4 Minat karyawan employee interest
Karyawan memiliki keinginan dan tingkat minat yang berbeda-beda dalam meningkatkan kariernya.
5 Kepuasan karier career satisfaction
Tingkat kepuasaan
karier karyawan
berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor, antara lain usia, kedudukan
karyawan yang bersangkutan, dan lain-lain. c
Penilaian kerja Penilaian
kerja karyawan
pada dasarnya
adalah menghubungkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan standar ukuran keberhasilannya yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tugas dan tanggung jawab
tersebut. Penilaian kinerja yang berorientasi masa depan memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
1 Membantu tiap karyawan untuk semakin memahami tentang
peran dan fungsinya di dalam perusahaan. 2
Membantu karyawan mengerti kekuatan dan kelemahannya dikaitkan dengan peran dan fungsinya di dalam perusahaan.
3 Meningkatkan rasa kebersamaan antara masing-masing
karyawan dengan supervisor, sehingga tiap karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam memberikan kontribusinya
kepada perusahaan.
4 Membantu mempersiapkan karyawan untuk memegang
pekerjaan pada jenjang yang lebih tinggi dengan cara terus- menerus meningkatkan perilaku dan kualitas bagi posisi yang
lebih tinggi. 5
Menyediakan data karyawan secara berkala untuk pengambilan keputusan di bidang sumber daya manusia.
d Kompensasi dan balas jasa
Kompensasi dan balas jasa adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti imbalan atas kontribusi yang telah
diberikan karyawan kepada perusahaan. Tujuan dari pemberian upah dan gaji antara lain, yaitu:
1 Menjalin ikatan kerja yang formal antara perusahaan dan
karyawan. 2
Mencapai kepuasan kerja. 3
Rekruitmen karyawan yang berkualitas. 4
Meningkatkan motivasi kerja karyawan. 5
Meningkatkan stabilitas karyawan. 6
Meningkatkan disiplin karyawan. 7
Mencegah masuknya pengaruh serikat pekerja dalam perusahaan.
8 Menghindari intervensi pemerintah.
e Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja mengacu pada kondisi fisiologi-fisik dan psikologis karyawan yang diakibatkan oleh
lingkungan dan fasilitas kerja yang disediakan perusahaan. f
Kepuasan kerja karyawan Kepuasan kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang
atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Job Descriptive Index JDI menyajikan
beberapa faktor yang menyebabkan kepuasan kerja. Faktor-faktor tersebut adalah:
1 Tempat kerja yang tepat.
2 Pembayaran yang sesuai.
3 Organisasi dan manajemen.
4 Supervisi yang tepat.
5 Pekerjaan yang tepat
3 Audit Atas Pengurangan Sumber Daya Manusia
Salah satu bentuk dari pengurangan tenaga kerja adalah melalui Pemutusan Hubungan Kerja PHK. Tindakan PHK yang dilakukan
perusahaan akan membawa dampak bagi perusahaan baik finansial maupun nonfinansial. Finansial berhubungan dengan kewajiban
perusahaan untuk membayar pasangon dari tenaga kerja yang di-PHK, dampak nonfinansial lebih berhubungan dengan citra perusahaan
dimata masyarakat.
UU No. 13 tahun 2003 Pasal 158-167 mengatur tentang hal apa yang menyebabkan perusahaan dapat melakukan PHK. Beberapa
alasan perusahaan dapat melakukan PHK antara lain: a
Tenaga kerja melakukan pelanggaran berat penipuan, pencurian, membocorkan rahasia perusahaan, dan sebagainya, setelah
kesalahannya dapat dibuktikan. b
Tenaga kerja melakukan tindakan pidana dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
c Tenaga kerja melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kertas
bersama setelah mendapatkan surat peringatan terlebih dahulu, sebanyak tiga kali berturut-turut.
d Tenaga kerja mengundurkan diri secara sukarela.
e Terjadi perubahan status perusahaan, penggabungan, peleburan
atau perubahan kepemilikan perusahaan dan tenaga kerja tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja.
f Terjadinya perubahan status perusahaan, penggabungan, atau
perubahan kepemilikan perusahaan dan pengusaha tidak bersedia menerima tenaga kerja untuk melanjutkan hubungan kerjanya.
g Perusahaan tutup karena mengalami kerugian secara terus menerus
selama 2 tahun atau terjadi keadaan yang memaksa force majeure
. h
Perusahaan tutup karena melakukan peningkatan efisiensi. i
Perusahaan pailit.
j Tenaga kerja memasuki masa pensiun.
k Tenaga kerja mangkir selama 5 hari kerja berturut-turut atau lebih
tanpa keterangan tertulis dan telah dipanggil oleh perusahaan secara patut dan tertulis.
6. Manajemen Kinerja
a. Pengertian Manajemen Kinerja
Menurut Fahmi 2011: 2 kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented maupun
nonprofit oriented yang dihasilkan selama satu periode. Menurut Fahmi
2011: 3 manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memilki
tingkat fleksibelitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan cara mempergunakan orang yang ada di
organisasi tersebut secara maksimal.
b. Tujuan Manajemen Kinerja
Menurut Fahmi 2011: 4 tujuan spesifik manajemen kinerja adalah untuk:
1 Mencapai peningkatan yang dapat diraih dalam kinerja organisasi.
2 Bertindak sebagai pendorong perubahan dalam mengembangkan suatu
budaya yang berorientasikan pada kinerja. 3
Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan.
