4.2.1 Tindak Tutur Pada Acara Ngembah Belo Selambar
Penutur 1: enggo pulung kam krina anak beru Ginting ras sangkep sudah kumpul kamu semua anak beru Ginting dengan sangkep
ngeluh Ginting mergana ndai? ngeluh Ginting marganya tadi?
‘sudahkah kamu berkumpul semua anak beru Ginting dengan sangkep ngeluh Ginting marganya?‘
Tindak lokusi : anak beru Sembiring bertanya tentang kehadiran anak
beru Ginting.
Tindak ilokusi : anak beru Sembiring ingin mengetahui kehadiran anak
beru Ginting.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 2, bahwa lawan bicaranya telah
berkumpul. Lawan tutur2: enggo
sudah ‘sudah‘
Penutur 3: adi enggo pulung kam kerina enda isap kami anak beru Sembiring jika sudah kumpul kamu semua ini rokok kami anak beru Sembiring
‘jika sudah berkumpul semua, ini rokok dari kami anak beru Sembiring‘
Tindak lokusi : anak beru Sembiring sudah mengetahui anak beru Ginting
telah berkumpul semua dan memberikan kepada anak beru Ginting.
Tindak ilokusi : anak beru Sembiring mempunyai maksud dari rokok yang
diberikanya kepada anak beru Ginting.
Tindak perlokusi :muncul pada tuturan 4, lawan tutur menerima rokok yang
diberikan oleh anak beru Sembiring.
Universitas Sumatera Utara
Lawan tutur 4:enggo isap kami anak beru Ginting isap si brekendu kai dage Sudah hisap kami anak beru Ginting rokok yang berikanmu apa jadi
kata isap? kata rokok
‘sudah dihisap kami anak beru Ginting rokok yang kamu berikan, jadi apa kata rokok?
Tindak lokusi
: anak beru Ginting sudah menerima rokok dari penutur dan telah merokoknya.
Tindak ilokusi : anak beru Ginting bertanya kepada anak beru Sembiring
apa maksud rokok yang mereka berikan.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 5, anak beru Sembiring telah
memiliki maksud dari rokok yang diberikan kepada anak beru Ginting.
Penutur 5:enggom kap lit ertima kam entisik gelah isungkun kami lebe Sudah lah ada tunggu kamu sebentar supaya ditanya kami dahulu
kalimbubu kami kalimbubu kami
‘sudah ada, kamu tunggu sebentar supaya kami tanya terlebih dahulu kalimbubu kami‘
Tindak lokusi
: anak beru Sembiring telah memiliki keinginan terhadap anak beru Ginting.
Tindak ilokusi : meminta izin kepada anak beru Ginting untuk bertanya
terlebih dahulu kepada kalimbubunya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 6, bertanya kepada kalimbubunya
Penutur 6: eak mama, silih kami enda enggo reh penungkunen anak beru eak paman ipar kami ini nsudah datang pertanyaan anak beru
kalimbubuta Ginting mergana. Kai dage sura-suradu reh kalimbubu kita Ginting marganya apa jadi keinginanmu datang
Universitas Sumatera Utara
maka merari kam reh ku jabu Ginting mergana. sehingga banyak kamu datang ke rumah Ginting marganya
‘paman ipar kami ini sudah datang pertanyaan dari kalimbubu kita Ginting marganya, jadi apa keinginan anda sehingga ramai kamu semua datang ke rumah
Ginting marganya’
Tindak lokusi : anak beru Sembiring bertanya kepada kepada
kalimbubunya tentang keinginan mereka.
Tindak ilokusi : menyampaikan rasa hormatnya kepada kalimbubunya,
sebetulnya dia sudah mengetahui keinginan kalimbubunnya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 7, menyuruh anak beru nya untuk
memberitahukankan keinginan mereka. Pada tuturan yang ke 7 ini yang menjadi lawan tutur adalah kalimbubu anak beru
Sembiring Lawan tutur 7: enggo kap ngerana ras permendu janah enggo nge
sudah lah bicara dengan keponakanmu dan sudah lah ikatakenna sura-surana man bandu e peseh
dikatakannya keinginannya untuk kamu itu sampaikan man anak beru Ginting
untuk anak beru Ginting ‘kamu sudah berbicara dengan dengan keponakanmu dan dia pengantin laki-laki
sudah mengatakan keinginannya kepadamu. Itu sampaikan kepada anak beru Ginting’
Tindak lokusi : mengingatkan kembali anak berunya, bahwa penutur
sebenarnya telah mengetahui keinginan mereka pihak pengantin laki-laki.
