organisme dalam melakukan tindakan merokok sehingga efek media luar ruang menjadi bagian yang baik dalam tindakan merokok.
5.1.3. Efektifitas Media Luar Ruang
Dari hasil penelitian ini yang terdapat pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang berpendapat bahwa efektifitas media luar ruang merupakan bagian baik dari media luar
ruang ada sebanyak 80,59 dan yang mengatakan bagian buruk dari media luar ruang ada sebanyak 19,1.
Pada kerangka konsep penelitian ini telah mengggambarkan bahwa efektifitas media luar ruang secara langsung dapat mempengaruhi perilaku merokok siswa di SMA Negeri 2 Medan.
Pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektifitas media luar ruang dapat menyampaikan informasi mengenai perilaku rokok masuk kedalam golongan baik. Hal ini dapat terjadi karena
menurut Riyadi 2002 saat ini iklan luar ruang atau outdoor telah mengalami berbagai macam inovasi. Iklan luar ruang kini dilengkapi dengan efek gerakan, hiasan newcaster, dan efek
mencolok. Iklan-iklan luar ruang kini disengaja dipasang pada gedung-gedung yang tinggi dan strategis atau dilengkapi dengan untaian lampu reklame yang berkelap-kelip. Unsur gerakan
telah memperkuat kesan poster yang semula statis. Hal ini dilakukan tidak lain untuk mendapatkan efektifitas yang jauh lebih baik agar pesan yang ingin disampaikan dapat dicapai
oleh kelompok sasaran. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan ini menunjukkan bahwa media luar ruang
mempunyai efektifitas yang baik dari media luar ruang, hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Liza 2004 menunjukkan iklan memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian produk rokok, sehingga tidak mengherankan media luar ruang yang notabene nya
Universitas Sumatera Utara
termasuk kedalam iklan juga memiliki tujuan untuk mempengaruhi kelompok sasaran untuk menerima pesan yang ingin mereka sampaikan.
Menurut teori S-O-R dalam Notoadmodjo 2007, perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang
dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme dan perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang
berkomunikasi dengan organisme. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa efektifitas ini akan mempengaruhi komunikasi
dan kualitas stimulus yang diterima responden sehingga nantinya dapat mempengaruhi tindakan merokok responden sehingga nantinya akan menentukan keberhasilan perubahan perilaku
responden dalam merokok .
5.2. Perilaku Merokok 5.2.1. Pengetahuan Siswa SMA Negeri 2 Medan Tentang Perilaku Merokok