43
Kampung Ramah secara otomatis akan meninkatkan pemenuhan hak-hak anak.  Pemenuhan  hak-hak  anak  membuat  anak  lebih  baik  sehingga
kondisi  tersebut  mampu  meningkatkan  motivasi belajar  anak.  Jika persepsi terhadap Kampung Ramah Ank tinggi maka dalam pelaksanaan
program kampung ramah anak telah berjalan dengan baik seharusnya hal tersebut juga  akan membuat anak memiliki motivasi belajar  yang tinggi
karena  faktor  pendukung  motivasi belajar  telah  terpenuhi  dalam pelaksanaan program Kampung Ramah Anak.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
G. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diajukankan hipotesis dalam penelitian  ini  adalah  ada  hubungan  antara  persepsi terhadap  Kampung
Ramah Anak dan motivasi belajar siswa kelas tinggi SD Negeri  Badran Yogyakarta.
H. Definisi Operasional
Berdasarkan paparan diatas mengenai variabel motivasi belajar dan variabel persepsi  terhadap Kampung  Ramah  anak  maka  didapat  definisi
operasional sebagai berikut. 1. Motivasi  Belajar  adalah  dorongan  dalam  belajar  yang  dimiliki
seseorang  yang  dipengaruhi  oleh  kemauan  yang  besar,  baik berasal  dari  dalam  diri  seseorang  maupun  yang  berasal  dari  luar
Persepsi terhadap Kampung Ramah
Anak Tinggi Motivasi
Belajar Tinggi
44
agar  tercapai  tujuan  yang  diinginkan. Motivasi  belajar  seseorang berbeda-beda,  hal  tersebut  dipengaruhi  beberapa  faktor.  Faktor-
faktor motivasi  belajar  dapet  berasal  dari  dalam  diri  dan  luar seorang  individu.  Faktor  motivasi  yang  sangat  kuat  dalam  diri
seorang  berupa  minat  dan  kebutuhan.  Faktor  motivasi  yang berasal  dari  luar  berupa  kondisi  keluarga,  peran  orang  tua,
lingkungan  masyarakat,  dan  sekolah.  Faktor-faktor  tersebut  jika dalam keadaan baik maka akan membuat anak memiliki motivasi
belajar  yang  tinggi,  sebaliknya  jika  faktor-faktor  tersebut  dalam kondisi  yang  tidak  baik  dalam  mendukung  belajar  anak  maka
membuat motivasi belajar anak rendah. 2. Persepsi terhadap  Kampung Ramah Anak adalah pandangan  atau
penilaian anak  terhadap  pelaksanaan  Kampung  Ramah  Anak berupa  pelaksanaan lingkungan  fisik  maupun  non  fisik  yang
sengaja  diciptakan  untuk  kepentingan  anak  dalam  pemenuhan hak-hak anak. Ciri khas pelaksanan Kampung Ramah Anak yaitu
lingkungan  yang  kondusif,  keluarga  yang  efektif,  dan  kewajiban dalam  memenuhi  hak-hak  anak. Apabila  pelaksanaan  Kampung
Ramah Anak telah  optimal  dan  berjalan  dengan  baik  maka  anak mempunyai  persepsi  yang  positif  terhadap  Kampung Ramah
Anak. Namun, apabila pelaksanaan Kampung Ramah Anak tidak optimal  maka  anak  mempunyai  persepsi  yang  negatif  terhadap
Kampung Ramah Anak.