BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Bentuk-bentuk Tindak Tutur dalam Adat Perkawinan Batak Karo
Searle mengembangkan tindak tutur berdasarkan kategorinya menjadi lima, yaitu tindak tutur deklaratif, tindak tutur representatif, tindak tutur direktif,
tindak tutur komisif dan tindak tutur ekspresif.
4.1.1 Tindak Tutur Representatif
Tindak tutur representatif ialah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan. Pernyataan suatu fakta, penegasan,
kesimpulan dan pendeskripsian. Searle dalam Leech, 1993:164 menyebutkan tindak tutur jenis ini sebagai tindak tutur asertif terikat pada kebenaran proposisi
yang diungkapkan, misalnya menyatakan, mengusulkan, membual, megeluh, mengemukakan pendapat, melaporkan memberitahukan.
Berikut ini lah tuturannya:
Tindak Tutur Representatif 1: Penutur anak beru pihak laki-laki
Dalan-dalanna kami reh silih, mama, mami, bengkila, apai pe kam labo jalan-jalannya kami datang ipar, paman, mami, paman, yang mana pun kamu tidak
Erkendobahen erkiteken enggo ersada arih kami ras permen kami emaka dipilih karena sudah bersatu musyawarah kami dengan keponakan kami jadi
atena manteki perjabun si mbaru ras si beru Ginting, bagem
niatnya memuali perkawiana yang baru dengan si beru Ginting seperti inilah percakapen kami ras permen kami Sembiring mergana kami labo iteh
percakapan kami dengan keponakan kami Sembiring marganya kami tidak tahu
kami tuhu entah lahang enggo lit arih permen kami Sembiring kami benar atau tidak sudah ada musyawarah keponakan kami Sembiring
mergana ras permen kami si beru Ginting i jabu kalimbubunta marganaya dengan keponakan kami si beru Ginting di rumah kalimbubukita
Universitas Sumatera Utara
Ginting mergana enda. Ginting marganya ini
‘jalan-jalannya kami datang impal, paman, mami, bengkila yang mana pun kamu tidak kami pilih, karena sudah bersatu musyawarah kami dengan keponakan kami,
niatnya ingin memulai perkawinan yang baru dengan si beru Ginting seperti itulah percakapan kami dengan keponakan kami Sembiring marganya. Kami tidak tahu
ini benar atau tidak sudah ada musyawarah keponakan kami Sembiring marganya dengan keponakan kami si beru Ginting’
Data percakapan representatif 1 pada ngembah belo selambar penutur memberitahukan kepada anak beru Ginting tentang kesepakatan antara
keponakanya penganti laki-laki dengan si beru Ginting pengantin perempuan. Terlihat pada kata enggo ersada arih pada kalimat ‘dalan-dalanna kami reh silih,
mama, mami, apai pe kam labo erkendobahen erkiteken enggo ersada arih kami ras permen kami amaka atena atena manteki perjabun ras si beru Ginting’. Kata
enggo ersada arih ’sudah bersatu hati’ pada tindak tutur representatif 1 ini berfungsi untuk memberitahukan.
Tindak Tutur Representatif 2 :
gelah banci terdauhen perjumpanta enda, ercakap kita emaka ersura-sura supaya bisa lebih juah pertemuan kita ini berbicara kita jadi berkeinginan
kel kami ras kalimbubu kami Sembiring mergana pedalan kami me sangat kami dengan kalimbubu kami Sembiring marganya jalankan kami lah
ate kami kampil kehamaten kampil peradaten tuhu kerehen kami ibas niat kami kampil kehormatan kampil peradatan benar kedatangan kami dalam
wari sendah ras kalimbubu kami Sembiring mergana sesuai ras hari sekarang dengan kalimbubu kami Sembiring marganya sesuai dengan
ngikutken merga si lima beru si lima perkade-kaden si sepuludua mengikutkan marga yang lima beru yang lima kekerabatan yang dua belas
tambah sada i gelari maba belo selambar, tapi amin bagegia mindo tambah satu di nami membawa sirih selembar tapi walaupun demikian meminta
Universitas Sumatera Utara
kel kami perkuah ate kalimbubuta Ginting mergana ras sangat kami kerendahan hati kalimbubu kita Ginting marganya dengan
sangkepna ngeluh la ketadingen kam anak beru Ginting tingkatken min sangkepna ngeluh tidak ketinggalan kamu anak beru Ginting tingkatkan lah
perjumpanta ibas wari sendah gelah teruslah kita ersinget-singet gelah pertemuan kita dalam hari sekarng supaya teruslah kita mengingatkan supaya
teh kami ersikap ras kalimbubu kami endam sura-sura kami tahu kami bersiap dengan kalimbubu kami inilah keinginan kami
arih kam krina anak beru Ginting musyawarah kamu semua anak beru Ginting
‘Supaya pertemuan kita ini bisa lebih jauh berbicaralah kita, kami sangat berkeinginan dengan kalimbubu kami Sembiring marganya ingin menjalankan
kampil kehormatan kampil peradatan. Benar kedatangan kami pada hari ini dengan kalimbubu kami Sembiring marganya sesuai dengan mengikutkan
peradatan marga yang lima, beru yang lima tuturnya yang delapan ikatannya yang tiga, kekerabatan yang dua belas ditambah satu dinamai ngembah belo
selambar, tapi walaupun demikian kami sangat meminta kerendahan hati kalimbubu kita Ginting marganya dengan sangkep ngeluh tidak ketinggalan kamu
semua anak beru Ginting tingkatkanlah pertemuan kita ini supaya kita tetap bisa saling mengingatkan agar kami tahu bersiap dengan kalimbubu kami Sembiring
marganya inilah keinginan kami musyawarahlah kamu semua anak beru Ginting‘.
Data percakapan tindak tutur representif 2 pada ngembah belo selambar. Penutur memberitahukan keinginannya dengan kalimbubunya pihak pengantin
laki-laki bahwa mereka ingin menjalankan kampil kehormatan kampil peradatan dan membicarakan tentang uang mahar yang harus dibayar oleh kalimbubunya.
Terlihat pada kata ersura-sura pada kalimat ‘ersura-sura kel kami ras kalimbubu kami Sembiring mergana pedalan kami me atae kami kampil kehamaten kampil
peradaten’. Kata ersura-sura ’berkeinginan’ pada tindak tutur representatif 2 ini berfungsi untuk memberitahukan.
Tindak Tutur Representatif 3:
Ibas piga-piga warina si enggo lepas, enggo mbarenda kami reh ras
Universitas Sumatera Utara
dalam beberapa harinya yang sudah lewat, sudah dahulu kami datang dengan kalimbubu kami, ku tengah-tengah jabu kalimbubunta Ginting mergana
kalimbubu kami ku tengah-tengah rumah kalimbubu kita Ginting marganya
mbarenda kami reh maba gelar ngembah belo selambar tingkatken ku dahulu kami datang mabawa nama membawa sirih selembar tingkatkan ke
nganting manuk ibas je mbarenda kita ersinget-singet kerna gantang tumba, menenteng ayam dalam sini dahulu kita mengungatkan tentang uang mahar
ate kami ibas wari enda me i pedalan kami kerna cakap-cakapta si niat kami dalam hari ini lah di jalankan kami tentang percakapan kita yang
enggo e, opelenga pedalan kami gelah oratindu se kali nari sangkep ngeluh sudah ini sebelum jalankan kami supaya tanyaimu se kali lagi sangkep ngeluh
Ginting mergana cakapta si enggo e lit nge si tambah si Ginting marganya pembicaran kita yang sudah ini ada kah yang tambah yang
kurangna
kurangnya? ‘beberapa hari yang sudah lewat kami anak beru Sembirig sudah datang bersama
kalimbubu kami Sembiring marganya ke rumah kalimbubu kita Ginting marganya dengan membawa nama ngembah belo selambar. Dahulu kita telah
membicarakan tentang uang mahar dan pada hari ini kami berniat untuk menjalankannya. Tapi sebelum kami jalankan coba tanyakan sekali lagi
kalimbubu kita Ginting marganya apa masih ada yang kurang’
Data percakapan tindak tutur representatif 3 pada mata kerja Hari-H pesta perkawinan, anak beru Sembiring memberitahukan keinginan meraka, yaitu
untuk membayar hutang peradatan yang akan dibayarkan oleh ke dua belah pihak yang telah mereka bicarakan pada saat ngembah belo selambar. Terlihat pada kata
pedalan, pada kalimat ‘ate kami ibas wari enda me pedalan kami kerna cakap- cakapta si enggo e’. Kata pedalan ‘menjalankan’ pada tindak tutur representatif 3
ini berfungsi untuk memberitahukan.
Universitas Sumatera Utara
Tindak tutur representatif 4:
Erkelang-kelangken anak beru Ginting tugun sinereh enggo menda dungi berperantarakan anak beru Ginting pihak sinereh sudah lahini selesai
kerna peradatan permen kami Sembiring mergana emaka ate kami
tentang peradatan keponakan kami Sembiring marganya jadi niat kami nehken kehamaten man singalo ulu emas krina la ketadingen
menyampaikan kehormatan untuk singalo ulu emas semua tidak ketinggalan singalo ciken-ciken, ibas bage sura-sura kami apainge anak berundu
singalo ciken-ciken dalam begini keinginan kami manakah anak berumu kelang-kelang kami nehken cakap.
perantara kami menyampaikan pembicaraan ‘berperantarakan anak beru Ginting pihak sinereh pihak pengantin perempuan
maka hutang peradatan sudah diselesaikan tentang peradatan keponakan kami Sembirinng marganya niat kami menyampaikan kehormatan kepada singalo ulu
emas semua tidak ketinggalan singalo ciken-ciken dalam keinginan kami ini manakah anak berumu perantara kami menyampaikan pembicaraan‘.
Data percakapan tindak tutur representatif pada mata kerja Hari-H pesta perkawinan anak beru pihak laki-laki memberitahukan, bahwa kalimbubunya
Sembiring marganya ingin menyampaikan rasa hormat kepada kalimbubu singalo ulu emas dan singalo ciken-ciken, yaitu ingin menyampaikan hutang peradatan.
Terlihat pada kata nehken kehamaten pada kalimat ‘ate kami nehken kehamaten man singalo ulu emas krina la ketadingen singalo ciken-ciken‘. Kata nehken
kehamaten ‘menyampaikan rasa hormat‘ pada tindak tutur representatif 5 ini berfungsi untuk memberitahukan.
Dalam adat perkawinan batak Karo tindak tutur representatif ditandai dengan kata enggo ersada arih ‘sudah bersatu musyawarah‘ berfungsi untuk
memberitahukan, ersura-sura ‘berkeinginan‘ berfungsi untuk memberitahukan
Universitas Sumatera Utara
keinginan, dan nehken kehamaten ‘menyampaikan rasa hormat’ berfungsi untuk memberitahukan.
4.1.2 Tindak Tutur Direktif