Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

82 dalam penelitian. Seperti penetapan hal-hal yang berkaitan dengan uji coba seperti subyek coba dan lokasi uji coba. 3. Pengembangan format produk awal Berupa pengembangan dari draf produk serta validasi desain. Pengembangan produk dilakukan dari draf kasar yang telah dibuat sebelumnya, kemudian didesain sebuah produk yang dipercaya akan menyelesaikan masalah. Setelah desain awal dari produk ditetapkan selanjutnya adalah proses menghasilkan produk. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai kesiapan produk untuk diterjunkan di lapangan. Validasi desain akan dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Validasi ahli dilakukan oleh dua orang ahli yaitu ahli materi dan ahli media. Setiap pakar diminta untuk menilai produk baru yang dirancang, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan produk tersebut. Kekurangan produk akan diperbaiki sampai produk siap diterjunkan di lapangan. 4. Uji coba awal Uji coba awal akan dilakukan dalam lingkungan yang terbatas terlebih dahulu. Uji coba awal ini hanya akan melibatkan subyek dengan jumlah yang terbatas saja. Uji coba awal dimaksudkan untuk memperoleh data yang akan dijadikan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk pada tahap selanjutnya. 5. Revisi produk Revisi produk akan dilakukan dari data hasil evaluasi uji coba produk terbatas. Kekurangan-kekurangan yang telah terdeteksi di uji coba terbatas 83 akan diperbaiki pada tahap ini agar produk yang dihasilkan layak diujicobakan pada tahap selanjutnya. 6. Uji coba lapangan Uji coba lapangan dilakukan dengan jumlah subyek yang lebih banyak dibandingkan dengan uji coba awal. Uji coba lapangan dilakukan dengan maksud untuk menguji kelayakan dalam konteks populasi. Berdasarkan data yang didapatkan dari uji coba lapangan akan dilakukan revisi agar produk yang diciptakan lebih sempurna dari sebelumnya. 7. Revisi produk Berdasarkan hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subyek yang lebih besar, akan dilakukan kembali perbaikan produk. Perbaikan produk ini dimaksudkan agar produk yang diciptakan dapat memberi dampak yang lebih optimal. 8. Uji lapangan Uji lapangan melibatkan lebih banyak lagi subyek dalam kondisi yang senyatanya. Tujuan dari uji lapangan adalah menghasilkan desain yang siap untuk diterapkan. Setelah uji lapangan, maka akan dilakukan kembali revisi produk agar produk yang dihasilkan layak untuk dijadikan alternatif untuk menyelesaikan masalah yang diteliti. 9. Revisi produk akhir Revisi yang dilakukan berdasarkan uji lapangan yang lebih luas. Untuk mendapatkan produk yang benar-benar valid.