14
2.9.2 Staphylococcus epidermidis
Sistematika bakteri Staphylococcus epidermidis menurut Dwidjoseputro 1978, sebagai berikut :
Devisi : Protophyta Kelas
: Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales
Suku : Micrococcaceae
Marga : Staphylococcus Jenis
: Staphylococcus epidermidis Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah
anggur dan kokus yang berarti benih bulat. Kuman ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia. Staphylococcus tumbuh
dengan cepat pada beberapa tipe media dan dengan aktif melakukan metabolisme, melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan bermacam-macam pigmen
dari warna putih hingga kuning gelap Staf pengajar fakultas kedokeran UI, 1993; Brooks, et al., 2001.
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit yang ringan disertai pembentukan abses. Bakteri ini memiliki koloni
berwarna putih dan bersifat anaerob fakultatif, tidak mempunyai protein A pada dinding selnya, bersifat koagulasi negatif, meragi glukosa dan dalam keadaan
anaerob tidak meragi manitol Staf pengajar fakultas kedokteran UI, 1993.
2.9.3 Escherichia coli
Sistematika Escherichia coli menurut Tjitrosoepomo 1994, sebagai berikut:
Divisi : Schizophyta Kelas
: Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales
Suku : Enterobacteriaceae
Marga : Escherichia Jenis
: Escherichia coli
Universitas Sumatera Utara
15 Escherichia coli tumbuh baik pada hampir semua media yang biasa dipakai
di laboratorium Mikrobiologi; pada media yang dipergunakan untuk isolasi kuman enterik, sebagian besar Escherichia coli tumbuh sebagai koloni yang
meragi laktosa dan bersifat mikroaerofilik Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI, 1993.
Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat
menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelers diarrhea, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh
lain di luar usus Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI, 1993.
2.10 Fase Pertumbuhan Bakteri