12 lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja yang
memiliki sikap professional. Dengan kesimpulan tersebut diharapkan pengaplikasian teaching factory perakitan mobil Esemka di pendidikan
kejuruan mampu memenuhi tujuan – tujuan yang telah disimpulkan di atas. Sehingga terselenggaranya pendidikan kejuruan dapat berjalan sesuai
dengan teorinya.
c. Kurikulum Pendidikan Kejuruan di Indonesia
Kurikulum pendidikan kejuruan di Indonesia saat ini menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau sering disebut KTSP. Kurikulum
tersebut diamanahkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat 1 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, yang berbunyi “Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai kebutuhan satuan pendidikan…” Di dalam Undang Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19
dijelaskan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”Pengembangan kurikulum akan mengacu pada
13 standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Pengembangan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik yang ada.
Menurut Putu 2006:2 kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu: “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing –
masing satuan pendidikan. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten kota
untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah.” Kurikulum KTSP dikembangkan disetiap sekolah dengan melihat kondisi
sekolah. Kondisi sekolah yang berbeda - beda tidak bisa apabila ditetapkan hanya satu kurikulum dari pemerintah, maka dengan kurikulum yang
berbeda ini diharapkan akan mendapatkan kurikulum yang sesuai dan tepat dengan sekolahnya. Sehingga diharapkan dengan ini SMK dapat lebih
maju dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum
pendidikan kejuruan yang diterapkan di Indonesia yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, kurikulum KTSP memberi kebebasan setiap
sekolah untuk menentukan kurikulum yang diterapkan pada sekolah sesuai kemampuan yang dimiliki sekolah tersebut. Program teaching factory
perakitan mobil Esemka ini juga tidak dilaksanakan disemua SMK, hanya SMK – SMK tertentu yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan
14 program tersebutlah yang melaksanakannya. Pelaksanaan teaching factory
tersebut diharapkan dalam pengaplikasiannya dapat terintegrasi dengan dengan baik dengan kurikulum di sekolah tersebut.
2. Teaching Factory a. Pengertian Teaching Factory