26
5. Prinsip Penilaian Kelas
Menurut Sanjaya 2006:185 Dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang harus
digunakan dalam rangka pencapaian kompetensi yaitu: a.
Motivasi Penilaian berbasis kelas hendaknya dipandang sebagai upaya
untuk mengenal kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh guru maupun peserta didik. Untuk mengenal kekuatan dan kelemahan
tersebut, diperlukan usaha perencanaan terhadap perbaikan kegiatan proses pembelajaran secara terus menerus. Penilaian semacam ini lebih
memotivasi peserta didik maupun guru dan hasil penilaian berbasis kelas akan obyektif.
b. Validitas
Hasil penilaian berbasis kelas harus menjamin tercapainya standar kompetensi, kompetensi dasar maupun indikator yang dituntut
oleh kurikulum berbasis kompetensi. Kesesuaian antara penilaian berbasis kelas dengan tujuan akan meningkatkan validitas.
c. Adil
Penilaian berbasis kelas menekankan pada adanya perlakuan yang adil kepada semua peserta didik harus mendapatkan kesempatan
yang sama untuk dinilai tanpa membedakan latar belakang sosial- ekonomi, budaya, bahasa dan jenis kelamin.
27
d. Terbuka
Penilaian berbasis kelas menekankan adanya keterbukaan, dimana semua pihak baik guru maupun peserta didik perlu mengenali
kemampuan masing-masing, jenis penilaian, maupun format penilaian yang akan digunakan. Ketika guru menggunakan penilaian tertentu
misalnya dalam penilaian fortofolio, maka seluruh peserta didik harus mengetahui penggunaan format penilaian tersebut. Guru
hendaknya tidak menutup-nutupi jenis penilaian yang akan digunakan dalam penilaian portofolio
e. Berkesinambungan
Tidak ada ketentuan umum tentang berapa kali penilaian berbasis kelas dilakukan dalam satu semester atau satu tahun. Penggunaan
penilaian berbasis kelas sangat bergantung kepada seberapa luas materi yang dibahas dalam semester. Bisa saja guru mengembangkan lebih
dari satu penilaian berbasis kelas. Namun, hal yang tidak mungkin adalah guru tidak melakukan penilaian berbasis kelas sama sekali
dalam satu semester atau satu tahun ajaran. Hal yang paling penting adalah penilaian berbasis kelas tentunya harus dilakukan secara
berencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik.
f. Bermakna
Penilaian berbasis kelas memberikan makna yang sangat luas dalam implementasi kurikulum KTSP.
28
g. Menyeluruh
Penilaian berbasis kelas dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur untuk menjamin tersedianya informasi yang utuh dan lengkap
tentang kinerja peserta didik, baik yang mencakup aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.
h. Edukatif
Pada akhirnya, penilaian berbasis kelas tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan akhir tentang nasib peserta didik atau hal-hal lain
yang dapat menurunkan motivasi peserta didik dalam belajar. Sekali lagi, penilaian tidak harus diupayakan untuk melihat pencapaian akhir
yang lebih menekankan pada perolehan angka yang tinggi. Perolehan angka tersebut, seolah-olah telah menggmbarkan mutu pendidikan
yang tinggi. Pengertian itu harus dihindari, mengingat pendidikan tidak hanya ditentukan oleh hasil akhir seperti tinggi rendahnya hasil ujian
akhir. Sebab, hasil ujian akhir yang rendah tidak menunjukkan bahwa mutu pendidikan juga rendah. Sebaliknya, hasil ujian akhir yang tinggi
juga tidak menggambarkan mutu pendidikan tinggi. Penilaian kelas dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini
berarti suatu aktifitas penilaian dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari setiap kompetensi. Pelaporan dilakukan dengan
menggunakan informasi yang telah diperoleh melalui penilaian masing- masing kompetensi
Guru menetapkan tingkat pencapaian peserta didik berdasarkan hasil belajarnya pada kurun waktu tertentu dan dalam berbagai rentang
29
situasi. Pada akhir satuan waktu semester atau tahun, guru perlu membuat keputusan akhir tentang kemampuan yang telah dikuasai peserta
didik berkaitan dengan indikator pencapaian yang telah ditetapkan secara nasional dalam kurikulum
6. Jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas