sama sampai pelarut tidak berwarna. Seluruh filtrat digabungkan dan diuapkan menggunakan rotary evaporator pada temperatur ± 40
o
C sampai diperoleh ekstrak kental Depkes RI, 1974.
3.6. Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun
Pemeriksaan karakterisasi ekstrak etanol daun bangun-bangun meliputi penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut
dalam asam, penetapan kadar sari yang larut dalam air, dan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol. Pengerjaannya dilakukan seperti halnya pada
simplisia.
3.7 Uji Efek Imunomodulator
Uji efek imunomodulator meliputi penyiapan hewan percobaan, penyiapan kontrol, bahan uji, larutan penyangga dan antigen, uji respon
hipersensitivitas tipe lambat, dan uji titer antibodi. Penyiapan kontrol, bahan uji, larutan penyangga dan antigen meliputi penyiapan CMC 1, penyiapan
suspensi siklofosfamida 0,5, penyiapan suspensi ekstrak daun bangun- bangun, penyiapan phosphate buffered saline, dan penyiapan sel darah merah
domba.
3.7.1 Penyiapan hewan percobaan
Jumlah hewan coba pada penelitian ini menggunakan rumus Federer, yaitu:
Pada rumus tersebut, t adalah jumlah perlakuan dan n adalah banyaknya sampel setiap kelompok perlakuan. Dengan rumus ini didapat jumlah sampel
untuk masing-masing kelompok adalah minimal 5 lima ekor mencit. Total adalah 25 ekor mencit Anatriera, 2009.
t-1n-1 15
Universitas Sumatera Utara
Hewan yang digunakan adalah mencit jantan dengan berat 20 - 30 g dibagi 5 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol negatif CMC 1, 1
kelompok pembanding siklofosfamid, dan 3 kelompok uji variasi dari ekstrak.
Sebelum digunakan sebagai hewan percobaan, semua mencit dipelihara terlebih dahulu selama kurang lebih satu minggu untuk penyesuaian
lingkungan, mengontrol kesehatan dan berat badan serta menyeragamkan makanannya Sabina, et al., 2009. Gambar hewan dapat dilihat pada Lampiran
7, halaman 66.
3.7.2 Penyiapan CMC 1
Pembuatan suspensi CMC 1 bv dilakukan dengan cara sebagai berikut: sebanyak 250 mg CMC ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi air
suling panas sebanyak 5 ml didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, digerus hingga berbentuk gel dan diencerkan dengan
sedikit air, kemudian dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah air suling sampai batas tanda.
3.7.3 Penyiapan Suspensi Siklofosfamid 0,5 SS
Pembuatan suspensi siklofosfamid 0,5 bv dilakukan dengan cara sebagai berikut: sebanyak 250 mg CMC ditaburkan ke dalam lumpang yang
berisi air suling panas sebanyak 5 ml, didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh masa yang transparan, digerus hingga berbentuk gel. Ditambahkan
sebanyak 125 mg siklofosfamid ke dalam lumpang, kemudian digerus sampai homogen. Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah air suling sampai
batas tanda Neha dan Mishra, 2011; Rahmi, 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Penyiapan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Bangun-bangun EEDBB
Pembuatan suspensi ekstrak daun bangun-bangun dibuat tiga sediaan sesuai dengan perlakuan yang akan dilakukan. Untuk dosis 250 mgkg BB
dibuat dengan cara sebagai berikut: sebanyak 100 mg CMC ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi air suling panas sebanyak 2 ml. Didiamkan selama
15 menit hingga diperoleh masa yang transparan, digerus hingga berbentuk gel. Ditambahkan sebanyak 250 mg ekstrak daun bangun-bangun ke dalam
lumpang, kemudian digerus sampai homogen. Dituang ke dalam labu tentukur 10 ml, ditambah air suling sampai batas tanda. Begitu juga untuk pembuatan
dosis 500 mgkg BB dan750 mgkg BB dilakukan hal yang sama.
3.7.5 Penyiapan Phosphate Buffered Saline PBS