Bab IV .Hasil dan Pembahasan 35
Keterangan: A= heksan:aseton 50:50
B= heksan:aseton:etanol 50:25:25 C= heksan:aseton:etanol25:50:25
D= petroleum eter:aseton 50:50 E= petroleum eter:aseton:etanol 50:25:25
F= petroleum eter:etanol 50:50
Gambar 4.3. Hubungan antara perbandingan jenis pelarut terhadap kadar
karotenoid. Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa kadar karotenoid warna merah
ekstrak Licuala grandis tertinggi dengan adanya proporsi pelarut heksan dan aseton. Hal ini di sebabkan polaritas pelarut heksan dan aseton hampir sama
dengan larutan warna merah Licuala grandis, sehingga menghasilkan kadar karotenoid yang tinggi. Hal ini didukung oleh Pujaatmaka 1986 yang
menyatakan bahwa kelarutan suatu zat ke dalam suatu pelarut sangat ditentukan oleh kecocokan sifat antara zat terlarut dengan zat pelarut.
3. Rendemen Produk
Rendemen produk menunjukkan kandungan dari semua zat-zat yang terkandung dalam buah palem Licuala grandis yang mampu terekstrak oleh
pelarut seperti lemak, protein, karbohidrat, serat, abu, vitamin, fenol, tannin dan zat-zat lain termasuk juga karotenoid Anonim, 2009.
Ekstraksi dan stabilitas warna karotenoid dari buah palem Licuala grandis
Bab IV .Hasil dan Pembahasan 36
Tabel 4.3. Rendemen produk pada perlakuan perbandingan pelarut. Perbandingan Pelarut
Rendemen Produk
DMRT 5
Notasi
heksan : aseton 50 : 50
18,86 0,102
F heksan : aseton : etanol
25:50:25 17,22
0,101 E
heksan : aseton : etanol 50: 25 : 25
17,14 0,099
D petroleum eter : aseton
50 : 50 15,45
0,092 B
petroleum eter : aseton : etanol 50 : 25 : 25
15,70 0,097
C petroleum eter : etanol
50 : 50 15,40
- A
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf berbeda berarti berbeda nyata
Hasil penelitian diperoleh rendemen produk tertinggi sebesar 18,86 pada ekstraksi menggunakan perbandingan pelarut heksan:aseton 50:50. Sedangkan
rendemen produk terendah sebesar 15,40 pada ekstraksi dengan menggunakan perbandingan pelarut petroleum eter:etanol 50:50.
Keterangan: A= heksan:aseton 50:50
B= heksan:aseton:etanol 50:25:25 C= heksan:aseton:etanol 25:50:25
D= petroleum eter:aseton 50:50 E= petroleum eter:aseton:etanol 50:25:25
F= petroleum eter:etanol 50:50
Gambar 4.4. Hubungan antara perbandingan jenis pelarut dan rendemen produk.
Ekstraksi dan stabilitas warna karotenoid dari buah palem Licuala grandis
Bab IV .Hasil dan Pembahasan 37
Pada Gambar 4.4. menunjukkan bahwa perbandingan proporsi pelarut heksan dan aseton adalah rendemen karotenoid tertinggi. Hal ini di sebabkan
polaritas pelarut heksan dan aseton hampir sama dengan larutan warna merah Licuala, sehingga menghasilkan kadar karotenoid yang tinggi. Semakin tinggi
konsentrasi karotenoid maka semakin besar rendemen yang dihasilkan. Hal ini didukung oleh Pujaatmaka 1986 yang menyatakan bahwa kelarutan suatu zat ke
dalam suatu pelarut sangat ditentukan oleh kecocokan sifat antara zat terlarut dengan zat pelarut.
B. Analisis Keputusan