Tindak ilokusi : menginginkan supaya penutur saja yang memberitahukan
keinginan mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 8, anak beru Sembiring mengikuti
kehendak kalimbubunya Penutur 8: ue ma, ma peseh kami sura-suranta man anak beru
Iya paman kan sampai kami keinginan kita kepada anak beru Kalimbubuta Ginting mergana
kalimbubu kita Ginting marganaya ‘iya paman kami akan memberitahukan keinginan kita kepada anak beru
kalimbubu kita Ginting marganya‘.
Tindak lokusi
: mengikuti apa yang dikatakan oleh kalimbubunya bahwa dia anak beru Sembiring yang akan memberitahukan
keinginan mereka itu.
Tindak ilokusi : ingin menyampaikan rasa hormatnya kepada
kalimbubunya sehingga penutur mau menyampaikan keinginan mereka tersebut.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 9, mennyampaikan keingina tersebut.
Penutur 9: dalan-dalanna kami reh mama, silih, mami, bengkila apai pe kam jalan-jalannyan kami datang paman silih mami, bengkila mana pun kamu
labo erkendobahen erkiteken enggo ersada arih kami ras
tidak dipilih karena sudah bersatu musyawarah kami dengan permen kami emaka atena manteki perjabun si mbaru
keponakan kami jadi niatnya memulai perkawinan yang baru ras si beru Ginting bagem percakapen kami ras permen
dengan si beru Ginting seperti ini percakapan kami dengan keponakan
kami Sembiring mergana kami labo iteh kami entah tuhu entah lahang kami Sembiring margannya kami tidak tahu kami atau benar atau tidak
enggo lit arih permen kami Sembiring mergana ras sudah ada musyawarah keponakan kami Sembiring marganya dengan
Universitas Sumatera Utara
permen kami si beru Ginting i jabu kalimbubunta keponakan kami si beru Ginting di rumah kalimbubu kita
Ginting mergana enda
Ginting margana ini ‘jalan-jalannya kami datang impal, paman, mami, bengkila yang mana pun kamu
tidak kami pilih, karena sudah bersatu musyawarah kami dengan keponakan kami, jadi niatnya ingin memulai perkawinan yang baru dengan si beru Ginting seperti
itulah percakapan kami dengan keponakan kami Sembiring marganya. Kami tidak tahu ini benar atau tidak apakah sudah ada musyawarah keponakan kami
Sembiring marganya dengan keponakan kami si beru Ginting’ Tindak lokusi
: memberitahu keinginannya kepada anak beru Ginnting bahwa keponakannya ingin memulai sebuah pernikahan yang baru
dengan keponakan anak beru Ginting berdasarkan pembicaraan penutur dengan keponakanya.
Tindak ilokusi
: anak beru Sembiring ingin mengetahui kebenaran tersebut dan menyuh anak beru Ginting untuk menanyakan hal
tersebut kepada keponakannya si beru Ginting.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 10, menanyakan kembali si beru
Ginting yang mana mereka maksud Lawan tutur 10 : adi enggo lit arih-arih permenndu Sembiring mergana
jika sudah ada musyawarah keponakanmu Sembiring marganya ras permen kami si beru Ginting si apai nge tepetenna
dengan keponakan kami si beru Ginting yang mana lah tepatnya permen kami si beru Ginting enda sebab enterem permen
keponakan kami si beru Ginting ini karena banyak keponakan kami enda
kami ini ‘jika sudah ada musyawarah keponakanmu Sembiring marganya dengan
keponakan kami si beru Ginting yang manalah tepatnya keponakan kami si beru Ginting yang kamu maksud, karena banyak keponakan kami ini‘
Universitas Sumatera Utara
Tindak lokusi : bertanya kepada anak beru Sembiring tentang keponaknya
si beru Ginting yang mana mereka maksud.
Tindak ilokusi : anak beru Ginting meminta kejelasan kepada anak beru
Sembiring tentang si beru Ginting yang mereka maksudkan.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 11, mereka telah mengetahui siapa
beru Ginting yang mereka maksud. Penutur 11: kerehen kami enggo nge ertepeten bagi cakap kami
kedatangan kami sudah lah berketepatan seperti percakapan kami ras permen kami gelarna si pitri any
dengan keponakan kami namanya si pitri any ‘kedatangan kami sudahlah bertepatan seperti pembicaraan kami dengan
keponakan kami namanya si pitri any‘ Tindak lokusi
: anak beru Sembiring mengatakan bahwa kedatanganya sudah bertepatan pada orang yang dikatan oleh keponaknya.
