akan diikuti oleh penurunan dividend payout ratio sebesar 0,058213 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau sama dengan
nol,
c. koefisien FCF sebesar 0,559 menunjukkan bahwa setiap variabel
free cash flow mengalami kenaikan sebesaar 1 akan diikuti oleh
kenaikan kecukupan modal sebesar 0,559 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap tetap atau sama dengan nol.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian terhadap variabel penelitian diketahui bahwa financial leverage dan free cash flow secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen. Secara parsial, hanya free cash flow yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, sedangkan financial leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Financial leverage secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arilaha 2009 dan Waruwu 2011. Hal ini berarti selama periode penelitian, financial leverage
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dalam perusahaan tersebut. Tanda negatif dalam
koefisien regresi financial leverage menunjukkan bahwa financial leverage memiliki hubungan negatif terhadap kebijakan dividen.
Free cash flow secara individu berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Roisdini 2009 dan
Universitas Sumatera Utara
berbeda dengan penelitian Lamsihar 2011 dan Arilaha 2009. Hal ini menunjukkan selama periode penelitian, free cash flow perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI mempengaruhi kebijakan dividen dalam perusahaan tersebut. Tanda positif pada koefisien regresi free cash flow menunjukkan bahwa FCF
memiliki hubungan positif terhadap kebijakan dividen. Setiap kenaikan FCF sebesar satu satuan, maka dividend yang dibagikan kepada pemegang saham juga
mengalami kenaikan sebesar 0,559 satuan. Hasil penelitian yang berbeda dan tidak konsisten dengan penelitian terdahulu
disebabkan perbedaan objek penelitian dan periode pengamatan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dengan periode pengamatan tahun 2008 sampai
tahun 2010. Di samping itu, perbedaan pengukuran atas financial leverage juga menimbulkan perbedaan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan debt to total
asset ratio sebagai proksi financial leverage yang juga digunakan dalam penelitian Rosdini 2009 dan Waruwu 2011, sedangkan Arilaha 2009
menggunakan debt to equity ratio sebagai proksi financial leverage.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil hipotesis baik secara simultan maupun secara parsial dan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan mengenai pengaruh
financial leverage dan free cash flow terhadap kebijakan dividen perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dengan uji F menunjukkan bahwa financial leverage dan free cash flow secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen. 2. Hasil penelitian dengan uji T menunjukkan bahwa hanya variabel free cash
flow secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Rosdini 2009 dan Lamsihar 2011 yang
menyatakan bahwa semakin tinggi free cash flow, semakin tinggi kecenderungan perusahaan untuk membagikan kas tersebut sebagai dividen
kepada pemegang saham. Variabel financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian Arilaha 2009 dan Waruwu 2011. 3. Nilai koefisien determinasi adjusted R square dalam penelitian ini sebesar
0,113, berarti 11,3 perubahan dalam kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh variabel financial leverage dan free cash flow. Sisanya 88,7 perubahan
Universitas Sumatera Utara