Filtrat dipakai untuk percobaan berikut: a. Sebanyak 1 ml filtrat diuapkan hingga kering, sisanya dilarutkan dalam 1-2
ml etanol 96, ditambahkan 0,5 g serbuk seng dan 2 ml asam klorida 2 N, didiamkan selama satu menit. Ditambahkan 10 ml asam klorida pekat, jika
dalam waktu 2-5 menit terjadi warna merah intensif menunjukkan adanya flavonoida glikosida-3-flavonol
b. Sebanyak 1 ml filtrat diuapkan hingga kering, sisanya dilarutkan dalam 1-2 ml etanol 96, ditambahkan 0,1 g magnesium dan 10 ml asam klorida
pekat, terjadi warna merah jingga sampai warna merah ungu menunjukkan adanya flavonoid. Jika terjadi warna kuning jingga menunjukkan adanya
flavon, kalkon, dan auron Ditjen POM, 1995.
3.3.3 Pemeriksaan tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling selama 15 menit kemudian disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai
hampir tidak berwarna. Diambil 2 ml filtrat dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau
kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.
3.3.4 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 g kemudian dimasukkan ke dalam labu erlemeyer, ditambahkan 30 ml campuran etanol 96-air 7:3
ditambahkan asam sulfat pekat hingga diperoleh pH larutan 2, kemudian direfluks dengan memakai pendingin bola selama 10 menit, kemudian
didinginkan lalu disaring. Diambil 20 ml filtrat kemudian ditambahkan 25 ml air dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M kemudian dikocok lalu didiamkan selama
Universitas Sumatera Utara
5 menit lalu disaring. Filtrat diekstraksi 3 kali, masing-masing dengan 20 ml campuran pelarut kloroform-isopropanolol 3:2 kemudian diperoleh dua
lapisan, kumpulkan masing-masing sari sari air dan sari pelarut organik. Dimasukkan sari air ke dalam tabung reaksi, kemudian diuapkan di atas
penangas air, pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes larutan pereaksi Molisch. Ditambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat maka akan terbentuk
cincin berwarna ungu pada batas cairan, reaksi ini menunjukkan adanya ikatan gula Ditjen POM, 1995.
3.3.5 Pemeriksaan saponin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-
kuat selama 10 detik, timbul busa yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm. Ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2 N, bila buih tidak
hilang menunjukkan adanya saponin Ditjen POM, 1995.
3.3.6 Pemeriksaan steroidatriterpenoida
Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa dalam
cawan penguap ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbul warna ungu dan merah kemudian berubah menjadi hijau
kebiruan menunjukkan adanya steroida triterpenoida Harborne, 1987.
3.4 Karakterisasi Simplisia