Pemeriksaan Klinik Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus

f. Hindari makanan yang banyak mengandung protein dan lemak tinggi, makanan yang diolah dengan suhu tinggi cepat sajijunk food, mengandung pemanispewarnapengawet yang berlebihan. g. Jangan merokok, hindari konsumsi alkohol.

2.6.2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder berupa usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan lebih lanjut akibat kanker dengan mengidentifikasi kelompok populasi beresiko tinggi terhadap kanker, skrining populasi tertentu, dan deteksi dini kanker pada individu yang tanpa gejala. 16 Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

a. Pemeriksaan Klinik Anamnesa

18 Anamnesa, antara lain: a.1. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya: Benjolan di payudara, kecepatan tumbuh dengan atau tanpa rasa sakit, nipple discharge, nipple retraksi, krusta, kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi, benjolan ketiak dan edema lengan. a.2. Keluhan di tempat lain yang berhubungan dengan metastase, antara lain nyeri tulang vertebra, femur, sesak; dan faktor resiko.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis baik inspeksi ataupun palpasi. Inspeksi dilakukan dengan posisi duduk dan pakaian atasbra dilepas. Identifikasi dilakukan saat lengan pasien disamping, lengan di atas kepala dan lengan Universitas Sumatera Utara kacak pinggang. Palpasi parenkim dilakukan dengan posisi pasien supine dan ipsilateral lengan diletakkan di belakang kepala. Jaringan subareolar dan masing- masing kuadran dari kedua payudara dipalpasi secara sistematis, menyeluruh dan overlap baik secara sirkuler ataupun radier. Pemeriksaan ini mempunyai akurasi untuk membedakan ganas atau jinak sekitar 60-80 error 20 - 40 oleh karenanya memerlukan pemeriksaan tambahan. 15 Pameriksaan fisik, antara lain: 18 b.1. Status generalis Karnofski index b.2. Status lokalis: payudara kanan atau kiri atau bilateral, masa tumor lokasi, ukuran, konsistensi, bentuk dan batas tumor, terfiksasi atau tidak ke kulit m.pektoral atau dinding dada b.3. Perubahan kulit kemerahan, dimpling, edema, satelit nodul, peau d’orange, ulserasi b.4. Perubahan puting susu tertarik, erosi, krusta, keluar cairan dari puting susu b.5. Status kelenjar getah bening KGB aksila, KGB infra klavikula, KGB supra klavikula jumlah, ukuran, konsistensi, terfixir sesamasekitar b.6. Pemeriksaan pada daerah metastase lokasi, bentuk, keluhan

c. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus

Pada pemeriksaan ini sitologi dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik dicurigai ganas. 18 Universitas Sumatera Utara

d. Pemeriksaan RadiologikImaging