Pendidikan Kelompok Bermain Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Melalui Layanan Berbasis Kebutuhan Orangtua Murid di Kelompok Bermain Masehi Temanggung T2 942014016 BAB II

28 dihubungi setiap saat oleh orangtua murid, 3 kepala sekolah dan guru mau untuk mendengarkan masukan dan keluhan dari orangtua murid. Dimensi pokok dalam kualitas layanan diatas berguna untuk menilai kualitas sebuah layanan. Sebuah lembaga harus memiliki kualitas layanan yang terpercaya untuk menjawab kebutuhan serta keinginan pelanggannya sehingga bermuara kepada kepuasan pelanggan.

2.4 Pendidikan Kelompok Bermain

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik halus dan kasar, kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosio emosional sikap dan perilaku serta agama, bahasa dan komunikasi, sesuai dengan tahap-tahapan perkerbangan anak. Menurut Muhammad 2011:1 Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia haruslah dipandang sebagai titik sentral dan sangat fundamental serta strategis mengingat bahwa: a. Usia dini merupakan masa keemasan sekaligus masa yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia. 29 b. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, bahwa sejak dalam kandungan sangat menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas manusia pada tahp berikutnya. Sehingga investasi pengembangan anak usia dini merupakan investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkulaitas c. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemantkan dengan tegas perlunya pendidian anak usia dini yang dapat dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” Selanjutnya pada pasal 28 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselengarakan melalui jalur non formal dan informal. Menurut Sofyan 2009:1 PAUD terdiri jalur formal dan non formal. Pada jalur formal PAUD dapat berbentuk TK Taman Kanak-kanak atau RA Raudhatul Athfal yang berada di bawah tanggung 30 jawab Kementrian Pendidikan Nasional melalui Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dan Departemen Agama yang membina RA dan TK. Adapun penyelengaraan PAUD di jalur nonformal berada di bawah tanggungjawab Kementrian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jendral Pendidikan nonformal PNF dalam bentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA dan sebagainya Pendidikan Kelompok Bermain Play Group adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak usia 2-6 tahun. Berdasarkan PP No. 27 Tahun 1990 penyelenggaraan pendidikan kanak-kanak dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik beradaptasi dengan lingkungan dan persiapan mental yang diperlukan untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Kurikulum kelompok bermain hampir sepenuhnya berorientasi pada pembelajaran yang menyenangkan dengan cara bermain dan mainan edukatif. Anak usia dini adalah anak yang masih berada dalam masa-masa bermain, namun sekarang banyak sekali tuntutan-tuntutan dari luar seperti ideologi, kemajuan teknologi dan perubahan sosial kemasyarakatan yang sedemikian pesat memaksa pihak pengelola untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas pembelajaran. Begitu juga orangtua untuk meningkatkan kemampuan anak supaya anak dapat 31 mengikuti perubahan jaman yang semakin maju maka orangtua beranggapan dalam menyekolahkan anaknya dengan menilai sebuah sekolah diukur dengan Standar Mutu Layanan Pendidikan, sehingga sekolah untuk mengembangakan strategi daya saing maka sekurang- sekurangnya memenuhi Standar Mutu Layanan. Menurut Muhammad 2010:12 kelompok bermain harus memenuhi layanan, antara lain: 1 Peserta didik, Peserta didik kelompok Bermain adalah usia 2-6 tahun, 2 Pendidik, Pendidik kelompok bermain minimal memiliki kualifikasi, kompetensi serta hak dan kewajiban. Kualifikasinya yaitu Minimal pendidikan SLTAsederajat dan memiliki sertifikasi atau surat keterangan pernah mengikuti pelatihan di bidang PAUD sedangkan Kompetensi, guru harus memiliki kemampuan dalam mengelola program Kelompok Bermain secara professional, memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik, instansi terkait, dan masyarakat, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan anak didik serta orangtua, memiliki tanggungjawab moral untuk