Tahap-Tahap Audit Audit manajemen

h. Ruang Lingkup Audit Manajemen pada Berbagai Fungsi

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan. Berikut ini akan diuraikan ruang lingkup audit manajemen pada berbagai fungsi. Menurut Bayangkara 2011:16-18 ruang lingkup audit manajemen pada berbagai fungsi antara lain, sebagai berikut: 1 Audit manajemen pada fungsi pemasaran Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap programaktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Di samping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. 2 Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. 3 Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan sumber daya manusia suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses sumber daya manusia yang meliputi: a Perencanaan tenaga kerja. b Penerimaan rekruitmen karyawan. c Seleksi. d Orientasi dan penempatan. e Pelatihan dan pengembangan. f Penilaian kerja. g Pengembangan karier. h Sistem imbalan dan karier. i Perlindungan karyawan. j Hubungan karyawan. k Pemutusan hubungan kerja PHK. 4 Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi Audit manajemen pada fungsi ini menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan diperusahaan. Oleh karena itu, keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan sistem informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. 5 Audit Manajemen Lingkungan Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan audit pada fungsi ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya keselamatan dan kesehatan kerja kerja maupun tanggung jawab lingkungan eksternal pencemaran limbah. 6 Audit Sistem Manajemen Kualitas Kualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan persaingan. Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang relatif sama dari pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi sumber pemborosan bagi perusahaan. Produk dengan kualitas rendah tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan akan membutuhkan berbagai tambahan sumber daya tenaga, bahan baku, waktu, dan sebagainya untuk menjadikan produk tersebut mencapai kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dengan kualitas yang rendah merupakan salah satu sumber pemborosan bagi perusahaan. Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterap perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 7 Audit Manajemen Bidang Perpajakan Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang, perusahaan dapat mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil penghasilan kena pajak yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi perusahaan.

5. Audit Manajemen Atas Fungsi Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Audit Manajemen Atas Fungsi Sumber Daya Manusia

Menurut Bayangkara 2011: 60 audit manajemen sumber daya manusia merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap progam-program sumber daya manusia. b. Tujuan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Bayangkara 2011: 61 ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit manajemen sumber daya manusia yang merupakan tujuan dari dilakukannya audit tersebut, antara lain: 1 Menilai efektivitas sumber daya manusia. 2 Menilai apakah programaktivitas sumber daya manusia telah berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. 3 Memastikan ketaatan berbagai programaktivitas sumber daya manusia terhadap ketentuan hukum, peraturan, dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. 4 Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas sumber daya manusia dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan. 5 Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai programaktivitas sumber daya manusia.

c. Manfaat Audit Manajemen Sumber Daya Manusia