Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

92 Tabel 10. Kisi-Kisi Instrumen untuk Guru Kriteria Aspek Jumlah butir Nomor butir Aspek materi Materi 3 1, 2, 3 Percobaan di dalam LKS 2 4, 5 Bahasa 3 6, 7, 8 Aspek media Pilihan warna 2 9, 10 Ukuran dan jenis huruf 2 11, 12 Kualitas gambar 2 13, 14 Penampilan fisik 2 15, 16 Kegunaan LKS 2 17, 18 Tabel 11. Kisi-Kisi Instrumen untuk Siswa Kriteria Aspek Jumlah butir Nomor butir Aspek materi Materi 2 1, 2 Kegiatan percobaan 2 3, 4 Bahasa 3 5, 6, 7 Aspek media Pilihan warna 2 8, 9 Ukuran dan jenis huruf 2 10, 11 Kualitas gambar 2 12, 13 Penampilan fisik 2 14, 15 Kegunaan LKS 2 16, 17

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif digunakan untuk memperoleh data dengan cara mereduksi data dari berbagai sumber kemudian mencari jawaban yang sama, serta digunakan untuk menulis hasil penelitian dalam bentuk narasi mensinkronkan antara teori dengan temuan di lapangan. 2. Analisis data kuantitatif Analisis data kuantitatif dilaksanakan saat menskor data yang diperoleh dari data tes dari siswa pada penelitian awal, ahli media, ahli materi, 93 guru, serta siswa melalui angket, lembar observasi saat uji coba, dan soal yang ada dalam produk. a. Untuk menghitung skor rata-rata hasil tes, skor data dari angket, skor dari lembar observasi, dan skor dari tes yang ada dalam produk digunakan rumus : Mean Xi = Anas Sudijono, 2010: 81 Keterangan Xi = skor rata-rata ∑ X = jumlah skor N = jumlah butir pertanyaan b. Data hasil tes, hasil angket, hasil observasi, serta soal yang ada dalam produk dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus: P = x 100 Riduwan. 2012: 74 Keterangan : P = angka presentase f = frekuensi yang sedang dicari frekuensinya N= jumlah frekuensi atau frekuensi c. Data dari ahli media, ahli materi, guru, dan siswa dikonversi ke dalam data kualitatif dengan menggunakan kriteria sebagai berikut. 94 Tabel 12. Pengkriteriaan Media dari Ahli Materi, Media, Siswa, dan Guru Tingkatan Arti 90 – 100 Sangat Baik 80 – 89 Baik 70 – 79 Cukup 60 – 69 Kurang Baik 59 Tidak Baik Zainal Arifin, 2011: 236 Digunakan skor patokan untuk menentukan bahwa produk yang dikembangkan telah layak digunakan secara nyata di lapangan, jika hasil rata-rata penilaian terhadap produk dari ahli materi dan media telah terkategori baik. Untuk mengkonversi hasil observasi saat uji coba dan soal yang ada dalam produk digunakan pengkriteriaan sebagai berikut. Tabel 13. Pengkriteriaan Hasil Observasi dan Soal Keterampilan Proses Tingkatan Arti 90 – 100 Sangat Tinggi 80 – 89 Tinggi 70 – 79 Cukup 60 – 69 Rendah 59 Sangat Rendah Zainal Arifin, 2011: 236 d. Analisis butir tes dilakukan dengan mencari daya beda serta realibilitasnya. 1 Daya bedaValiditas Daya beda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi serta siswa yang memiliki 95 kemampuan rendah. Daya beda diusahakan positif dan signifikan. Nilai daya beda merentang dari – 1,00 hingga + 1,00. Daya beda untuk soal yang baik berada pada kisaran + 0,3 - + 1,00 Purwanto, 2010: 105. Rumus untuk menghitung daya beda sebagai berikut.  = Saifuddin Azwar, 2008: 170  = koefifien validitas yang dicari = rerata skor dari subyek yang menjawab betul pada item yang dicari validitasnya = rerata skor total = simpangan baku, Sd = = proporsi siswa yang menjawab butir itu benar = proporsi siswa yang menjawab butir itu salah 2 Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat kepercayaan suatu tes. Suatu tes dikatakan reliabel jika 0,70 Eko Putro Widoyoko, 2010: 155. Rumus untuk menghitung realibilitas sebagai berikut. Purwanto, 2010: 169 = Keterangan : n = jumlah butir = varians total 96 p = proporsi skor yang diperoleh q = proporsi skor maksimum dikurangi skor yang diperoleh