3.4 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah metode padan. Metode padan adalah sebuah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi
bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993:13. Dalam metode ini, objek sasaran penelitian ini adalah identitasnya ditentukan berdasarkan tingginya kadar
kesepadanannya, keselarasannya, kesesuaiannya, kecocokannya, atau kesamaannya dengan alat penuntut yang bersangkutan yang sekaligus menjadi standar atau
pembakunya. Teknik dasar yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah teknik
pilah unsur penentu yang memiliki suatu alat yaitu daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti Sudaryanto, 1993:21. Dalam pemilihan narasumber, menetapkan
kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi narasumber Mahsun,1995:106 kriteria yang dimaksud adalah:
1. Berjenis kelamin pria dan wanita. 2. berusia antara 20-60 tahun.
3. Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasarSD,SLTP. 4.Memiliki kebanggaan terhadap bahasa pesisir Kualuh Hilir
5. Penutur asli bahasa Kualuh Hilir. 6. Sudah lama menetap di desa Kualuh Hilir.
7. Sehat rohani dan jasmani.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Faktor – faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode Bahasa Pesisir di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara
Bahasa pengantar yang dipergunakan di lembaga-lembaga pendidikan Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Sehubungan dengan itu, selama masyarakat Pasar
Bilah di Kecamatan Kualuh Hilir masih menggunakan bahasa Kualuh, maka kegiatan alih kode antra bahasa Kualuh Hilir dengan bahasa Indonesia senantiasa akan terus
berlangsung. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya alih kode pada
masyarakat di Kecamatan Kualuh Hilir,antara lain sebagai berikut:
4.1.1 Perubahan Situasi dengan Hadirnya Orang Ketiga
Salah satu penyebab masyarakat Kualuh Hilir melakukan kegiatan alih kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah adalah faktor kehadiran orang ketiga.
Misalnya dalam suatu peristiwa bicara antara dua orang dwibahasawan Indonesia – Daerah, kemudian hadir orang ketiga yang tidak mengerti bahasa tersebut. Selanjutnya,
pembicaraan beralih kepada bahasa Indonesia agar orang ketiga itupun dapat ikut dalam peristiwa bicara yang sedang berlangsung. Jika orang ketiga itu pergi, maka pembicaraan
biasanya beralih kembali kepada bahasa daerah atau bahasa Kualuh Hilir.
Setelah dijelaskan faktor perubahan situasi dengan hadirnya orang ketiga. Ada baiknya dibicarakan pula beberapa contoh pembicaraan yang mereka lakukan yang
mengandung peristiwa alih kode pada bahasa pesisir di Kecamatan Kualuh Hilir antara
lain:
Universitas Sumatera Utara