Tindak ilokusi : meyakinkan anak beru Ginting, bahwa kedatangan mereka
sudah pasti pada satu orang seperti yang dikatan oleh keponakanya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 12, menanyakan kebenaran kepada
orang yang mereka maksud. penutur 12: enggo iorati kami anak beru Sembiring enggo ertepeten
sudah ditanyai kami anak beru Sembiring sudah bertepatan kerehenna ku jabu kalimbubuta Ginting mergana
kedatanganya ke rumah kalimbubu kita Ginting marganya nina lit permen kami si pitri any ma payo nge
katanya ada keponakan kami si pitri any kan benar kah lit arih-arihndu ras bekasndu ertenah Sembiring
ada musyawarahmu dan karenamu mengundang Sembiring mergana maka ia reh ku jabuta
permen? marganya sehingga dia datang ke rumah kita keponakan
Universitas Sumatera Utara
‘kami sudah bertanya kepada anak beru Sembiring maka kedatangannya ke rumah kalimbubu kita Ginting marganya sudah bertepatan, dia mengatakan bahwa ada
keponakan kita yang bernama Pitri any, benarkah ada musyawarahmu dan karena kamu lah yang mengundang Sembiring marganya sehingga dia datang ke rumah
kita?‘
Tindak lokusi : anak beru Ginting sudah bertanya kepada anak beru
Sembiring dan dia tahu orang yang mereka maksud dan bertanya kepada keponakanya pengantin perempuan.
Tindak ilokusi : anak beru Ginting ingin memastikan kebenaran
pernyataan anak beru Sembiring dengan bertanya kepada keponakanya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 13, mengiyakan pernyatan yang
diberitahu oleh anak beru Sembiring. Pada tuturan 12 di atas anak beru Ginting menjadi penutur karena dia
bertanya kepada keponakanya pengantin perempuan dan pada tuturan 13 yang menjadi lawan tutur adalah pengantin perempuan.
lawan tutur 13: ue bengkila aku nge si ertenah maka enggo reh iya paman aku lah yang mengundang sehingga sudah datang
Sembiring ras temanna sendalanen krina ibas wari sendah enda Sembiring dengan temannya sendalanen semua dalam hari sekarang ini
‘iya paman akulah yang mengundang sehingga Sembiring marganya dengan temanna sendalanen datang pada hari ini‘
Tindak lokusi
: mengiyakan pernyataan anak beru Sembiring kepada pamanya anak beru Ginting, bahwa karena dia yang mengundang
sehingga anak beru Sembiring datang bersama dengan anak berunya.
Universitas Sumatera Utara
Tindak ilokusi : membenarkan bahwa dia memang telah mempunyai
kesepakatan dengan Sembiring marganya
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan14, sudah menanyakan kebenaran
tersebut Pada pembicaraan selanjutnya anak beru Ginting adalah penutur dan anak
beru Sembiring menjadi lawan tuturnya. Penutur 14: enggo orati kami permen kami si beru Ginting maka enggo payo
sudah tanyai kami keponakan kami si beru Ginting maka sudah benar lit arih-arihna ras Sembiring mergana tambah tolena
ada musyawarahnya dengan Sembiring marganya tambah lebihnya kai nari sura-surandu
apa lagi keinginanmu ’kami sudah tanyai keponakan kami si beru Ginting maka benarlah ada
musyawarahnya dengan Sembiring marganya selebihnnya apa lagi keinginanmu’
Tindak lokusi : anak beru Ginting memberitahukan kepada anak beru
Sembiring, bahwa dia telah bertanya kepada keponakanya.
