21 kasar lainnya. Bahkan, Geertz 1983: 114-115 mengungkap bahwa caci
maki dalam pandangan masyarakat Jawa merupakan hal yang sangat buruk. Hukuman yang paling ditakuti pada anak-anak Jawa adalah
disisihkan secara emosional, tidak diajak bermain oleh teman sebaya atau saudara, atau juga tidak bicara
–diabaikan oleh orang tua mereka. Berdasarkan uraian tentang kaidah atau prinsip hidup orang Jawa
dan bentuk pengasuhan yang dilakukan orang tua Jawa, maka dapat disimpulkan bahwa pengasuhan dalam keluarga Jawa selalu dikaitkan
dengan dua prinsip hidup orang Jawa, yaitu prinsip hidup rukun dan hormat. Hal ini dapat diartikan pula bahwa pengasuhan dalam budaya
Jawa memiliki karakteristik yang disesuaikan dengan tradisi dan nilai Jawa.
6. Arti Penting Pola Asuh Bagi Perkembangan Manusia
Dalam Syamsu Yusuf 2007: 31 disebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor hereditas atau
keturunan dan faktor lingkungan. J.P Chaplin dalam Syamsu Yusuf, 2007: 31 mengemukakan bahwa lingkungan merupakan keseluruhan
aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi individu. Jadi, salah satu yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan manusia
adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan disini lebih spesifik kepada faktor lingkungan keluarga.
Keluarga memiliki fungsi yang penting dalam sistem sosial di masyarakat karena keluarga adalah tempat berlangsungnya sosialisasi
22 pertama individu sebagai makhluk sosial. Soerjono Soekanto 2004:1
lebih mengkhususkan kepada makna keluarga sebagai suatu bentuk keluarga batih ayah, ibu dan anak. Di dalam sebuah keluarga akan
terjalin proses interaksi antara anak dengan orang tua. Bentuk hubungan antara anak dan orang tua juga menjadi faktor yang tidak kalah penting
dalam perkembangan dan pembentukan karakter anak di masa yang akan datang.
Perkembangan jaman menuntut manusia tidak hanya cerdas dalam intelektual, namun juga berkarakter. Kehidupan anak sebagian besar
waktunya dihabiskan bersama dengan keluarga. Keluarga merupakan komponen yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, mengingat
di dalam keluarga terdapat figur orang tua sebagai pemimpin yang memiliki otoritas dan bertanggung jawab terhadap pembinaan anak-
anaknya. Model perilaku orang tua secara tidak langsung akan dipelajari dan ditiru oleh anak. Anak akan meniru bagaimana orang tua bersikap,
bertutur kata, mengekspresikan emosi, dan lain sebagainya. Model atau contoh dari perilaku yang baik akan berdampak positif bagi
perkembangan anak dan begitupun sebaliknya. Sikap dan tindakan dari orang tua inilah yang merupakan salah satu
bentuk pola asuh yang akan memberikan dampak kedepannya. Setiap pola asuh yang diterapkan pasti memiliki dampak positif dan negatif.
Pembahasan dalam kajian teori telah dipaparkan beberapa bentuk pola pengasuhan menurut teori Diana Baumrind. Setiap bentuk pengasuhan
tersebut memiliki ciri dan dampak yang berbeda-beda, misalnya bentuk
23 pengasuhan otoriter dimana orang tua memegang hak penuh atas
anaknya, anak diharuskan menurut tanpa banyak bertanya dan mereka cenderung menerapkan hukuman baik secara fisik maupun non fisik.
Pola pengasuhan otoriter seringkali membuat anak menjadi tidak bebas, kaku, bahkan ada juga anak yang justru bersikap menolak dan bertingkah
tidak sesuai dengan aturan Santrock, 2007: 167. Berdasarkan dampak yang ditimbulkan dari penerapan setiap pola
asuh, maka pola asuh yang ideal bagi perkembangan anak adalah pola asuh otoritatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Baumrind dalam
Santrock, 2007: 168 yang menyatakan bahwa pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang ideal karena dalam pola pengasuhan otoritatif orang tua
ada keseimbangan antara batasan dan kebebasan anak, orang tua yang otoritatif cenderung melibatkan anak dalam setiap pengambilan
keputusan, orang tua bersikap hangat dan anak diperbolehkan mengutarakan pendapatnya. Syamsu Yusuf 2007: 52 menggambarkan
profil perilaku anak dari bentuk pola pengasuhan otoritatif diantaranya yaitu anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, anak mampu
mengendalikan diri, anak bersikap sopan dan mau bekerja sama. Berdasarkan pemaparan di atas dapat dilihat bahwa pada dasarnya
pola pengasuhan orang tua berpengaruh terhadap pembentukan karakter dan kepribadian manusia. Oleh karena itu pola asuh memiliki arti penting
dalam perkembangan manusia.
24
B. Abdi dalem