43 Desa Wukirsari merupakan salah satu dusun yang letaknya paling dekat
Makam Raja-Raja yang mana merupakan Makam dari Sultan Agung pendiri Kerajaan Mataram yang saat ini terpecah menjadi Kraton Surakarta
Hadiningrat dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dusun Karangkulon terdiri dari 9 RT. Luas wilayahnya mencapai
kurang lebih 9 hektar dengan jumlah penduduk sebanyak 1400 jiwa atau sekitar 400 kepala keluarga. RT 01 merupakan wilayah yang paling luas
dengan jumlah kepala keluarga mencapai 80 KK. Mayoritas warga di RT 01 ini berprofesi sebagai abdi dalem, karena memang letak wilayah RT 01
ini berbatasan dengan Dusun Pajimatan atau biasa disebut Makam Raja. Kehidupan masyarakat di Karangkulon terbilang masih asli dan guyub
rukun. Masyarakatnya ramah serta sosialisasi dengan tetangga dan masyarakat sekitar baik. Warga dusun Karangkulon masih menggunakan
tradisi-tradisi Jawa seperti upacara slametan panen, upacara mitoni atau tujuh bulanan, dan selapanan sebagai bentuk ucapan syukur atas kelahiran
bayi. Di dusun Karangkulon kehidupan keagamaannya juga masih kuat. Mayoritas penduduknya beragama muslim, dan banyak kegiatan
keagamaan yang rutin diadakan di dusun ini.
2. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini sebelumnya telah ditentukan yaitu orang tua yang berprofesi sebagai abdi dalem di Kecamatan Imogiri, informan
lain dari penelitian ini yaitu anak dari keluarga abdi dalem, sedangkan key informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dusun Karangkulon dan
44 Lurah Abdi dalem di Makam Raja Imogiri. Dalam penelitian ini terdapat 5
yaitu keluarga yang berprofesi sebagai abdi dalem. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah :
a. Bapak AS dan Ibu SW
Bapak AS adalah seorang abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditugaskan untuk menjaga Makam Raja Imogiri.
Bapak AS sudah mengabdikan diri sebagai abdi dalem selama 17 tahun dan saat ini pangkatnya adalah Bekel. Bapak AS dan Ibu SW
memiliki tiga orang anak, anak yang pertama laki-laki berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA, sedangkan adiknya kelas 5 SD
perempuan, dan yang paling kecil masih TK. Menjadi abdi dalem bukanlah menjadi pekerjaan satu-satunya,
Sehari-harinya Bapak AS bekerja sebagai pekerja bangunan dan buruh serabutan. Menjadi abdi dalem merupakan tradisi di keluarganya,
Ayah Bapak AS dulunya juga seorang abdi dalem yang ditugaskan untuk menjaga makam. Motivasi Bapak AS menjadi abdi dalem yaitu
ingin melanjutkan tradisi turun temurun di keluarganya. b.
Bapak RH dan Ibu SL Bapak RH adalah seorang abdi dalem Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat yang ditugaskan untuk menjaga makam Raja-Raja di Imogiri. Mengabdikan diri sebagai seorang abdi dalem selama 14
tahun dan pangkatnya saat ini adalah abdi dalembekel. Menjadi abdi dalem memang tradisi di keluarga Bapak RH, namun juga karena
keinginan pribadi. Kakek dan orang tua Pak RH dulunya juga seorang
45 abdi dalem, dari kecil memang Bapak RH terbiasa membantu ayahnya
ketika sowan di makam. Orang tua Bapak RH tidak memaksa Pak RH dan saudara-saudaranya untuk mengabdikan diri menjadi abdi dalem.
