Organization for instruction. Kajian Teoritis
38 b.
maximizing instructional time
penggunaan waktu secara maksimum; Seorang guru harus dapat mengatur waktu secara optimal untuk
pembelajaran, agar materi pembelajaran yang telah disiapkan dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien.
c.
expecting student to achieve
. Guru yang efektif harus memiliki kompetensi untuk merumuskan apa yang harus dicapai oleh murid.
Oleh karena itu guru harus dapat merumuskan tujuan pada setiap pembelajaran, dan tujuan ini harus disampaikan pada murid agar dapat
difahami semua murid untuk dicapai melalui proses pembelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran maka tujuan harus
dirumuskan secara realistik, dengan memperhatikan an murid dan sumber daya yang dimiliki
d.
planning and preparing for instruction
perencanaan dan persiapan untuk pembelajaran. Guru yang efektif harus memiliki kompetensi
untuk membuat rencana pembelajaran dan bahan-bahan pendukungnya agar yang digunakan dalam pembelajaran agar tujuan pembeajaran
tercapai secara efektif dan efisien. 5.
Implementing Instruction
. Implementasi pembelajaran. Kelas yang efektif dapat dirumuskan secara sederhana, yaitu guru mengajar dengan baik, dan
murid belajar dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, implementasi dalam pembelajaran meliputi:
instructional strategies that work; communicational of content and skill knowledge; instructional
compexity; quentioning stretegies; student engagement
. 6.
Monitoring student progess and potential
. Monitoring kemajuan dan potensi murid. Guru yang efektif harus memiliki kompetensi untuk memantau dan
mengevaluasi kemajuan belajar murid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang efektif adalah apabila para guru melakukan evaluasi
untuk mengetahi perkembangan hasil belajar murid. Melalui monitoring akan dapat dipastikan seberapa jauh pembelajaran yang dilaksanakan
tercapai. Monotoring dapat dilakukan melalui penilaian
assesment
.
39 Pendidikan kejuruan mempunyai karakteristik yang khusus yang berbeda
dengan pendidikan umum, oleh karena itu kompetensi guru kejuruan secara khusus juga berbeda dengan pendidikan umum. Vachon Gagnon, 2002: 61
mengemukakan kompetensi guru pada pendidikan kejuruan, dengan pendekatan budaya ditunjukkan pada gambar 2.5 berikut.
Gambar 2. 5. Kompetensi profesional guru pendidikan kejuruan Vachon Gagnon, 2002: 61
Dari gambar di atas kompetensi guru SMK dikembangkan menjadi 12 butir yang dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu: 1
ground work,
40 2
teaching as an act
, 3
social and academic content,
dan 4
professional identity.
Secara rinci dari 12 kompetensi guru SMK adalah sebagai berikut: 1
Bertindak sebagai seorang profesional, kritikus, dan ahli pengetahuan atau budaya saat mengajarkan siswa
2 Berkomunikasi bahasa secara jelas dalam menyampaikan pengajaran,
baik secara lisan maupun tertulis, menggunakan tata bahasa yang benar, dalam berbagai konteks yang berkaitan dengan pengajaran
3 Mengembangkan situasi belajar-mengajar yang sesuai dengan siswa
yang bersangkutan dan isi pokok yang sesuai dengan tujuan guna mengembangkan kompetensi yang ditargetkan dalam program studi
4 Mengarahkan situasi belajar-mengajar yang sesuai dengan siswa yang
bersangkutan dan isi pokok dengan maksud untuk mengembangkan kompetensi yang ditargetkan
5 Mengevaluasi kemajuan siswa dalam mempelajari isi pelajaran dan
menguasai kompetensi yang sesuai dengan yang diajarkan 6
Merencanakan, mengorganisaikan dan mengawasi kelas sedemikian rupa yang berguna untuk mendukung pembelajaran siswa dan pengembangan
sosial 7
Menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan dan karakteristik siswa yang berhubungan dengan ketidakmampuan belajar, ketidak-mampuan
menyesuaikan diri ataupun kegagalan dalam belajar. 8
Mengintergrasi teknologi informasi dan komunikasi TIK dalam persiapan dan pentransferan kegiatan belajarmengajar dan sebagai
bagian dari manajemen pembelajaran dan tujuan pengembangan secara profesional
9 Bersama-sama dengan staf sekolah, orang tua, masyarakat dan siswa
dalam mencapai tujuan pendidikan 10
Bersama-sama dengan anggota tim pengajar melaksanakan tugas-tugas dalam mengembangan dan evaluasi kompetensi yang ditargetkan dalam
program studi, dengan mempertimbangkan siswa yang bersangkutan
41 11
Terlibat dalam pengembangan profesional secara individu maupun dengan orang lain
12 Menunjukkan perilaku profesional secara etis dan bertanggung jawab
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya