38
mengintegrasikan unsure
proses perencanaan
berbasis isu-isu dan keselarasan. Model BSC memfasisilitasi pengembangan tujuan peningkatan
kinerja, ukuran, dan target melalui 1 misi, 2 fokus pada pelanggan, 3 proses internal, 4 belajar dan
pengetahuan, 5 keuangan. Menurut Abdul 2013:9 Proses perencanaan
strategi ada 4 tahapan yaitu: 1 menganalisis masalah, 2 merencanakan strategi yang akan dilakukan, 3
mengimplementasikan, 4 mengukur. Tahapan ini dimulai dari penentuan visi organisasi sampai hasil
yang diperoleh. Berikut ini adalah rincian dari masing- masing tahapan perencanaan strategi.
2.6 Langkah-langkah
Pengembangan Rencana
Strategis
Proses penyusunan kembali rencana strategis pendidikan dapat dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu:
1 diagnosis, 2 perencanaan, 3 penyusunan dokumen rencana tim SP4 UGM 1995:9-14 dalam Somantri,
2014. Tahap diagnosis yaitu pengumpulan berbagai informasi perencanaan sebagai bahan kajian. Kajian
lingkungan internal bertujuan untuk memahami kekuatan-kekuatan
strengths dan
kelemahan- kelemahan weakness dalam pengelolaan pendidikan,
dan kajian lingkungan eksternal bertujuan untuk mengungkap
peluang-peluang opportunities
serta
39
tantangan-tantangan threats dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Tahap perencanaan dimulai dengan menetapkan visi dan misi. Visi merupakan gambaran tentang
keadaan yang diinginkan di masa depan. Sedangkan misi ditetapkan dengan jalan mempertimbangkan
rumusan penugasan yang merupakan tuntutan tugas dari luar organisasi dan keinginan dari dalam berkaitan
dengan visi kedepan dan situasi yang dihadapkan saat ini.Tahap pengembangan dirumuskan berdasarkan
misi yang diemban dan dalam rangka menghadapi isu utama isu strategis. Pengembangan strategi lebih
melihat kekurangan, kelebihan, isu-isu utama, visi, misi dan tujuan sekolah.
Tahap penyusunan
rencana strategis
dirumuskan secara
singkat, perumusan
dapat dilakukan sejak saat pengkajian telah menghasilkan
temuan. Untuk penyelesaian perlu menunggu semua rumusan atau keputusan telah ditetapkan atau
disepakati bersama oleh semua pihak yang terkait. Rumusan visi yang disepakati akan menjadi panduan
dalam merumuskan misi dan tujuan organisasi. Hasil kajian kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
tantangan dari eksternal serta rumusan visi, misi dan tujuan dapat menghasilkan isu-isu utama dalam
membangun pendidikan. hubungan tersebut dapat dilihat dalam diagram 2.1 dibawah ini.
40
Gambar 2.1 Langkah-langkah Pengembangan Strategi
Sedangkan menurut
Sugiyono 2012:409
ada sepuluh
langkah yang
digunakan untuk
mengembangkan rencana strategis bersaing, yaitu: 1.
Potensi dan masalah Sekolah memiliki potensi internal yang bisa dijadikan
sebagai kekuatan dan potensi eksternal yang bisa dijadikan sebagai peluang. Sekolah juga memiliki
masalah-masalah internal yang disebut dengan kelemahan,
dan masalah-masalah
eksternal dianggap sebagai ancaman bagi mutu sekolah
2. Mengumpulkan informasi
Setelah dilakukan rumusan masalah dan potensi yang dimuliki sekolah, selanjutnya dikumpulkannya
informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan suatu strategi yang
diharapkan mampu mengatasi segala masalah yang dihadapi. Data dapat didapat dari hasil wawancara,
observasi,
studi dokumen
dan Focus
Group Discussions FGD
41
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan adalah rencana strategis yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
meningkatkan mutu sekolah. Rencana strategis ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum
terbukti
dan akan
diketahui setelah
melalui pengujian.
4. Validasi Desain
Hal ini dilakukan sebagai proses kegiatan untuk menilai apakah rencana strategis yang dibuat secara
rasional akan efektif digunakan sebagai usaha peningkatan mutu sekolah.
5. Perbaikan Desain
Setelah rencana strategis di validasi, maka dapat diketahui kelemahannya, selanjutnya dilakukan
perbaikan. Yang bertugas memperbaiki rencana strategis adalah peneliti sendiri. Pada akhirnya dapat
dihasilkan suatu rencana strategis.
6. Uji coba produk
Untuk pengujian dapat dilakukan dengan metode eksperimen yaitu dengan membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah memakai rencana strategi tersebut.
7. Revisi Produk
Setelah uji
coba produk
mungkin terdapat
kelemahan-kelemahan sehingga dilakukan revisi sebelum di ujicobakan secara masal.
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan kemungkinan ada revisi yang tidak terlalu penting
maka selanjutkan produk diterapkan dalam lingkup lembaga yang luas. Dalam operasinya, produk baru
tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih
lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk
ini dilakukan
apabila dalam
pemakaian dalam lembaga pendidikan lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji
pemakaian, maka selalu ada evaluasi.
42
10. Pembuatan Produk Massal
Bila produk ini telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka rencana strategis
dapat di terapkan pada setiap lembaga pendidikan.
Berdasarkan pendapat diatas, peneliti tertarik menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan
oleh Sugiyono namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang peneliti hadapi sebagai dasar untuk
melakukan penelitian
ini. maka
peneliti dapat
merumuskan langkah-langkah pengembangan rencana strategi peningkatan daya saing yang akan dilakukan
dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Potensi dan masalah Peneliti akan observasi serta melihat apa yang
menjadi potensi serta masalah-masalah yang terjadi dalam sekolah yang akan di teliti.
2. Pengumpulan data
Peneliti akan
melakukan FGD
untuk mengumpulkan
data, sehingga
akan memperoleh suatu analisis SWOT yang berisi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di sekolah, berdasarkan bobot dan
skor yang diberikan berdasarkan FGD. 3.
Desain Produk Berdasarkan analisis SWOT akan dibuat suatu
rencana strategis
yang sekiranya
dapat
43
dijadikan sebagai pedoman bagi sekolah untuk meningkatkan daya saing.
4. Validasi desain
Desain Produk akan dinilai oleh kepala sekolah dan oleh pakar, apakah rencana strategi yang di pilih
akan efektif untuk digunakan di sekolah. 5.
Revisi Produk Setelah
uji coba
produk mungkin
terdapat kelemahan-kelemahan sehingga dilakukan revisi
sebelum di ujicobakan secara masal.
2.7 Strategi Bersaing Berdasarkan Analisis SWOT Sallis 2006:52 mengemukakan bahwa salah