 Bismar Nasution, Op. cit. hal.7-9 Universitas Sumatera Utara Pertama, Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar. Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan mempunyai peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, karena melalui keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian judgment terhadap investasi, sehingga investor secara optimal dapat menentukankan pilihan terhadap portofolio mereka. makin jelas informasi perusahaan, maka keinginan investor untuk melakukan investasi makin tinggi. Sebaliknya, ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan konsekuensinya menimbulkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi melalui pasar modal. Kedua, Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. Filosofi ini didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply informasi yang benar, agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting karena pasar modal beroperasi berdasarkan informasi. Tanpa informasi investor tidak dapat mengevaluasi saham. Kalau informasi mengenai saham sedikit, maka investor yang melakukan invetasi relatif kecil. Contoh: Suatu saham yang kualitasnya baik akan tetap mempunyai harga yang rendah dari semestinya. Hal ini terjadi karena informasi mengenai saham tersebut tidak tersedia secara luas dan akurat. Dengan perkataan lain, informasi saham yang mutunya rendah dapat mengakibatkan harga saham itu menjadi lebih rendah dari semestinya. Karena itu, untuk menjual saham pada pasar sekunder, manajemen perusahaan harus menjaga pasar. Artinya semua informasi yang relevan mengenai apa yang ada dan akan ada harus dikemukakan. Jika tidak mereka akan kehilangan kesempatan menjual sahamnya. Ketiga, Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan fraud. Pengungkapan informasi tentang fakta material secara akurat dan penuh diperkirakan dapat merealisasikan tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang menyesatkan misleading bagi investor. Universitas Sumatera Utara

C. Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Perdagangan Saham di Pasar Sekunder

Menurut I Putu Gede Ary Suta, ada beberapa alasan yang mengharuskan adanya perlindungan kepada pemegang saham publik atau investor yaitu: 78 a. Kesenjangan pemilikan saham equity gap. Pada umumnya, Komposisi kepemilikan saham perusahaan yang telah go public masih belum seimbang antara pendiri founder dengan pemegang saham publik. Sekitar 70 saham masih dikuasai oleh pendiri founder dan 30 sisanya dimiliki oleh publik investor. Perbedaan komposisi kepemilikan tersebut menyebabkan investor memiliki posisi yang lemah. Oleh karena itu, Bapepam-LK harus mengeluarkan aturan main yang memberikan perlindungan kepada investor. b. Akses terhadap informasi dan financial resources oleh pendiri founder. Hingga saat ini, posisi dewan komisaris dan direksi dari perusahaan masih didominasi oleh pendiri founder yang otomatis mempunyai akses informasi dan keuangan yang lebih cepat dan lancar dibandingkan dengan investor. Selain itu, terdapat perbedaan ekspektasi antara investor dan emiten, yakni: a. Investor menginginkan full disclosure sedangkan emiten cenderung menerapkan disclosure yang sangat terbatas. b. Investor menginginkan informasi yang tepat waktu, sedang emiten mengharapkan dapat mengurangi biaya penyebaran informasi atau penerbitan laporan. c. Investor menginginkan data atau informasi yang rinci dan akurat, sedangkan emiten mengharapkan dapat memberikan informasi secara garis besar saja. Perlindungan investor merupakan hal yang krusial karena pada banyak negara ditemukan bukti adanya praktek penyalahgunaan expropriation atas sumber-sumber daya perusahaan yang berlangsung secara ekstensif. Tindakan expropriation yang 78 I Putu Gede Ary Suta, Op. cit, hal.93-94 Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh pengelola perusahaan berupa manipulasi laba, penjualan asset yang tidak fair, praktek transper pricing tidak semestinya, penyertaan angota keluarga tidak berkualitas dalam jajaran perusahaan, pembayaran gaji atau kompensasi yang berlebihan pada eksekutif 79 dan lain-lainnya. Perlindungan yang dimaksudkan tidak untuk memberikan ganti rugi bagi investor yang mengalami kerugian oleh karena misalnya terjadi penurunan harga saham di bursa, akan tetapi lebih dikaitkan dengan pemberian informasi yang lengkap, akurat dan up to date kepada para investor. Dengan informasi ini diharapkan para investor dapat mengetahui keadaan perusahaan yang go public dan keadaan pasar yang penting artinya sebagai bahan di dalam mengambil keputusan investasi.

1. Prinsip Keterbukaan Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Investor