17
2.11 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mikroorganisme
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dapat meliputi: 1. Temperatur
Temperatur merupakan salah satu faktor yang penting di dalam kehidupan mikroorganisme. Beberapa jenis mikroba dapat hidup pada daerah temperature
yang luas sedangkan jenis lainnya pada daerah yang terbatas. Pada umumnya batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroba terletak antara 0
o
C – 90
o
C, dan kita kenal ada temperatur minimum, temperatur optimum, dan temperatur
maksimum. Temperatur minimum adalah nilai paling rendah dianatara kegiatan mikroba masih dapat berlangsung. Temperatur maksimum adalah temperature
tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktivitas mikroba. Sedangkan temperatur yang paling baik bagi kegiatan hidup dinamakan temperature
optimium Waluyo, 2004. Menurut Pratiwi 2008, berdasarkan kisaran temperatur tumbuh maka
mikroorganisme dibagi atas 4 golongan yaitu : a
Psikrofil, tumbuh pada temperatur maksimal 20
o
C dengan suhu optimal 0 sampai 15
o
C. b
Psikrofil fakultatifpsikotrof, tumbuh pada temperatur maksimal 30ºC dengan suhu optimal 20 sampai 30ºC.
c Mesofil, tumbuh pada temperatur minimal 15 sampai 20
o
C dengan suhu optimal 20 sampai 45
o
C dan suhu maksimal 45
o
C. d Termofil, tumbuh pada temperatur minimal 45 dengan suhu optimal 55 sampai
65
o
C dan suhu maksimal 100
o
C.
Universitas Sumatera Utara
18 2. pH
Nilai pH medium sangat berpengaruh pada jenis mikroba yang tumbuh. Kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum, yakni sekitar pH 6,5 – 7,5. Pada
pH dibawah 5,0 dan di atas 8,5, bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik, kecuali bakteri asam asetat dan bakteri yang mengoksidasi sulfur Waluyo, 2004.
Menurut Waluyo 2004, berdasarkan daerah-daerah pH bagi kehidupan mikroba maka mikroba dapat dibedakan atas 3 gologan besar yaitu :
a Mikroba asidofilik yaitu: mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0 – 5,0. b Mikroba mesofilik netrofilik yaitu: mikroba yang dapat tumbuh pada pH
antara 5,5 – 8,0. c Mikroba alkalifilik yaitu: mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 8,4 – 9,5
3. Oksigen Menurut Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2003, berdasarkan akan kebutuhan terhadap oksigen maka bakteri dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu :
a Bakteri aerob mutlak yaitu: bakteri yang untuk pertumbuhannya memerlukan adanya oksigen.
b Bakteri anaerob fakultatif yaitu: bakteri yang dapat tumbuh, baik ada oksigen maupun tanpa adanya oksigen.
c Bakteri anaerob mutlak yaitu: bakteri yang hidup bila tidak ada oksigen. d
Bakteri mikroaerofilik yaitu: bakteri yang hanya tumbuh pada konsentrasi oksigen yang rendah yaitu kurang dari 20, pada konsentrasi oksigen yang tinggi
menyebabkan toksik.
Universitas Sumatera Utara
19 4. Nilai Osmosis
Medium yang paling cocok bagi kehidupan bakteri ialah medium yang isotonik terhadap isi sel bakteri. Jika bakteri ditempatkan di dalam suatu larutan
yang hipertonik terhadap isi sel, maka bakteri akan mengalami plasmolisis. Sebaliknya, bakteri yang ditempatkan di dalam air suling akan kemasukan air
sehingga dapat menyebabkan pecahnya bakteri, dengan kata lain bakteri dapat mengalami plasmoptisis Dwidjoseputro, 1978.
5. Nutrisi Jasad renik heterotof membutuhkan nutrien untuk kehidupan dan
pertumbuhannya, yakni sebagai: 1 sumber karbon, 2 sumber nitrogen, 3 sumber energi, 4 dan faktor pertumbuhan, yakni mineral dan vitamin. Nutrisi
tersebut dibutuhkan untuk membentuk energi dan menyusun komponen– komponen sel. Setiap jasad renik bervariasi dalam kebutuhannya akan zat–zat
nutrisi tersebut Waluyo, 2004.
2.12 Uji Aktivitas Antibakteri