Tindak ilokusi : anak beru Ginting ingin mengetahui apalagi keinginan
dari anak beru Sembiring
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 15, anak beru Sembiring masih
mempunyai kinginan Lawan tutur 15: gelah banci terdauhen perjumpanta enda ercakap kita emaka
supaya bisa lebih jauh pertemuan kita ini berbicara kita jadi ersura-sura kel kami ras kalimbubu kami Sembiring
berkeinginan sangat kami dengan kalimbubu kami Sembiring mergana pedalan kami ate kami kampil kehamaten
marganya jalankan kamilah niat kami kampil kehormatan
Universitas Sumatera Utara
kampil peradaten tuhu kerehen kami ibas wari sendah kampil peradatan benar kedatangan kami dalam hari sekarang
ras kalimbubu kami Sembiring mergana sesuai dengan kalimbubu kami Sembiring marganya sesuai
ras ngikutken peradaten merga si lima beru si lima dengan mengikutkan peradatan marga yang lima beru yang lima
tuturna si waluh rakutna si telu perkade-kaden si sepulu dua tuturnya yang delapan ikatanya yang tiga kekerabatan dua belas
tambah sada igelari maba belo selambar tapi amin tambah satu dinamai membawa sirih selembar tapi walaupun
bagegia mindo kel kami perkuah ate kalimbubunta demikian minta sangat kami kerendahan hati kalimbubu
Ginting mergana ras sangkepna ngeluh la ketadingen
kita Ginting marganya dengan sangkepna ngeluh tidak ketingalan kam anak beru Ginting tingkatken min perjumpanta ibas wari
kamu anak beru Ginting tingkatkan lah pertemuan kita dalam hari sendah teruslah kita banci ersinget-singet gelah teh kami
sekarang teruslah kita bisa
memperingatkan supaya tahu kami ersikap ras kalimbubu kami Sembiring mergana endam
bersiap dengan kalimbubu kami Sembiring marganya inilah sura-sura kami arih kam krina anak beru Ginting
keinginan kami musyawarah kamu semua anak beru Ginting
‘Supaya pertemuan kita ini bisa lebih jauh berbicaralah kita, kami sangat berkeinginan dengan kalimbubu kami Sembiring marganya, kami ingin
menjalankan kampil kehormatan kampil peradatan benar kedatangan kami pada hari ini dengan kalimbubu kami Sembiring marganya sesuai dengan mengikutkan
peradatan marga yang lima, beru yang lima tuturnya yang delapan ikatannya yang tiga kekerabatan yang dua belas ditambah satu dinamai membawa sirih
selembar, tapi walaupun demikian kami sangat meminta kerendahan hati kalimbubu kita Ginting marganya dengan sangkep ngeluh tidak ketinggalan kamu
semua anak beru Ginting tingkatkanlah pertemuan kita ini supaya kita tetap bisa saling mengingatkan agar kami tahu bersiap dengan kalimbubu kami Sembiring
marganya inilah keinginan kami musyawarahlah kamu semua anak beru Ginting‘. Tindak lokusi
: anak beru Sembiring memberitahukan keinginan mereka kepada anak beru Ginting.
Universitas Sumatera Utara
Tindak ilokusi : memohon kerendahan hati dan persetujuan supaya
keinginan mereka tersebut dapat disetujui.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 16, menyampaikan informasi
Penutur 16 : eak mama, impal Ginting mergana krina kam apai pe labo eak paman, impal Ginting marganya semua kamu mana pun tidak
pilihi kami bagepe sibiak turangku kami endam sura-sura pilihi kami begitu juga seperti turangku kami ini keinginan
Sembiring mergana erkelang-kelangken anak beruna enggom Sembiring marganya berperantarakan anak berunya sudah
iturikenna lanai pe ulihi kami enggom jelas man diberitahunnya tidak pun ulangi kami sudah jelas untukmu
bandu krina ibas bage sura-surana ugange semua dalam begini keinginannya bagaimanakah
ning kami anak berundu krina arih dage kam krina bilang kami anak berumu semua musyawarah jadi kamu semua
‘paman, impal kamu semua Ginting marganya yang mana pun tidak dipilihi kami, begitu juga seperti turangku kami inilah keinginan Sembiring marganya
berperantarakan anak berunya tidak pun kami ulangi lagi seharusnya jelas untukmu semua. Berdasarkan keinginannya ini bagaimanakah kami katakan anak
berumu semua, anak beru Ginting musyawarahlah kamu semua‘ Tindak lokusi
: menginformasikan keinginan anak beru Sembiring kepada kalimbubunya.
Tindak ilokusi : menyampaikan rasa hormat kepada kalimbubunya,
sebelum mereka menanggapi pernyatan anak beru Sembiring.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 17, menyampaikan bahwa
kalimbubunya mereka anak beru Ginting telah menyetujui Selanjutnya kalimbubunya bermusyawarah sejenak kemudian mereka
menyetujui keinginan Sembiring marganya lalu ditanyakan juga persetujuan dari
Universitas Sumatera Utara
singalo bere-bere, singolo perbibin, singalo perkempun biasanya jika kelompok Ginting marganya telah setuju maka mereka juga harus setuju dan persetujuan dari
sirembah kulau. Penutur 17: eak sesuai sura-surandu kam krina Sembiring mergana
eak sesuai keinginanmu kamu semua Sembiring marganya erkelang-kelangken anak berundu kai sura-surandu ndai enggom
berperantarakan anak berumu apa keinginanmu tadi sudah
nungnungi kami sangkep ngeluh kalimbubu kami Ginting beritahu kami sangkep ngeluh kalimbubu kami Ginting
mergana enggo me ersada arih-arih kami krina enggo banci marganya sudah lah bersatu musyawarah kami semua sudah bisa
pedalandu kampil jalankanmu kampil
‘sesuai keinginanmu, kamu semua Sembiring marganya berperantarakan anak berumu apa keinginanmu tadi sudah kami beritahu kepada sangkep ngeluh
kalimbubu kami Ginting marganya dan sudah sepakat kami semua kamu dapat menjalankan kampil‘
Tindak lokusi
: mereka telah memberitahukan keinginan Sembiring margannya pihak laki-laki kepada kalimbubunya.
