Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Motivasi Belajar 1. Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif. Gerungan 2004: 151 menyatakan motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, seorang individu melakukan suatu aktivitas didasarkan pada sebuah alasan. Alasan tersebut disebut dengan dorongan. Dorongan dapat berasal dari mana saja, baik dari dalam diri seseorang maupun pengaruh dari luar. Menurut Hamzah B. Uno 2006:9 motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu agar lebih baik dari keadaan sebelumnya. Berdasarkan pernyataan Nana Syaodih 2009:61 motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu. Sardiman 2007:75 menyatakan motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak menyukainya, maka ia akan berusaha untuk menghilangkan perasaan tidak suka itu. Memahami beberapa pengertian diatas, maka yang dimaksud motivasi merupakan sebuah dorongan yang dipengaruhi oleh hal-hal yng berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar yaitu lingkungan 13 sekelilingnya untuk melakukan sesuatu agar tercapai sebuah tujuan. Dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang merupakan keinginan berbuat sesuatu tanpa pengaruh hal lain diluar dirinya. Dorongan berbuat sesuatu yang berasal dari luar merupakan pengaruh atu rangsangan yang diperoleh seseorang yang berasal dari berbagai pihak dan berbagai hal di sekitarnya.

2. Belajar

Saat kita belajar terjadi suatu proses penemuan dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Suyono dan Hariyanto 2011:9 menyatakan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dengan belajar seorang individu dapat berproses untuk meningkatkan kualitas pada dirinya dengan memperoleh suatu ilmu baru. Peningkatan tersebut dapat ilihat dalam 3 aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal berbeda dinyatakan Thorndike dalam Uno 2010:11 mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Pengertian belajar menurut W.S. Winkel2002 dalam Ahmad Susanto 2013:4 belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dalam lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. “Hamzah Uno 2010:21 menyimpulkan belajar dalam arti sempit ialah proses perubahan tingkah laku sesorang setelah memperoleh

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI DI KECAMATAN TEMANGGUNG KOTATEMANGGUNG

2 60 212

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Wironanggan 01 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

0 3 17

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Wironanggan 01 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR Hubungan antar Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional dengan Motivasi Belajar.

0 0 16

Hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran Fisika dengan motivasi belajar Fisika di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 7 132

PENGARUH PELAKSANAAN JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN PERAN ORANGTUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SD KELAS TINGGI DI SD NEGERI GOLO.

3 39 166

TRANSFORMASI NILAI DAN SIKAP DALAM BERINTERAKSI SOSIAL MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 09 BADRAN, BUMIJO, JETIS, YOGYAKARTA.

1 1 201

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP PERAN ORANG TUA DALAM MENGATUR BELAJAR DAN BERMAIN ANAK DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS III SD NEGERI SE GUGUS I KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA.

0 0 162

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 5

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP FISIKA, DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA

0 0 71