hipersensitivitas tipe lambat mencit tersebut. Peningkatan respon ini mengindikasikan adanya peningkatan kemampuan sel imun mencit dalam
menanggapi antigen terutama peningkatan respon imun spesifik seluler. Sel yang berperan dalam respon imun seluler adalah sel T terutama sel Th. Saat
tubuh terpapar oleh antigen, sel Th akan teraktivasi dan mengaktifkan makrofag yang berperan dalam fagositosis Roit, 1989, ekstrak etanol daun
bangun-bangun menunjukkan efek stimulasi terhadap sel T terutama sel Th. Peningkatan aktifitas makrofag seiring dengan tingginya dosis
menunjukkan bahwa terdapat bahan aktif yang terkandung dalam EEDBB yang berpotensi untuk meningkatkan aktivitas makrofag tersebut. Dari hasil
skrining yang telah dilakukan bahwa EEDBB mengandung flavonoid. Menurut Kusmardi, et al. 2006, Flavonoid berpotensi bekerja terhadap limfokin yang
dihasilkan oleh sel T sehingga akan merangsang sel-sel fagosit untuk melakukan fagositosis.
4.4.2 Titer Antibodi
Titer antibodi ditentukan dengan metode hemaglutinasi. Penentuan hemaglutinasi titer antibodi bertujuan untuk menetapkan respon imun humoral
melawan SDMD sebagai antigen. Peningkatan respon imun humoral dibuktikan dengan adanya peningkatan titer antibodi mencit yang
mengindikasikan peningkatan kepekaan sel T dan sel B terkait dengan produksi antibodi.
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan laboratorium titer antibodi dapat menggambarkan berbagai aktivitas imunologis dengan spesifitas dan sensitivitas tertentu.
Gangguan respon imun humoral dapat juga diuji in vivo dengan mengukur kadar antibodi dalam darah setelah dirangsang dengan antigen tertentu tetapi
pada umumnya yang banyak dilakukan untuk menguji respon imun humoral adalah penetapan kadar immunoglobulin serum Kresno, 2001.
Pengamatan terjadinya hemaglutinasi dapat diamati secara visual, bila terdapat antibodi terutama antibodi Ig M di dalam serum maka akan terjadi
reaksi antigen dan antibodi membentuk suspensi, dan bila tidak terdapat antibodi maka akan terjadi agregat di dasar mikroplate. Bila antibodi yang
terbentuk jumlahnya besar maka pengencerannya akan besar pula karena jumlah antibodi sebanding dengan titer hemaglutinasi. Resiprok dari
pengenceran tertinggi serum yang memberikan hemaglutinasi disebut titer antibodi Mulyaningsih, 2007.
Efek pemberian ekstrak etanol daun bangun-bangun dan suspensi siklofosfamid menunjukkan hasil yang berbeda pada titer antibodi. Titer
antibodi sel imun mencit dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.
4,128 5,09
6,42 7,62
3 1
2 3
4 5
6 7
8 9
CMC Na 1 EEDBB 250
mgkg BB EEDBB 500
mgkg BB EEDBB 750
mgkg BB SS Dosis 50
mgkg BB
T ite
r A n
tib od
i µ
l
Perlakuan
k1 k2
k3 k4
k5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Titer Antibodi Sel Imun Mencit Rerata ± SEM
Keterangan : EEDBB = Ekstrak Etanol Daun Bangun-bangun
SS = Suspensi Siklofosfamid
k1 = kelompok perlakuan I
k2 = kelompok perlakuan II
k3 = kelompok perlakuan III
k4 = kelompok perlakuan IV
k5 = kelompok perlakuan V
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa EEDBB dosis 250, 500, dan 750 mgkg BB menunjukkan nilai titer antibodi yang berbeda dengan CMC 1
sebagai control negatif. Pemberian EEDBB dosis 750 mgkg BB menunjukkan peningkatan nilai titer antibodi senilai 7,62 µl. Nilai ini lebih besar
dibandingkan dengan EEDBB dosis 250 dan 500 mgkg BB yang bernilai 5,09 µl dan 6,42 µl. Perbedaan yang cukup besar juga terlihat antara EEDBB
dengan suspensi siklofosfamid SS 50 mgkg BB. Bahkan nilai titer antibodi SS dosis 50 mgkg BB lebih rendah dibandingkan CMC 1. Hal ini
menunjukkan bahwa siklofosfamid menurunkan produksi antibodi. Dengan demikian disini efek dari EEDBB mempunyai efek yang berbeda dengan efek
dari siklofosfamid, EEDBB meningkatkan produksi antibodi sedangkan siklofosfamid menurunkan produksi antibodi.
