Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang dibicarakan, penelitian tentang tindak tutur dalam adat perkawinan Batak Karo, maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu: 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur dalam adat perkawinan Batak Karo. 2. Memaparkan pelaksanaan peristiwa tindak tutur dalam adat perkawinan Batak Karo.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Segala sesuatu yang dikerjakan harus memberi manfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Penelitian ini mempunyai manfaat antara lain: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca khususnya masyarakat Batak Karo tentang tindak tutur dalam adat perkawinan Batak Karo. 2. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang tindak tutur dalam adat perkawina Batak Karo. 3. Sebagai sumber informasi bagi peneliti lain untuk mengungkapkan tindak tutur khususnnya peneliti bahasa batak Karo. 4. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan pembinaan bahasa daerah terutama tentang tindak tutur. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAAN PUSTAKA

2.2 Konsep

Konsep gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain Alwi, 2003:588.

2.2.1 Tindak Tutur

Tindak tutur merupakan gejala individu, bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam tindak tutur lebih dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Suatu peristiwa tindak tutur peran penutur dan pendengar dapat berganti-ganti. Pihak yang tadinya menjadi pendengar sesudah mendengar dan memahami ujaran yang diucapkan oleh penutur akan segera bereaksi melakukan tindak tutur, sebagai pembicara atau penutur. Sebaliknya yang tadinya berperan sebagai pembicara atau penutur berubah menjadi pendengar. Istilah dan teori mengenai tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J.L. Austin. Dia menyebutkan ada tiga peristiwa tindakan yang berlangsung sekaligus, yaitu 1 tindak tutur lokusi Inggris: lociotionary act; 2 tindak tutur ilokusi Inggris: illocutionary act; 3 tindak tutur perlokusi Inggris: perlocutionary act. Searle dalam Aslinda 2007:33 mengemukakan, bahwa dalam semua interaksi lingual terdapat tindak tutur. Interaksi lingual bukan hanya lambang, Universitas Sumatera Utara