Tindak ilokusi : mereka menyetujui keinginan dari anak beru Sembiring,
bahwa kampil yang mereka maksud dapat dijalankan. Tindak perlokusi
: muncul pada tuturan18, menjalan kampil Anak beru Sembiring menjalankan kampil kehormatan kampil peradatan
banyaknya enam 5+1, yaitu lima untuk pihak perempuna dan satu lagi untuk pihak laki-laki.
Penutur 18 : eak kerna kampil kehamaten kampil peradaten si pedalanndu eak tentang kampil kehormatan kampil peradatan yang jalankanmu
enggo menda seh man sangkep ngeluh kami Ginting mergana sudah ini sampai kepada sangkep ngeluh kami Ginting marganya
Universitas Sumatera Utara
bage pe anak beruna sirembah ku lau enggo ngisap si ngisap begitu pun anak berunya sirembah ku lau sudah merokok yang merokok
enggo entabeh perpan belo sibiak mami ras turangku kami krina sudah enak memakan sirih seperti mami dan turangku kami semua
kai dage kata kampil
apa jadi kata kampil ‘kampil kehormatan kampil perdatan yang kamu jalankan sudah sampai kepada
sangkep ngeluh kami Ginting marganya begitu juga kami anak berunya si rembah ku lau sudah merokok bagi yang merokok sudah enak memakan sirih seperti
mami dan turangku kami semua jadi apa kata kampil?‘
Tindak lokusi : anak beru Ginting telah menerima kampil yang diberikan
anak beru sembiring dan telah merokok, memakan sirih dari isi kampil tersebut
Tindak ilokusi
: menanyakan maksud kampil yang mereka terima dari anak beru sembiring
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 19, bertanya kepada kalimbubunya
Pada tuturan 19 ini anak beru Sembiring adalah penutur Penutur 19: eak kalimbubu kami Sembiring mergana kerna kampilta enggo
eak kalimbubu kami Sembiring marganya tentang kampil kita sudah me erdua tan anak beru Ginting ras Ginting mergana
lah berdua tangan anak beru Ginting dan Ginting marganya
ngalokensa kai nge sura-suranta menerima apa kah keinginan kita
‘kalimbubu kami Sembiring marganya, tentang kampil kita sudah berdua tangan anak beru Ginting dengan marganya jadi apakah keinginan kita‘
Tidak lokusi : anak beru Sembiring memberitahukankepada
kalimbubunya, bahwa kampil yang mereka jalankan telah diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tindak ilokusi : bertanya kembali kepada kalimbubunya, karena ingin
menyampaikan rasa hormatnya kepada kalimbubunya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 20, menyuruh untuk memberitahukan
keinginan mereka itu. Lawan tutur 20: e turiken sura-suranta ndai nakku
Jadi beritahu keinginan kita tadi anakku ‘jadi beritahukan saja keinginan kita tadi anakku‘
Tindak lokusi : menyuruh anak berunya untuk mengatakan keinginan
mereka.
Tindak ilokusi : menginginkan anak berunya saja yang memberitahukan
keinginan mereka.
Tindak perlokusi
: muncul pada tuturan 21, menyampaikan maksud dari kampil yang mereka berikan.
Penutur 21: si pemena kel iorati kami ibas sura-sura kalimbubu kami yang pertama sekali ditanya kami dalam keinginan kalimbubu kami
Sembiring mergana tumbuk ate permen kami ras si beru Ginting Sembiring marganya bersatu niat keponakan kami dengan si beru Ginting
emkapken kesenangan ras keriahen ukur kalimbubuta Ginting mergana yaitu kesenangan dan keikhlasa hati kalimbubu kita Ginting marganya
‘yang pertama sekali kami tanya dalam keinginan kalimbubu kami Sembiring marganya niat keponakan kami bersatu dengan si beru Ginting, yaitu kesenangan
dan keikhlasan hati kalimbubu kita Ginting marganya‘ Tindal lokusi
: menyampaikan maksud dari kampil yang mereka berikan, yaitu menanyakan kesaenangan dan keikhlasan hati kalimbubu
Ginting marganya.
Tindak ilokusi : menyuruh anak beru Ginting untuk menyampaikan hal
tersebut kepada kalimbubunya.
Universitas Sumatera Utara
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan22, bertanya kepada kalimbubunya.
