Batasan dan Rumusan Masalah

10 3. Bagaimana alur penggunaan dari media jejaring sosial yang telah ditemukan digunakan dalam pembelajaran microteaching ? 4. Seberapa besar pengaruh terhadap penggunaan media jejaring sosial dalam meningkatkan kompetensi mengajar bagi mahasiswa pendidikan teknik mesin? 11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Teori Pembelajaran dan Pengajaran

Teori Pembelajaran a. Tujuan pembelajaran dalam pendidikan adalah proses yang kompleks. Apa itu pembelajaran? Ini sedikit lebih rumit daripada kebanyakan orang berpikir. Definisi pembelajaran dan implikasinya untuk mengajar dijabarkan sebagai berikut: 1 proses memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui studi, pengalaman, atau mengajar, 2 pengalaman yang membawa tentang perubahan yang relatif permanen dalam perilaku, 3 perubahan pada saraf yang berfungsi sebagai akibat dari pengalaman, 4 proses kognitif untuk memperoleh keterampilan atau pengetahuan, dan 5 peningkatan jumlah respon dan konsep dalam memori Fisher Frey, 2008: 1. Belajar adalah tentang bagaimana kita memandang dan memahami dunia, tentang membuat makna. Tapi belajar bukanlah hal yang tunggal, melainkan melibatkan berbagai prinsip yang abstrak, pemahaman bukti, mengingat informasi faktual, memperoleh metode, teknik dan pendekatan, pengakuan, penalaran, debat pendapat, atau mengembangkan perilaku yang sesuai dengan situasi tertentu, melainkan tentang perubahan Fry, Ketteridge, Marshall, 2011: 8. Sedangkan Gredler 2011: 2 belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang bisa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang komplek. Pada Tabel 2.1 berikut ditunjukkan beberapa modalitas sensorik yang lebih efektif untuk belajar, semakin tumpang tindih akan lebih baik. Seperti kemampuan mendengar jika digabung dengan melihat akan menghasilkan pemahaman sebesar 50, jika menggunakan dan dilakukan dalam kehidupan nyata maka akan meningkat menjadi 80. Mengajarkan materi kepada orang lain akan menghasilkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi yaitu sebesar 90. 12 Tabel 2.1. Kebanyakan Orang Belajar 10 of what they read 20 of what they hear 30 of what they see 50 of what they see and hear 70 of what they talk over with others 80 of what they use and do in real life 90 of what they teach someone else Sumber: Biggs Tang, 2007: 96 Teori pembelajaran dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu teori behavioris, teori kognitif, dan teori kontruktivime. Teori behavioris secara umum membahas mengenai stimulus-respon dari berbagai kompleksitas yang berbada. Teori kognitif didasarkan pada padangan yang berbeda tentang hakikat pengetahuan. Teori konstrukivisme melihat bahwa belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun ide-ide dan konsep Arya, 2010. 1 Teori Behaviorisme Teori ini mempengaruhi pengembangan teori praktik pendidikan dan pembelajaran. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori ini menganggap orang yang belajar sebagai individu yang pasif, respon perilaku dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan. Perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan menghilang bila kena hukuman. Belajar merupakan akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Hal ini menyebabkan siswa perlu dikondisikan untuk dapat belajar dengan baik atau dengan menghubungkan tindakan tertentu dengan konsekuensi tertentu. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan reinforcement . Bila penguatan ditambahkan positive reinforcement maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangidihilangkan negative reinforcement maka respon juga semakin kuat. Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: 1 Reinforcement and Punishment; 2 Primary and Secondary Reinforcement; 3 Schedules of Reinforcement; 4 Contingency