Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

3.7.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat korelasi di antara variabel independennya. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: a. Koefisien – koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, b. Nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau VIF 10, d engan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : • Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka tidak terjadi masalah multikolinearitas, artinya model regresi tersebut baik. • Jika nilai tolerance dari 0,1 dan nilai VIF 10, maka terjadi masalah multikolinearitas, artinya model regresi tersebut tidak baik. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah multikolinearitas adalah: 1 Mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi dari model regresi dan identifikasikan variabel independen lainnya untuk membantu prediksi, 2 Menggabungkan data cross section dan time series pooling data, 3 Menambah data penelitian. Universitas Sumatera Utara Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: a. Koefisien – koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, b. Nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.

3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heterokedastisitas sebuah model regresi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika ditemukan variansnya sama berarti terjadi homoskedastisitas, dan jika berbeda berarti heteroskesdatisitas Erlina, 2008:106. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dideteksi adalah dengan melihat grafik scatterplot antara variabel dependen antara SRESID dan ZPRED. Menurut Ghozali 2005:95 dasar analisis untuk pengujian ini antara lain: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan jika terjadi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: 1. Transformasi logaritma 2. Transformasi dalam bentuk model regresi dengan membagi model regresi dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam model tersebut,

3.7.1.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

2 11 42

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN UTANG, DAN Pengaruh Free Cash Flow Profitabilitas Likuiditas Kebijakan Utang Dan Collateralizable Assets Terhadap Kebijakan Deviden (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 3 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

2 12 17

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 150

SKRIPSI PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 11

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88