Anak beru Ginting menyampaikan informasi tersebut kepada kalimbubunya dan bertanya. Pada percakapan ini anak beru Ginting adalah
penutur. Penutur 22: enda enggo lit arih dirindu beru Ginting mama ras
ini sudah ada musyawarah dirimu beru Ginting paman dengan Sembiring margana si reh enda maka atena
Sembiring marganya yang datang ini maka niatnya njabuken bana genduari nungku Sembiring mergana
menikah untuknya sekarang bertanya Sembiring marganya
ma senang nge atendu tumbuk beru Ginting ras kan senang lah hatimu bersatu beru Ginting dengan
Sembiring mergana e? Sembiring margannya ini?
‘ini sudah ada niat anakmu beru Ginting paman, dengan Sembiring marganya yang datang pada hari ini maka niatnya menikah, apakah hatimu senang jika
bersatu beru Ginting dengan Sembiring marganya?’ Tindak lokusi
: memberitahukan kepada kalimbubunya bahwa anak kalimbubunya si beru Ginting telah mempunyai niat untuk
menikah dengan Sembiring marganya.
Tindak ilokusi : menanyakan kesenangan hati kalimbubunya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 23, bertanya kepada anak berunya
Lawan tutur 23: man bandu krina anak beru kami tuhu utang mupus kami untuk kamu semua anak bru kami benar hutang melahirkan kami
nge kalimbubundu tapi si beru Ginting si ersura-sura erjabu lah kalimbubumu tapi si beru Ginting yang berkeinginan menikah
ibas wari enda kam kap si peluar kam si dalam hari ini kamu lah yang mengeluarkan kamu yang
pekarang kam nge si metehsa krina emaka kam lah
masukkan kamu lah yang mengetahui semua jadi kamu lah
Universitas Sumatera Utara
lebe arih kerina
dahulu musyawarah semua ‘untuk semua anak beru kami benar hutang melahirkan kamilah kalimbubumu
Ginting marganya, tapi si beru Ginting yang berkeinginan menikah pada hari ini kamulah yang mengetahui semuanya jadi musyawaralah kamu semua
terlebih dahulu‘ Tindak lokusi
: menyatakan kepada anak berunya bahwa yang melahirkan memang mereka tapi yang mengetahui semunya adalah
anak berunya.
Tindak ilokusi : menyuruh anak berunya untuk bermusyawarah sebelum
dia menyatakan kesenangan hatinya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 24, menyatakan ketidak senangan
hatinya. Dialog sementara berhenti, karena bibi pengantin perempuan biasanya berteriak
menyatakan ketidak senangan hatinya karena dia juga mempunyai anak laki-laki yang pantas dinikahkan dengan keponakanya.
Penutur 24: Sitik pe la ukur kami meriah anak kami pe enggo mbelin sikit pun tidak hati kami senang anak kami pun sudah tumbuh
kegalangen adi dokter pe atena lit nge adi polisi pe atena besar-besar jika dokter pun maunya ada jika polisi pun maunya
lit nge impalna enda asakai uang keluar Sembiring mergana ada juga impalnnya ini berapa uang keluar Sembiring marganya
enda pitu kali lipat pe ngasup kami ngalarisa ini tujuh kali lipat pun sanggup kami membayar.
‘sedikit pun hati kami tidak senang, anak kami juga sudah besar jika dia mau dokter, dokter juga ada impalnya ini jika dia mau polisi, polisi juga ada impalnya
ini berapa uang keluar sembiring marganya ini tujuh kali lipat pun kami sanggup untuk membayarnya’
Universitas Sumatera Utara
Tindak lokusi : bibi pengantin perempuan menyatakan ketidak senangan
hatinya.
Tindak ilokusi : menghalangi perkawinan keponakanya, karena
menurutnya anaknyan juga pantas menikah dengan keponakanya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 25, meluluhkan hati bibi pengantin
perempuan. Untuk menaklukkan hati bibi pengantin perempuan ibu pengantin laki-laki
mendatangi bibi pengantin perempuan sambil memberikan sirih dan pengantin laki-laki juga mendatangi anak beru ginting dan memberikan rokok. Ibu pengantin
laki-laki berkata : Lawan tutur 25 : bagekel sura-sura anakta e ras permenta e sebab
beginilah keinginan anak kita ini dengan keponakan ini karena kami pe enggo meriah kel ukur kami sebab
kami pun sudah senang sangat hati kami karena enggo orati kami anak kami Sembiring mergana maka ia
sudah tanya kami anak kami Sembiring marganya maka dia enggo tutus kel atena njabuken bana bekas
sudah serius sanagat niatnya menikah untuknya karena arinna ersada ngenda maka kami reh ibas
musyawarahnya bersatu ini maka kami datang dalam bagidie enggo me bage perpadanen anakta e ras
seperti ini sudah lah seperti ditakdirkan anak kita ini dengan
permen ena emaka sura-sura kami enda kai pe
keponakan itu jadi keinginan kami ini apa pun renggo-enggo maka banci enda kampil kami man
bersudahan maka bisa ini kampil kami makan belo lah kam krina
sirih lah kamu semua
Universitas Sumatera Utara
‘beginilah keinginann anak kita ini dengan keponakan kita ini, karena hati kami pun sudah sangat ikhlas dan kami juga sudah bertanya kepada anak kami
Sembiring marganya maka niatnya juga serius untuk menikah dan mereka sudah sepakat sehingga kami datang dan sudah ditakdirka mereka untuk bersatu, inilah
keinginan kami. Ini kampil dari kami makan sirihlah kamu semua‘ Tindak lokusi
: ibu pengantin laki-laki menjelaskan bahwa niat anaknya telah serius untuk menikahi si beru Ginting dan mereka telah
mempunyai kesepakatan bersama.