Setiap minggunya, Bapak RH bertugas sebanyak 4 kali, yaitu satu kali jaga dan tiga kali sowan. Bapak RH pergi ke kraton hanya ketika
mendapat dhawuh dari kraton saja. Istri Bapak RH adalah seorang ibu rumah tangga, kesehariannya mengurus anak di rumah, dan kadang-
kadang juga membuat batik. Bapak RH mempunyai 3 orang anak, anak pertama laki-laki berusia 16 tahun yang saat ini sudah tidak
sekolah, anak yang kedua perempuan saat ini kelas 1 SMP, dan anak yang ketiga laki-laki masih berumur 2 tahun.
c. Bapak MR dan Ibu WT
Bapak MR sudah mengabdikan diri sebagai seorang abdi dalem selama 25 tahun. Pangkatnya saat ini sudah cukup tinggi yaitu
Penewu. Nama yang diberikan dari Kraton untuk Bapak MR yaitu Mas Penewu Jogo Mandowo. Dalam satu minggu Bapak MR
melakukan 3 kali sowan dan 1 kali jaga. Menjadi abdi dalem merupakan pilihan hidup Bapak MR, selain itu juga untuk meneruskan
tradisi keluarga. Ibu WT bekerja sebagai ibu rumah tangga, namun di rumah
membuka usaha warung kecil-kecilan, dan belum lama ini mencoba menjadi pengrajin sepatu rajut bersama dengan warga lainnya. Bapak
MR dan Ibu WT memilik 5 orang anak perempuan. Anak pertama dan kedua sudah menikah, sedangkan anak yang ketiga berusia 16 tahun,
46 dan anak keempat saat ini kelas 5 SD, dan anak yang terakhir kelas 2
SD. d.
Bapak AW dan Ibu SM Bapak AW saat ini berusia 38 tahun, sedangkan Ibu SM berusia
35 tahun. Mereka memiliki 2 orang anak perempuan, anak pertama bernama NH saat ini masih berusia 13 tahun atau kelas 1 MTs, dan
anak kedua bernama YH berusia 10 tahun saat ini kelas 5 SD. Bapak AW berprofesi sebagai abdi dalem dan Ibu sehari-harinya bekerja
sebagai buruh pengrajin sepatu rajut. Bapak AW sudah mengabdikan dirinya sebagai seorang abdi
dalem selama kurang lebih 13 tahun, dan saat ini pangkatnya adalah Bekel. Motivasi Bapak AW menjadi abdi dalem adaah ingin
meneruskan tradisi yang turun temurun. Dari kecil Bapak AW memang sudah terbiasa ikut dengan ayahnya untuk sowan dan
menjaga makam. Menjadi seorang abdi dalem membuat hidupnya menjadi lebih tentram meskipun dengan keterbatasan materi.
e. Bapak WGM dan Ibu SRY
Bapak WGM sudah mengabdikan dirinya sebagai seorang abdi dalem selama kurang lebih 20 tahun, dan saat ini pangkatnya adalah
Lurah. Mertua Bapak WGM dulunya adalah seorang abdi dalem, dan kemudian pengabdiannya diteruskan oleh Pak WGM, hal ini
dimaksudkan untuk meneruskan tradisi keluarga. Menjadi abdi dalem merupakan pilihan hidup dari Bapak WGM karena merasa tertarik
untuk melestarikan budaya dan sebagai salah satu upaya untuk
47 meneruskan tradisi keluarganya. Meskipun upah yang diterima tidak
seberapa, namun Pak WGM percaya bahwa dengan mengabdikan diri sebagai seorang abdi dalem hidupnya akan dipenuhi dengan
ketentraman. Bapak WGM dan Ibu SRY saat ini berusia 50 tahun, dan mereka
memiliki 9 orang anak, 6 laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anaknya sudah menikah, anak keempat bekerja, dan yang lainnya masih
sekolah. Bapak WGM berprofesi sebagai abdi dalem dan Ibu SRY sehari-harinya berprofesi sebagai pengrajin batik rumahan.
Tabel 1. Tabel Profil Subyek
No. Ayah
Usia Pendidikan
Terakhir Lama
Pengabdian Ibu
Usia
1. AS
45 SD
17 tahun SW
43 2.
RH 47
SD 13 tahun
SL 39
3. MR
52 -
25 tahun WT
47 4.
AW 38
SMA 13 tahun
SM 35
5. WGM
50 SD
20 tahun SRY
50
Informan lain dalam penelitian pola asuh di keluarga abdi dalem dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Tabel Informan Lain
Nama Subyek Nama
Informan Usia
Pendidikan
Bapak AS MH
16 SMA
Bapak RH ERM
13 MTs
Bapak MR TMS
16 MTs
Bapak AW NH
13 MTs
Bapak WGM AKH
17 SMA
48
3. Pola Asuh