4 Memungkinkan individu mengembangkan kemampuan mereka
meningkatkan, kepuasan kerja dan mencapai potensi penuh bagi keuntungan mereka sendiri dan organisasi secara keseluruhan.
5 Mengembangkan hubungan yang konstruksi dan terbuka antara
individu dan manajer dalam suatu proses dialog yang dihubungkan dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan sepanjang tahun.
6 Memberikan suatu kerangka kerja bagi kesepakatan sasaran
sebagaimana diekspresikan dalam target dan standar kinerja sehingga pengertian bersama tentang sasaran dan peran yang harus dimainkan
manajer dan individu dalam mencapai sasaran tersebut meningkat. 7
Memusatkan perhatian pada atribut dan kompetensi yang diperlukan agar bisa dilaksanakan secara efektif dan apa yang seharusnya
dilakukan untuk mengembangkan atribut dan kompetensi tersebut. 8
Memberikan ukuran yang akurat dan objektif dalam kaitannya dengan target dan standar yang disepakati sehingga individu menerima umpan
balik dari manajer tentang seberapa baik yang mereka lakukan. 9
Asas dasar penilaian ini, memungkinkan individu bersama manajer menyepakati rencana peningkatan dan metode pengimplementasian
dan secara bersama mengkaji training dan pengembangan serta menyepakati bagaimana kebutuhan itu dipenuhi.
10 Memberikan kesempatan individu untuk mengungkapkan aspirasi dan
perhatian mereka tentang pekerjaan mereka.
11 Menunjukkan kepada setiap orang bahwa organisasi menilai mereka
sebagai individu. 12
Membantu memberikan wewenang kepada orang, memberi lebih banyak ruang lingkup untuk bertanggung jawab atas pekerjaan dan
melaksanakan kontrol atas pekerjaan itu. 13
Membantu mempertahankan orang-orang yang mempunyai kualitas yang tinggi.
14 Mendukung misi jangka panjang manajemen kualitas total.
c. Hambatan-hambatan dalam Penerapan Manajemen Kinerja
Menurut Fahmi 2011: 9-10 bentuk-bentuk hambatan manajemen
kinerja antara lain, yaitu:
1 Masih kurangnya pemahaman pihak manajemen perusahaan dalam
mengenal secara lebih komprehensif tentang manajemen kinerja. 2
Sarana dan prasarana yang terdapat di organisasi tersebut baik organisasi yang bersifat profit oriented maupun non profit oriented
belum mendukung kearah penegakan konsep manajemen kinerja yang baik.
3 Research, pelatihan, jurnal, dan buku teks yang mendukung
pemahaman serta percepatan berbagai pihak dalam memahami dan menafsirkan tentang manajemen kinerja belum tersedia dengan
lengkap, bahkan dianggap masih kurang.
4 Keberadaan berbagai buku referensi baik yang ditulis oleh penulis
asing dan domestik masih lebih bersifat umum dan belum bersifat kasuistik atau khusus.
5 Dukungan pihak terkait seperti pemerintah dan lembaga terkait
lainnya yang belum begitu maksimal dalam fungsinya sebagai kontrol sosial.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Lintoman Sagala 2009 dengan judul
“Pengaruh Pelaksanaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Tingkat Produktivitas Sumber Daya Manusia Suatu Studi Pada PT.
Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk.”. Hasil dari penelitian Lintoman Sagala 2009 menunjukkan bahwa
audit manajemen sumber daya manusia pada PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company
Tbk., secara garis besar telah melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat diartikan telah sesuai dengan tujuan audit
manajemen sumber daya manusia yakni menilai efektivitas sumber daya manusia, mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki,
mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan menunjukkan kemungkinan perbaikan, dan membuat rekomendasi untuk melaksanakan
perbaikan tersebut. Tingkat produktivitas sumber daya manusia pada PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk, secara garis besar telah
mencapai kategori produktif yakni memenuhi unsur-unsur produktivitas yaitu motivatif, disiplin, kreatif, inovatif, dinamis, dan profesional.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa audit manajemen sumber daya manusia berpengaruh
terhadap tingkat produktivitas sumber daya manusia. Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang yaitu ada
persamaan disalah satu variabel penelitiannya, sama-sama membahas mengenai audit manajemen atas fungsi sumber daya manusia. Sedangkan
perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang yaitu metode analisis data yang di gunakan pada penelitian terdahulu menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan dalam penelitian sekarang dalam metode analisis data menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun perbedaan lain terdapat pada objek penelitian. Objek penelitian terdahulu yaitu PT. Ultrajaya Milk
Industry Trading Company Tbk, penelitian sekarang objek
penelitiannya yaitu Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Selanjutnya yaitu adanya perbedaan dalam teknik pengumpulan data pada
penelitian terdahulu teknik pengumpulan datanya dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, sedangkan pada penelitian sekarang
teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan observasi.
2. Penelitian yang dilakukan Diajeng Ratih 2011 dengan judul “Persepsi
Audit Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PT.Jasa Marga PERSERO Tbk”.