Definisi dan Kalisifikasi Perilaku Merokok

tiga jenis rokok yang paling sering diiklankan sementara hanya 30 dari orang dewasa yang menghisap rokok tersebut. Para remaja beranggapan bahwa dengan melalui iklan yang dilihatnya menimbulkan persepsi dalam benaknya bahwa merokok itu identik dengan maskulinitas, kebebasan, berjiwa muda, kecerdasan dan gaya hidup yang enak Rice, 2002. Banyak juga alasan yang dikemukakan oleh perokok yang menyebabkan mereka terus merokok. Alasan tersebut dikemukakan oleh Hardinge dan Shryock dalam Rochadi, 2004 yaitu: 1. Kesenangan atau kenikmatan yang diberikan rokok. 2. Menghilangkan stres dan depresi. 3. Takut gejala-gejala yang timbul waktu berhenti merokok. 4. Membantu santai 5. Memberikan rasa aman. 6. Memberikan rasa percaya diri. 7. Takut bertambah gemuk

2.4.4. Definisi dan Kalisifikasi Perilaku Merokok

Dijelaskan Sweeting 1990 bahwa seseorang yang disebut perokok adalah orang yang telah merokok setidaknya 100 batang rokok atau lebih selama hidupnya.Secara ekstrim Hoepoedio 1980 menegaskan bahwa perilaku merokok adalah suatu kebiasaan tanpa tujuan positif bagi kesehatan manusia yang pada hakekatnya berwujud suatu proses pembakaran massal yang menimbulkan polusi udara yang padat yang terkosentrasi dan secara langsung serta sadar dihirup dan di serap oleh tubuh manusia yang akan menyebabkan cidera bagi tubuh manusia itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Safarino 1994 menyatakan disaat seseorang mulai mencoba merokok, maka ia akan mengalami batuk-batuk dan perasaan tidak nyaman di tenggorokan serta efek negatif lainnya. Namun pengalaman yang tidak menyenangkan saat berkenalan dengan rokok ternyata tidak membuat orang meninggalkan rokok. Gilchrist, et.al., dalam Sweeting 1990 membagi perokok atas tiga kategori, yaitu: i bukan perokok non smokers, adalah seseorang yang belum pernah mencoba merokok sama sekali; ii perokok eksperimen experimental smokers, adalah seseorang yang telah mencoba merokok tapi tidak menjadikannya sebagai suatu kebiasaan; dan iii perokok tetap atau perokok reguler regular smokers, adalah seseorang yang teratur merokok baik dalam hitungan mingguan atau dengan intensitas yang lebih tinggi lagi. Chasin, et.al., dalam Sweeting 1990 mangklasifikasikan perokok atas empat kategori, yaitu: i tidak pernah merokok sama sekali; ii mencoba merokok tetapi tidak dalam beberapa bulan terakhir; iii merokok secara tetap tetapi sudah berhenti; dan iv saat ini merokok. Bonaguro dan Bonaguro dalam Sweeting 1990 membedakan perokok dalam lima kategori, yaitu: i tidak pernah merokok sama sekali; ii pernah mencoba merokok; iii mantan perokok; iv merokok pada kesempatan tertentu; dan v merokok setiap hari. Turner 1967 menjelaskan Yayasan Kanker Amerika menggolongkan perokok ke dalam empat golongan, yaitu: i perokok ringan, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok kurang dari setengah bungkus perhari; ii perokok sedang, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara setengah hingga satu bungkus perhari; iii perokok berat, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara satu hingga dua bungkus perhari; dan iv perokok berat sekali, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari dua bungkus perhari. Universitas Sumatera Utara Sitepoe 2000 membagi perokok atas empat bagian, yaitu: i perokok ringan, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang perhari; ii perokok sedang, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 11-20 batang perhari; iii perokok berat, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang perhari; dan iv perokok yang menghisap rokok dalam-dalam.

2.4.5. Bahaya Merokok

Dokumen yang terkait

Hubungan Iklan Rokok, Uang Saku Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan Tahun 2014

1 49 218

Pengaruh Iklan Rokok Di Televisi Terhadap Perilaku Merokok Siswa Smp Di Smp Swasta Dharma Bakti Medan Tahun 2011

1 51 87

Perilaku Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks Tahun 2013

8 176 133

PENGARUH MEDIA PLACEMENT IKLAN LUARRUANG TERHADAP TINGKAT BRAND AWARENESS PENGARUH MEDIA PLACEMENT IKLAN LUAR RUANG TERHADAP TINGKAT BRAND AWARENESS (Penelitian Eksperimental tentang Pengaruh Media Placement Iklan Luar Ruang di Sepanjang Jalan Gejayan ter

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KRONOTIPE DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Hubungan Antara Kronotipe Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA KRONOTIPE DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Hubungan Antara Kronotipe Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 17

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGURANGAN PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 30

Kuesioner Penelitian HUBUNGAN IKLAN ROKOK, UANG SAKU DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2014

0 0 103

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklan 2.1.1. Pengertian Iklan. - Hubungan Iklan Rokok, Uang Saku Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan Tahun 2014

0 0 33

SKRIPSI HUBUNGAN IKLAN ROKOK, UANG SAKU DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2014

0 1 16