makna. Pokok kedua menekankan bagaimana pesan atau teks bisa dipahami dan menghasilkan interaksi antar manusia.
Stephen W. Little John 2002, dalam bukunya Theories of Human Communication : Tenth Edition, dijelaskan bagaimana sebuah komunikasi tidak
bisa dijabarkan dalam sebuah pengertian single namun harus dijelaskan menurut “teori mana yang rasa cocok untuk anda” sepenuhnya diserahkan pada
bagaimana kita mampu memahami komunikasi sebagai sebuah teori.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa proses komunikasi memiliki beberapa aspek penting yang ada di
dalamnya.
Disebutkan oleh Griffin 2012:6-7 tentang aspek-aspek penting komunikasi dilihat dari beberapa konsep yakni :
1. Message pesan
Message atau pesan adalah salah satu aspek inti dalam proses komunikasi. Profesor Ilmu Komunikasi dari University of Colorado,
Robert T. Craig menyebut bahwasanya komunikasi meliputi berbicara dan menulis, menulis dan membaca, menampilkan dan menyaksikan, atau
secara umum melakukan apapun yang melibatkan “pesan”dalam berbagai media dan situasi. Dalam ranah komunikasi, pesan sering diidentikan
dengan teks, yakni seperangkat rekaman pesan yang dapat dianalisa oleh orang lain, sebagai contoh buku, film, foto, atau contoh rekaman pidato
maupun siaran pesan lewat televisi.
2. Creation of Message penciptaan pesan
Pada proses ini seseorang akan melakukan proses menyusun, membentuk, merangkai, mengadopsi, dan memilih pesan mana yang akan
dia sampaikan pada orang lain.
3. Interpretation of Message interpretasi pesan
Messages do not interpret themselves. Pesan tidak akan mengintrepretasikan dirinya sendiri. Words don’t mean things, people
mean things Kata tidak berarti sesuatu, orang lah yang memberi arti
kepadanya. Dari dua kalimat di atas dapat dikatakan bahwa interpretasi
pesan merupakan dua hubungan kausal antara seorang komunikator dengan komunikannya. Herbert Blumer, mengenai fase ini disebut dengan
“Humans act toward people or things on the basis of the meanings they assign to those people or things.”
Manusia berperilaku untuk menghadapi orang lain atau sesuatu berdasar
makna yang mereka tetapkan untuk orang atau hal tersebut. Kata dan simbol lain terbuka atas berbagai interpretasi yang disematkan kepadanya.
Komunikasi merupakan simbolik, karena itu kita tidak memiliki akses untuk mengetahui pikiran atau maksud seseorang, apa yang kita mampu adalah
mengintepretasikan pemikiran atau perasaan seseorang lewat pemahaman simbolik tersebut. Kita menciptakan simbol untuk memahami makna-makna
tertentu.
Dikutip oleh Julia T. Wood 2011:8 dalam bukunya, Communication Mosaic pernyataan dari Pinker, Watzlawick, Beavin, dan Jackson bahwa ada
dua tingkatan dalam memahami makna tersebut yakni, content level yang bermakna tingkatan isi dari makna yang bersifat literal harfiah dan tingkatan
kedua adalah relationship level of meaning yang menunjukan hubungan antar komunikator yang terlibat.
a. Relational Process proses yang saling berhubungan