Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

59

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Eko Putro, 2015: 141. Untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan dengan meminta pendapat ahli expert judgement. Setelah pengujian konstruk selesai dialnjutkan dengan uji coba instrument. Pengujian validitas instrument yang sudah diujicobakan dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for Windows. Butir soal dikatakan valid apabila r hitung r tabel dengan taraf signifikan r tabel 5. Setelah dilakukan uji coba pada 30 responden dan dilakukan uji validitas menggunakan SPSS 20, perhitungan uji validitas hasil belajar kognitif siswa yang terdiri dari 25 butir item terdapat 5 butir item tidak valid dan 20 butir item valid. 2. Reliabilitas Instrumen Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang tetap atau ajeg apabila diteskan secara berulang-ulang oleh siapa saja dan kapan saja. Tetap atau ajeg disini bukan berarti nilai yang dihasilkan benar-benar sama, akan tetapi cenderung menghasilkan hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil sebelumnya. Oleh karena itu, untuk menguji tingkat keajegan instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for Windows dan didapat reliabilitas sebesar 0,870. 60

I. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan statistik parametris. 1. Analisis deskriptif Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono 2012: 208 menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya, dan juga apabila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Penyajian data analisis deskriptif dalam penelitian ini dimulai dengan membuat rangkuman data yang diperoleh dari data pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rangkuman data pretest dan posttest yang diperoleh selanjutnya diubah dalam bentuk tabel dengan melakukan konversi nilai terhadap standar penilaian menurut Zaenal Arifin 2012: 236 seperti pada tabel berikut. Tabel 8. Pedoman Penilaian Akhir Patokan Nilai Skor standar Keterangan 90 – 100 A Baik sekali 80 – 89 B Baik 70 – 79 C Cukup 60 – 69 D Rendah ≤ 59 E Rendah sekali 2. Analisis parametris 61 Statistik parametris memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi diantaranya yaitu data harus berdistribusi normal dan data harus homogen. Teknik analisis yang digunakan dibagi menjadi dua tahap yakni teknik analisis uji prasyarat dan teknik uji hipotesis. Teknik uji prasyarat digunakan untuk menentukan analisis yang sesuai guna menguji hipotesis yang diajukan. a. Uji Prasyarat 1 Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan pengujian terhadap kesamaan beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama Suharsimi Arikunto, 2006: 321. Jadi, pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi mempunyai varian yang sama. Uji homogenitas dalam gfpenelitian ini menggunakan uji Levene Test yang dibantu dengan menggunakan SPSS 20 for Windows. Data dinyatakan homogen apabila mempunyai nilai p 0,05. 2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorof-Smirnov yang dibantu dengan menggunakan SPSS 20 for Windows. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila memiliki nilai p 0,05. 62 b. Uji Hipotesis Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji T atau T-test. Dalam penelitian ini peneliti membandingkan kedua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t digunakan untuk menilai secara statistik apakah rata-rata dua kelompok saling berbeda satu sama lain. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN