Daya Saing Competitive Advantage

keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi mengikat organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu jangka panjang. Porter, 1992 : 30 Mengaitkan strategi upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Shindehutte dan Morris 2001 dalam Susilo 2009 : 28 mengemukakan bahwa strategi survival industri kecil tergantung pada tingkat adaptasinya. Menurut belso dan Martinez 2008 Penyesuaian amat cocok untuk industri kecil karena ketidakpastian dan resiko yang dihadapinya. Ketidakpastian bukan saja timbul karena lingkungannya tetapi juga dari kemampuannya menangkap kesempatan yang ada. Chakravarthy 1982 dan Bonk 1996 : 59 mengemukakan adaptasi mempengaruhi perubahan prilaku strateginya, menigkatkan kompetisinya, dan mendorong keselarasan organisasi dengan lingkungannya. Penyesuaian-penyesuaian perubahan atau peningkatan akan sejalan dengan operasi perusahaannya. Tingkat adaptasi yang timbul dan hasil adaptasi yang selalu bervariasi antara perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo dan Krinadewara 2007 terhadap responden yang merasakan dampak dari Gempa pada 2007 Yogyakarta, Gempa tersebut telah menghancurkan fasilitas produksi sehingga mereka wirausaha harus bekerja keras agar usahanya tetap mampu bertahan.

2.1.5 Daya Saing Competitive Advantage

Globalisasi merupakan suatu fenomena yang mendorong perusahaan di tingkat mikro ekonomi untuk meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Dengan globalisasi yang menyatukan pasar dan kompetisi investasi internasional Universitas Sumatera Utara meningkatkan tantangan sekaligus peluang bagi semua perusahaan baik kecil, menengah maupun besar. Untuk menghadapai globalisasi maka diperlukan daya saing yang kuat. Daya saing merupakan kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional. Peluang yang terbuka untuk mengembangkan usaha dalam perekonomian yang makin terbuka dan integrasi dengan ekonomi dunia hanya bias dimamfaatkan kalau dunia usaha kita memiliki daya saing. Daya saing dihasilkan oleh produktifitas dan efesiensi serta pertisipasi masyarakat yang seluas-luasnya dalam perekonomian. Produktifitas menyangkut kualitas sumber daya manusia dan pemamfaatan tegnologi, dan pengelolaan sumber daya alam secara tepat yang menjamin bukan hanya perekonomian tetapi juga kesinambungan.Efesiansi berarti sedikitnya hambatan dan berfungsi dengna baik ekonomi sehingga mendorong biaya-biaya produksi menjadi serendah mungkin. Dengan analogi pengertian daya saing nasional menurut Hit, et al dalam handriyani, 2011, maka daya saing usaha kecil adalah tingkat sampai sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan. porter 1998 : 18 mengemukakan suatu strategi dalam menghadapi persaingan yang dikenal sebagai strategi persaingan generic generic competitive strategies. Strategi ini didasarkan atas analisis posisi sebuah perusahaan dalam industri, apakah keuntungan perusahaan berada di atas atau di bawah rata-rata industri. Sebuah perusahaan yang baik akan mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi walaupun struktur industri kurang menguntungkan dan rata-rata Universitas Sumatera Utara tingkat keuntungan industri adalah sedang. Jika demikian maka perusahaan itu mampu memciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan sustainable competitive advantage. Strategi Generik Poter memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari tiga dasar: kepemimpinan harga, memproduksi barang standar pada biaya perunit yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitive terhadap harga. Diferensiasi, adalah strategi yang bertujuan kepada memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga. Fokus, memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan, David 2008: hal 247. Menurut Davidson et al 2002; Shanmugam and Bhaduri 2002 dalam Susilo, 2007 : 17 salah satu indikator perkembangan industri kecil adalah dengan melihat pertumbuhan usaha. Pertumbuhan usaha sendiri dapat dilihat dari: satu, pertumbuhan poduksi, dua, pertumbuhan penjualan, tiga, pertumbuhan pendapatan, dan empat, pertumbuhan laba. Agar dapat disusun strategi dan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan usaha industri kecil, maka diperlukan studi atau kajian identifikasi variable atau faktor yang menjadi penentu pertumbuhan usaha tersebut. Pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dapat mendorong kemampuan daya saing. Poter 1996 dalam Wheelen dan Hunger 2003 : 119 lingkungan industri saat ini sangat cepat berubah ada beberapa hal yang berperan dalam mempercepat perubahan lingkungan itu. Lingkungan industri yang dimaksud adalah bargaining power pembeli, bargaining power penjual, masuknya pendatang baru yang potensial, adanya barang subtitusi, dan intensitas persaingan perusahaan dalam industri. Kelima faktor di atas dikenal dengan kekuatan bersaing dari poter. Universitas Sumatera Utara Dari sudut pandang semua faktor diatas merupakan faktor yang berada diluar kendali perusahaan atau faktor eksternal. Semua faktor eksternal memberikan peluang dan ancaman atau tantangan bagi perusahaan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Faktor eksternal perusahaan diatas tidak dapat dikendalikan perusahan tanpa adanya strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi perubahan lingkungan. Strategi yang dirumuskan perusahaan merupakan keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Strategi sebenarnya merupakan aktivitas manajemen untuk memperkuat posisi organisasi. Tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajeman dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya. Percepatan perubahan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan bisnis eksternal, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategik yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi daya saing produk. Berdasarkan uraian diatas, dengan demikian diperlukan adanya penelitian yang dapat menjadi acuan untuk menempatkan dan memadukan antara lingkungan bisnis internal, eksternal, dan strategi serta pengaruhnya terhadap daya saing usaha kecil menengah. Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu