LANDASAN TEORI Gross Benefit Cost Ratio

Bab II . Tinjauan Pustaka 22 Rumus perhitungan IRR adalah sebgai berikut : IRR = i’ + NPV’ . x i’ – i” ............................................ 5 NPV”+ NPV Keterangan : i’ : Tingkat suku bunga sekarang i” : Tingkat suku bunga yang akan datang NPV’: Net Present Value tahun sekarang NPV”: Net Present Value tahun yang akan datang.

5. Gross Benefit Cost Ratio

Gross Benefit Cost Ratio adalah merupakan perbandingan antara penerimaan kotor dengan biaya kotor yang telah di present value dirupiahkan sekarang Susanto, 1994 Gross BC = Σ Bt 1 + it .................................................. 6 Σ Ct 1 + it Dimana : Bt : Penerimaan pada tahun ke-t Ct : Biaya pada tahun ke-t i : Suku bunga bank.

I. LANDASAN TEORI

Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang merupakan sumber dari bahan tersebut. Komponen yang dipisahkan dalam ekstraksi dapat berupa padatan dari suatu sistem campuran padat-cair, berupa cairan dari suatu sistem campuran cair-cair, atau padatan dari suatu sistem padat-padat. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi Ekstraksi dan stabilitas warna karotenoid dari buah palem Licuala grandis Bab II . Tinjauan Pustaka 23 umumnya menggunakan pelarut berdasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran Suyitno, 1989. Mekanisme ekstraksi zat warna dari buah palem Licuala grandis dipengaruhi oleh pelarutnya. Pelarut yang digunakan pada ekstraksi warna dari buah palem Licuala grandis ini heksan, petroleum eter, aseton, etanol Winarti, 2006. Ada beberapa pelarut lain yang bisa digunakan untuk pelarut non polar, misalnya cloroform, karbon disulfid, dan piridin. Pelarut yang digunakan untuk mendapatkan warna karotenoid pada buah jeruk adalah aseton, metanol, dan diklorometan dengan perbandingan 60:35:5 dan 100:0:0 Sajilata, 2008. Bahan pewarna alami mempunyai stabilitas dan solubilitas atau daya larut yang rendah terutama bila dipakai sebagai bahan tambahan dalam proses pengolahan pangan. Makin murni pewarna alami maka daya larutnya makin rendah Winarno, 2002. Sebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak atau lipida pada umumnya tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam bahan pelarut organik. Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lipida adalah dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya suatu bahan akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya. Karena polaritas lipida berbeda-beda maka tidak ada bahan pelarut umum universal untuk semua macam lipida, contoh dibawah ini menunjukkan beberapa jenis bahan pelarut yang sesuai untuk ekstraksi lipida tertentu yaitu senyawa trigliserida yang bersifat nonpolar akan Ekstraksi dan stabilitas warna karotenoid dari buah palem Licuala grandis Bab II . Tinjauan Pustaka 24 Ekstraksi dan stabilitas warna karotenoid dari buah palem Licuala grandis mudah diekstraksi dengan pelarut-pelarut nonpolar misalnya heksan atau petroleum ether Sudarmadji, 1989. Sifat kimia karotenoid sangat dipengaruhi oleh pH, karotenoid mempunyai kecenderungan pH netral. Sehingga stabilitas maksimum dicapai pada pH netral. Warna karotenoid kurang stabil terhadap kadar garam dan gula, ini disebabkan karena karotenoid merupakan pewarna alami sehingga stabilitasnya rendah tidak lebih dari 50. Stabilitas pemanasan karotenoid dicapai pada suhu tinggi yaitu antara 80-120°C dan stabilitas pemanasan setelah mendidih cukup lama antara 0- 90 menit. Karotenoid biasanya digunakan uintuk pewarna makanan yang mengandung lemak seperti margarin, susu, es krim, dan lain-lain Sajilata, 2008.

J. HIPOTESIS