Pengertian Kebijakan Dividen Teori Kebijakan Dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen

Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik Stice, Skousen, 2004:902. Dividen digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham. Investor tentu saja menginginkan pengembalian investasi yang tinggi. Besar kecilnya dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang biasanya diadakan minimal sekali dalam setahun. Dalam rapat inilah ditetapkan kebijakan dividen. Kebijakan dividen mencakup dua hal penting. Yang pertama adalah rasio pembayaran dividen yaitu besarnya dividen yang dibagikan relatif terhadap laba perusahaan. Yang kedua adalah stabilitas dividen dari waktu ke waktu. Stabilitas dividen sama pentingnya bagi investor dengan besarnya jumlah dividen yang diterima.

2.1.2 Teori Kebijakan Dividen

Ada beberapa teori kebijakan dividen yang membahas penggunaan laba yang diperuntukkan sebagai hak investor. Kebijakan dividen merupakan hal yang sangat mendasar yang dihadapkan pada keputusan investor dalam Universitas Sumatera Utara berinvestasi. Berikut ini teori-teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen akan diuraikan satu per satu. a. Teori Ketidakrelevanan Dividen Menurut teori Miller dan Modigliani ini dalam James C. Van Horne, 2007:271-272, kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga sahamnya atau nilai perusahaan tersebut di mata investor. Nilai perusahaan dikatakan hanya dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan pendapatan dan risiko bisnisnya, tidak ada kaitannya dengan bagian dari pendapatan tersebut yang dibagi pada pemegang saham dividen maupun yang ditahan untuk pertumbuhan perusahaan. b. Teori Bird-in-The-Hand Teori ini mengatakan bahwa investor lebih menyukai pendapatan dari dividen daripada capital gain keuntungan modal. Hal ini disebabkan dividen mempunyai risiko yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan capital gain. Jika dividen sudah pasti akan diterima dan tidak akan menimbulkan kerugian bagi investor. Ini berbanding terbalik dengan capital gain yang belum tentu dapat direalisasikan dan menghasilkan pendapatan bagi investor, dan ada kalanya akan beresiko tidak menguntungkan Keown, 2010:611. c. Teori Preferensi Pajak Jika sebagian orang beranggapan investor menginginkan dividen dalam jumlah yang tinggi, teori ini justru menolak anggapan tersebut dengan Universitas Sumatera Utara pertimbangan adanya pajak yang dikenakan. Biasanya pajak yag dikenakan atas dividen lebih tinggi daripada pajak capital gain. Jika laba yang diperoleh perusahaan ditahan dapat menaikkan harga saham, maka capital gain yang pajaknya rendah akan lebih menguntungkan daripada dividen Margaretha, 2005:143. d. The Clientele Dividend Theory Berdasarkan teori ini, investor tertarik pada suatu perusahaan dengan melihat kebijakan dividen yang diterapkan perusahaan tersebut. Investor yang berniat untuk berinvestasi jangka pendek memilih untuk bermain capital gain, sedangkan investor jangka panjang tertarik dengan perusahaan yang membagikan tingkat dividen yang tinggi Sjahrial, 2009:314. e. The Signalling Dividend Theory Manajemen perusahaan lebih mengetahui kondisi keuangan dan prospek arus kas masa depan perusahaan daripada pemegang saham. Pada saat perusahaan mengumumkan tingkat dividen yang lebih tinggi daripada ekspektasi pasar, ini berarti perusahaan memiliki prospek keuangan masa depan yang lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya Sjahrial, 2009:313. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Kebijakan Pembayaran Dividen

Dokumen yang terkait

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

2 11 42

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN UTANG, DAN Pengaruh Free Cash Flow Profitabilitas Likuiditas Kebijakan Utang Dan Collateralizable Assets Terhadap Kebijakan Deviden (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 3 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

2 12 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 150

SKRIPSI PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 11

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88