Respon imun nonspesifik Respon imun spesifik

Sistem imun dirancang untuk melindungi inang host dari patogen- patogen penginvasi dan untuk menghilangkan penyakit. Bila sistem imun bekerja dengan baik, selain merespon secara halus pada patogen-patogen penginvasi, juga mempertahankan kemampuannya untuk mengenali antigen- antigen sendiri yang ditoleransi. Perlindungan dari infeksi dan penyakit diberikan oleh dua komponen utama yaitu sitem imun bawaan dan sistem imun adaptif Lake, 2004. Secara umum dinyatakan bahwa respon imun seseorang terhadap patogen terdiri atas respon imun alami atau nonspesifik dan respon imun adaptif atau respon imun spesifik Gambar 2.1. Bila respon imun bawaan tidak memadai untuk mengatasi infeksi, sistem imun adaptif dimobilisasi lewat tanda-tanda dari respon bawaan Subowo, 1993.

2.4.1 Respon imun nonspesifik

Respon imun nonspesifik adalah pada umumya merupakan imunitas bawaan innate immunity, artinya bahwa respon terhadap zat asing yang masuk kedalam tubuh dapat terjadi walaupun tubuh belum pernah terpapar pada zat tersebut Kresno, 2001. Respon imun ini membentuk lini pertama pertahanan terhadap berbagai faktor yang mengancam, termasuk agen infeksi, iritan kimiawi dan cedera jaringan yang menyertai trauma mekanis atau luka bakar Sherwood, 2001. Respon imun nonspesifik dapat mendeteksi adanya zat asing dan melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, tetapi tidak mampu mengenali dan mengingat zat asing tersebut. Komponen- komponen utama respon imun nonspesifik adalah pertahanan fisik, kimiawi, humoral dan seluler. Pertahanan ini meliputi epitel dan zat-zat antimikroba Universitas Sumatera Utara yang dihasilkan di permukaannya, berbagai jenis protein dalam darah termasuk komplemen-komplemen, mediator inflamasi lainnya dan berbagai sitokin, sel- sel fagosit yaitu sel-sel polimorfonuklear, makrofag dan sel natural killer NK Kresno, 2001.

2.4.2 Respon imun spesifik

Respon imun spesifik merupakan imunitas yang didapat adaptive immunity dimulai dari pengenalan zat asing hingga penghancuran zat asing tersebut dengan berbagai mekanisme Subowo, 1993. Dalam respon imun spesifik, limfosit merupakan sel yang memainkan peranan penting karena sel ini mampu mengenali setiap antigen yang masuk kedalam tubuh, baik yang terdapat intraseluler maupun ekstraseluler. Secara umum, limfosit dibedakan menjadi dua jenis yaitu limfosit T dan limfosit B. Respon imun spesifik dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu respon imun seluler, respon imun humoral dan interaksi antara respon imun seluler dengan respon imun humoral Kresno, 2001. Pada Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa limfosit T dan B sel T dan sel B berasal dari sel induk yang sama yaitu di sumsum tulang belakang. Pada masa janin dan anak-anak, limfosit imatur bermigrasi ke timus dan mengalami pengolahan lebih lanjut menjadi limfosit T. Limfosit yang matang ditempat lain selain timus akan menjadi limfosit B. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Perkembangan sel-sel yang diperantarai sel dan imunitas humoral Lake, 2004. Sel B berasal dari limfosit yang matang dan berdiferensiasi di sumsum tulang, sedangkan sel T berasal dari limfosit yang berasal dari sumsum tulang tetapi matang di timus. Sel T dan B yang matang mengalir melalui darah dan berdiam di jaringan limfoid perifer dan membentuk koloni. Kedua sel ini akan berproliferasi setelah mendapat stimulasi dengan adanya invasi zat asing.

a. Respon imun seluler

Dokumen yang terkait

Efek Imunostimulator Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens (Lour.) Merr) Terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titerantibodi Sel Imun Pada Mencit Jantan

5 78 91

Efek Imunostimulator Ekstrak Etanol Umbi Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) Blume.) terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

3 29 82

Efek Imunomodulator Ekstrak Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val. Et Van Zijp.) Terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

4 58 85

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

0 0 14

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

0 0 2

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

0 2 5

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

0 0 10

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan Chapter III V

0 0 16

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

0 3 4

Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Respon Hipersensitivitas dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan

0 0 15