Tindak ilokusi : meluluhkan hati bibi pengantin perempuan supanya
hatinya senang.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 26, menerima sirih yang diberikan
ibu pengantin laki-laki. Penutur 26: kami enggo meriah ukur kami sikap kel ndai baba temanta ras
kami sudah senang hati kami bagus sangat tadi bawa teman kita dan pendudurkenna belona dage apai dage si empo e?
menyerahkan sirihnya jadi mana jadi yang empo ini? ’hati kamisudah senang, sangat bagus sirih yang dibawa teman kita ini dan bagus
pula dia menyerahkannya jadi yang manakah yang empo itu ?’ Tindak lokusi
: menyatakan bahwa hatinya sudah senang dan menanyakan yang mana orang yang akan menikah denga keponakanya.
Tinadak ilokusi : bertanya karena dia ingin mengetahui siapa pengantin laki-
laki yang akan menikah dengan keponakanya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 27, berdiri dan mengaku.
Kemudian pengantin laki-laki berdiri dari tempat duduknya dan berkata : Lawan tutur 27 : aku bibi
aku bibi ‘aku bibi’
Universitas Sumatera Utara
Tindak lokusi : berdiri dari dari tempat duduknya dan menjawab
pertanyaan bibi pengantin perempuan.
Tindak ilokusi : menyatakan bahwa dialah yang akan menikah dengan si
beru Ginting.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 28, bertanya kepada pengantin laki-
laki. Penutur 28 : adi buatndu kin permen kami enda adi erkerja pagi
jika ambilmu keponakan kami ini jika berpesta besok kalimbubuta Ginting mergana enda me mejingkat
kalimbubu kita Ginting margannya ini kan rajin
nge kam pagi reh kah kamu besok datang
‘jika kamu menikahi keponakan kami ini, kelak kalimbubu kita Ginting marganya ini mengadakan pesta akankah kamu rajin datang ?‘
Tindak lokusi
: bertanya kepada pengantin laki-laki jika kalimbubunya melaksanakan pesta akankah dia pengantin laki-laki rajin datang.
Tindak ilokusi : memastikan kesungguhan pengantin laki-laki.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 29, mengatakan dia akan datang.
Lawan tutur 29: jam enem pagi tenahken kalimbubuta Ginting mergana jam enam besok undang kalimbubu kita Ginting marganya
kami pagi ras permendu e jam lima kami kami besok dengan keponakanmu ini jam lima kami
enggo seh bas kerja e sudah sampai dalam pesta itu
‘jam enam besok kalimbubu kita Ginting marganya mengundang, kami besok dengan keponakanmu jam lima sudah sampai di pesta itu‘
Tindak lokusi
: menyatakan jika kalimbubunnya mengundang jam enam maka dia akan datang jam lima.
Universitas Sumatera Utara
Tindak ilokusi : menyatakan janji kepada penutur bibi pengantin
perempuan.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 30, menyampaikan kesenangan
hatinya kepada kalimbubunya. Setelah bibi pengantin perempun menyatakan kesenangan hatinya dan telah
mengikhlaskan keponaknya menikah dengan marga Sembiring dan anak beru Ginting menyampaikan hal tersebut kepada kalimbubunya.