Hasil analisis variansi ANAVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan terhadap titer antibodi sel imun, dengan
nilai signifikansi p 0,05 Lampiran 11, halaman 70. Hasil Uji Post Hoc Tukey menunjukkan adanya perbedaan titer antibodi yang bermakna dari
masing-masing kelompok uji, dengan signifikansi p 0,05. Kecuali kelompok perlakuan EEDBB 250 mgkg BB terhadap kontrol negatif tidak
Universitas Sumatera Utara
memperlihatkan perbedaan yang signifikan. Hasil Uji Post Hoc Tukey dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 72.
Pemberian EEDBB dosis 250, 500, dan 750 mgkg BB memberikan efek peningkatan titer antibodi sel imun mencit. Peningkatan titer antibodi
terjadi karena peningkatan aktivasi sel Th, yaitu sel Th2 untuk menstimulasi produksi dan meningkatkan aktivitas sel B dalam pembentukan antibodi Roit,
1989. Antibodi akan berikatan dengan antigen yang menginfeksi tubuh. Ikatan antigen dan antibodi memberikan gambaran adanya efek stimulasi ekstrak
daun bangun-bangun terhadap respon imun spesifik humoral yang berkaitan dengan stimulasi dan aktivasi sel B. Sedangkan pemberian suspensi
siklofosfamid SS dosis 50 mgkg BB menurunkan titer antibodi sel imun mencit. Hal ini sesuai dengan mekanisme siklofosfamid berdasarkan literatur
dan penelitian sebelumnya, yaitu menekan proliferasi sel T supresor dan menekan produksi antibodi Mitsuoka, 1979; Turk, 1989.
Dari uraian hasil uji statistik di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian EEDBB memberikan efek meningkatkan respon hipersensitivitas
tipe lambat dan titer antibodi sel imun mencit jantan. Pemberian EEDBB dosis 750 mgkg BB memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan
pemberian EEDBB 500 dan 250 mgkg BB, sedangkan pemberian SS dosis 50 mgkg BB menunjukkan efek yang meningkatkan respon hipersensitivitas tipe
lambat tetapi menurunkan nilai titer antibodi sel imun mencit. Hal ini disebabkan karena siklofosfamida menghambat aksi sel Ts dan sel Th2
sehingga menekan produksi antibodi oleh sel B, sedangkan sel Th1 tidak dipengaruhi oleh siklofosfamid. sel Th1 akan melepaskan sitokin yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
proinflamasi sehingga akan menarik makrofag ketempat terjadinya infeksi. Turk, 1989.
Daun bangun-bangun merupakan suatu sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Sumatera Utara Heyne,1987. Banyak penelitian
telah mengungkapkan bahwa daun bangun-bangun mengandung senyawa flavonol dan minyak atsiri Santosa dan Hertiani, 2005. Imunostimulator
alamiah diantaranya adalah kelompok isoflavon yang terdapat pada kebanyakan sayur-mayur dan buah-buahan. Flavon penting adalah genistein
dan quercetin dengan efek antitumor dan antioksidan kuat Tan dan Rahardja, 2007. Dengan demikian jelaslah bahwa daun bangun-bangun berpotensi
sebagai suatu imunostimulator.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN