Pengujian Keabsahan Data METODE PENELITIAN

35 4. Verifikasi Pada langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini berupa temuan baru yang sebelumnya belum ada. Bentuk kesimpulan berupa diskripsi masalah yang diteliti yang sebelumnya masih belum jelas. Selanjutnya untuk verifikasi yaitu langkah mencocokan data atau temuan yang didapat pada saat pengambilan data dengan keadaan sesungguhnya di lapangan, sehingga dapat terjadi singkronisasi antara kenyataan dengan data yang diungkap oleh peneliti.

G. Pengujian Keabsahan Data

Data yang didapat dari hasil penelitian berupa pernyataan dari sumber data, selanjutnya peneliti memberikan arti dari data yang didapat dengan cara menafsirkan. Penafsiran yang dilakukan peneliti akan dinyatakan sah apabila dilakukan pengujian keabsahan data. Pengujian keabsahan data untuk penelitian kualitatif menurut Maleong 2011:324 ada ada 4 buah pengujian yaitu: derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Peneliti akan melaksanakan dua pengujian keabsahan data tersebut, hal tersebut dilakukan agar data yang didapat memiliki keabsahan yang kuat. 1. Credibility , Dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa cara untuk menguji credibility data. Pengujian credibility ada 6 cara yaitu melalui 36 “perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisi kasus negatif dan membercheck” Sugiyono 2012:270. Pengujian kredibilitas data yang dipilih peneliti yaitu: a. Memperpanjang pengamatan Setelah permasalahan yang akan diteliti peneliti sudah ditetapkan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan proposal penelitian. Setelah proposal penelitian diajukan untuk diteliti maka peneliti mulai mencari data sesuai dengan kebutuhan. Proses pengambilan data untuk memecahkan permasalahan penelitian dimulai sejak bulan November 2012, selanjutnya setelah terjalin hubungan baik dan sudah terjadi keakraban antara peneliti dengan sumber data, maka setiap saat peneliti bisa berkunjung ke sekolah untuk mengambil data. b. Peningkatan ketekunan Setelah memperoleh ijin penelitian oleh beberapa instansi pemerintahan setempat, peneliti segera memulai pengambilan data. Namun sebelum melakukan pengambilan data peneliti menjalin keakraban terlebih dahulu dengan sumber data, bersamaan dengan itu peneliti juga menyampaikan maksud dan tujuan peneliti berkunjung ke sekolah. 37 Meningkatkan ketajaman dalam pembahasan, peneliti meningkatkan ketekunan dengan cara membaca berbagai referensi, baik dari dunia maya maupun hasil penelitian – penelitian yang relevan. c. Triangulasi Setelah mendapatkan data – data penelitian, kemudian dilakukan triangulasi untuk mengecek kebenaran data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Dari hasil pengecekan selanjutnya data dilakukan pengecekan dengan cara melakukan wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang IV, serta ketua teaching factory perakitan mobil Esemka. d. Kajian Kasus Negatif Kajian kasus negatif muncul pada saat melakukan wawancara. Apabila ditemukan ada data yang diperoleh dari 2 sumber data yang berbeda, maka dikonfirmasikan kepada guru yang lain, terutama kepada Ketua Bidang Keahlian atau guru yang lebih senior. Setelah dilakukan konfirmasi diharapkan mampu memperjelas data. 2. Dependability Pengujian dependabilitas pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara “Menggunakan metodologi yang benar dan menjaga kebenaran data yang diperoleh, sehingga dapat diperoleh kekonsistenan atau kesamaan hasil penelitian” Sanafiah dalam Sugiono, 1990. Dalam penelitian ini pengujian kebergantungan dilakukan dengan cara meminta pembimbing untuk meninjau pelaksanaan peneliti. Pada 38 waktu peneliti mulai menentukan masalahfokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan. 39

BAB IV PEMBAHASAN