Penutur 30: kami enggo meriah ukur kami sebab enggo iorati kami si empo enda kami sudah senang hati kami karena sudah tanya kami si empo ini
ndai ia pe tutus nge atena njabuken bana ia pe pagi nggit tadi dia pun serius lah niatnya menikah untuknya dia pun besok mau
ras kami guna numpat-numpat kam emaka adi dengan kami untuk menopang kamu jadi jika
enggo bage nina kami pe enggo meriah ukur kami sudah demikian katanya kami pun sudah ikhlas hati kami
‘hati kami sudah senang, karena kami telah tanyai yang empo ini niatnya juga sudah serius menikah dan mau bersama kami untuk menopangmu, jadi jika sudah
demikian hati kami pun sudah sangat ikhlas‘ Tindak lokusi
: menyatakan kesenangan hatinya kepada kalimbubunya.
Tindak ilokusi : ingin mengetahui apakah kalimbubunya juga sudah
senang.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 31, kalimbubunya belum berani
menyatakan kesenagan hatinya. Lawan tutur 31: adi kam enggo meriah ukurndu kami langabo beluh ngataken
Jika kamu sudah senang hatimu kami belum bisa mengatakan meriah ukur ras senang ukur kami ma ku jenda nge
ikhlas hati dan senang hati kami kan ke sini kah singalo ulu emas mama si empo ena
singalo ulu emas paman si empo itu
Universitas Sumatera Utara
‘jika hatimu sudah ikhlas tapi kami belum bisa mengatakan hati kami ikhlas dan senang. Apakah singalo ulu emas paman si empo itu datang?‘
Tindak lokusi
: mengatakan bahwa mereka belum berani mengatakan kesenangan hatinya dan bertanya apakah paman pengantin laki-laki
datang.
Tindak ilokusi : ingin mengetahui apakah paman pengantin laki-laki
datang.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan selanjutnya.
Anak beru Ginting menginformasikan pertanyaan kalimbubunya itu kepada anak beru Sembiring, kemudian anak beru Sembiring bertanya kepada
kalimbubunya apakah singalo ulu emas datang di tempat itu, kalimbubunya mengatakan bahwa singalo ulu emas datang di tempat itu. Selanjutnya anak beru
Sembiring menginformasikan hal tersebut kepada anak beru Ginting, kemudian anak beru Ginting mengatakan hal tersebut kepada kalimbubunya.
Penutur 32 : eak mama i jenda nge singalo ulu emas si empo enda ndai kai kin eak paman di sini singalo ulu emas si empo ini tadi apa lah
sura-surandu keinginanmu
‘singalo ulu emas si empo ini hadir di sini, jadi apalah keinginanmu paman ?’ Tindak lokusi
:anak beru Ginting memberitahukan kepada kalimbubunya bahwa singalo ulu emas datang.
Tindak ilokusi : ingin mengetahui keinginan kalimbubunya.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 33, menyuruh penutur untuk
bertanya. Lawan tutur 33: sungkun dage cubaken teman kami sendalanen ena ndai
tanya jadi coba teman kami sendalanen itu tadi
Universitas Sumatera Utara
emkapken singalo ulu emas arah si empo ia gia ma yaitu singalo ulu emas dari si empo dia juga kan
meriah ukurna tumbuk beberena ras diri kami permenndu e? ikhlas hatinya bersatu keponakanya dengan diri kami keponakanmu ini?
‘jadi coba kamu tanyakan teman kami sendalanen, yaitu singalo ulu emas paman si empo itu apakah hatinya juga sudah senang jika keponakanya itu bersatu
dengan keponakanmu?‘ Tindak lokusi
: menyuruh anak berunya untuk meyampaikan pertanyaannya kepada paman pengantin laki-laki.
Tindak ilokusi : ingin mengetahuai apakah singalo ulu emas juga telah
senang hatinya jika keponakanya menikah dengan si beru Ginting.
Tindak perlokusi : muncul pada tuturan 34, menyatakan kesenangan hatinya
Bertanya kepada singalo ulu emas paman pengantin laki-laki. Lawan tutur 34 : kami pe singalo ulu emas meriah kel nge ukur kami
kami pun singalo ulu emas ikhlas sangat hati kami peberkat kami nge ia pagi ku jabundu kam senina
berangkat kami lah dia besok ke rumahmu kamu saudara kami Ginting mergana si
enterem enda radu seh nge kita pagi kami Ginting marganya yang banyak ini sama sampai lah kita besok.
‘kami pun singalo ulu emas sudah senang hati kami, kami akan berangakatkan dia besok ke rumahmu sama-sama sampai kita besok‘
Tindak lokusi
: memberitahukan bahwa mereka telah ikhlas dan merestui pernikaha keponakanya itu dan akan memberangkatkannya ke
rumah Ginting marganya
Tindak ilokusi : mengizinkan keponakanya menikah.
Tindak perlokusi : pengantin laki-laki sudah dapat melangsungakan pesta
adat dengan si beru Ginting
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Tindak Tutur Pada Acara Mata Kerja hari-H Pesta Perkawinan