2.1.1.4 Karakteristik Siswa SD
Siswa SD masih berada pada tahap operasional konkret Hergenhahn dan Matthew, 2010. Siswa cenderung lebih banyak bermain dan kesulitan dalam
memecahkan masalah. pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang abstrak bagi siswa, karena mayoritas siswa kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan matenatika. Guru dapat menggunakan media pembelajaran untuk membuat siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran.
media yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. media pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi
matematika yang dinilai sulit. Perhatian siswa yang terpusat dapat berdampak pada ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
Karakteristik siswa dapat dilihat pula dari gaya belajar gaya belajar siswa menurut DePorter dan Harnacki dalam Hariyanto, 2011 dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu : 1.
Visual
Visual Learners
Gaya belajar visual menitik beratkan pada ketajaman penglihatan. Karakteristik yang khas dari gaya belajar visual yaitu pertama kebutuhan melihat
sesuatu secara visual untuk memahaminya, kedua memiliki kepekaan terhadap warna, ketiga memiliki kesulitan dalam berdialog bersama.
2. Auditori
Auditory Learners
Gaya belajar auditori mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar auditory benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap inforrmasi. 3.
Kinestetik
Kinesthetic Learnes
Gaya belajar kinestetik mengharuskan individu menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Karakter model
belajar kinestetik adalah menempatkan tangansebagai alat penerima informasi utama agar terus bisa mengingatnya.
Von Glasersfeld dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:112 berpendapat pemberian motivasi dapat memberikan perasaan kompeten dan kepercayaan
terhadap potensi siswa dalam memecahkan masalah baru, karena kesinambungan
motivasi belajar secara kuat bergantung kepada kepercayaan siswa terhadap potensi belajarnya sendiri.
Motivasi ada dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, 2010:19-20.
1. Motivasi intrinsik. Motivasi ini timbul dari dalam individu tanpa ada paksaan
dorongan orang lain. 2.
Motivasi ekstrinsik. Motivasi ini timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
2.1.2 Media Pembelajaran