mempertahankan dan meningkatkan keberlangsungan Kelompok Bermain. Guru KB juga memiliki hak-hak yang pantas untuk di dapatkan antara lain, mendapat pengakuan tentang pengelolaan Kelompok Bermain, mendapat kesempatan untuk meningkatkan mutu Pengelola Kelompok 32 Bermain, mendapat insentif, baik dalam bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi setempat. Selain hak, guru KB juga harus melakukan kewajibannya, melakukan pendataan, mengajukan perijinan, menyiapkan sarana dan prasarana, melakukan koordinasi dengan lintas sector terkait, melakukan fungsi manajemen terkait. Selain peserta didik dan pendidik yang 3 Sarana dan Prasarana, prinsip yang harus dipenuhi dalam penyediaan sarana dan prasarana di Kelompok Bermain antara lain, aman, nyaman, memenuhi kriteria kesehatan bagi anak, sesuai dengan tingat perkembangan anak, memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar. Untuk sarana pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sarana di dalam ruangan indoor dan sarana di luar ruangan outdoor. Sarana indoor antara lain terdiri dari buku cerita atau dongeng dari berbagai versi, alat peraga, lemarirak, papan tulis, LCD, puzzle, dan lain sebagainya. sedangkan outdoor antara lain terdiri dari bak pasir, papan luncur, ayunan, panjatan, kuda- kudaan, dan lain-lain. Adapun persyaratan alat permainan tersebut sebagai berikut: 1 Alat permainan edukatif, buatan guru, anak, dan pabrik 2 Gampang dibongkar pasang 33 3 Jika terdiri dari bagian-bagian kecil, ukurannya aman dan diperoleh untuk mainan anak 4 Alat mainan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak 5 Secara rutin dirawat, dibersihkan dan diganti bila sudah rusak 6 Aman 7 Peralatan pendukung keaksaraan 8 Kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah Sedangkan untuk Prasarana, yang harus terdapat di lembaga kelompok bermain, antara lain memiliki tempat untuk kegiatan kelompok bermain dan miliki ruangan untuk proses pembelajaran, jamban, dan ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak. 4 Program Pembelajaran, ruang lingkup program kegiatan Kelompok Bermain mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan yang meliputi: a nilai-nilai agama dan moral, b fisik, c kognitif, d bahasa, e sosial emosional dan f seni. Program pembelajaran memiliki tujuan yaitu tujuan umum dan khusus. 5 Proses pembelajaran .Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, partisipatif, kreatif dan mandiri sesuai dengan perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran harus dilaksanakan 34 secara efektif dan efisien. 6 Penilaian, Berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak. 7 Pembiayaan, dalam Kelompok Bermain mencakupbiaya investasi, biaya operasional, biaya personal. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang dialami anak setelah pendidikan dalam keluarga. Pada dasarnya Pendidikan Usia Dini menfokuskan pada perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga sebuah lembaga PAUD harus memperhatikan beberapa layanan untuk menjawab kebutuhan anak dan orangtua, antara lain umur anak untuk masuk dalam PAUD, pendidik yang sesuai, sarana dan prasarana, program pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran dan pembiayaan.

2.5 Proses Perencanaan Strategi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Melalui Layanan Berbasis Kebutuhan Orangtua Murid di Kelompok Bermain Masehi Temanggung T2 942014016 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Melalui Layanan Berbasis Kebutuhan Orangtua Murid di Kelompok Bermain Masehi Temanggung T2 942014016 BAB IV

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Melalui Layanan Berbasis Kebutuhan Orangtua Murid di Kelompok Bermain Masehi Temanggung T2 942014016 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Melalui Layanan Berbasis Kebutuhan Orangtua Murid di Kelompok Bermain Masehi Temanggung

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Melalui Layanan Berbasis Kebutuhan Orangtua Murid di Kelompok Bermain Masehi Temanggung

0 1 69

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB IV

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB V

0 0 4

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Untuk Meningkatkan Daya Saing STT Simpson Ungaran T2 BAB II

0 1 18