karyawan dapat meningkat. Sedangkan bagi pemimpin dapat berusaha menyeimbangkan kedua dimensi gaya kepemimpinan agar dapat meningkatkan
kepuasan kerja.
2.8. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti Sugiyono, 2006:47. Menurut Wahjono 2010:96
kepemimpinan transaksional mencakup hubungan pertukaran antara pemimpin dan pengikut tetapi kepemimpinan transformasional lebih mendasarkan pada
pergeseran nilai dan kepercayaan pemimpin, serta kebutuhan pengikutnya. Luthans dalam Wahjono 2010:96 menyimpulkan bahwa pemimpin
transformasional memiliki karakter antara lain: mengidentifikasi dirinya sebagai alat perubahan, berani, mempercayai orang, motor penggerak nilai, pembelajar
sepanjang masa, memiliki kemampuan menghadapi kompleksitas, ambiguitas dan ketidakpastian serta visioner. Sedangkan pemimpin transaksional adalah yang
memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.
Robins 2008:90 pemimpin transaksional mengarahkan atau memotivasi para pengikutnya pada tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas
peran dan tugas mereka. Sedangkan pemimpin transformasional menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi
kebaikan organisasi dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan kerja merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang
dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka
menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa yang diberikan walaupun balas jasa itu penting,
Hasibuan 2000:199. Berdasarkan teori-teori tersebut, maka kerangka konseptual dalam penelitian
ini sebagai berikut :
≠
Sumber : Situmorang 2010 :41
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.9. Hipotesis