Peristiwa Bicara III Peristiwa Pembicara IV Peristiwa Bicara I

Dari percakapan di atas dapat dilihat alih kode terjadi karena hadirnya orang ketiga, alih kode yang terjadi dari bahasa kualuh hilir ke dalam bahasa Indonesia , si peneliti beralih kode kedalam bahasa Indonesia karena mitra tuturnya kurang mengerti bahasa Kualuh.

c. Peristiwa Bicara III

Latar Belakang : Teras Rumah Para Pembicara : Nurlam, Nanik orang yang mengerti bahasa kualuh hilir sedangkan Idah orang yang kurang mengerti bahasa kualuh hilir. Topik : Membicarakan Sunatan. Sebab Alih Kode : Kehadiran si Idah dalam peristiwa bicara. Peristiwa Tutur Nurlam : “Nik, pabilo kau sunatkan anak kau ni baya”. “Nik, kapan kau sunatkan anak mu”. Nanik : “Bolum lagi bagini hari wak, nantinyo lamo lagi”. Kapannya Idah sunatnya itu. “Belum sekarang wak, nantinya, masih lama lagi”. Kapannya Idah sunatnya itu. Idah : “Ngak tau aku ntah kapan”. Universitas Sumatera Utara Dari percakapn di atas dapat dilihat alih kode yang terjadi disebabkan hadirnya orang ketiga yaitu si Nanik beralih kode ke dalam bahasa Indonesia karena mitra tuturnya kurang mengerti bahasa Kualuh Hilir.

d. Peristiwa Pembicara IV

Latar Belakang : Lapangan Bola Pembicara : Padli, Ipen orang yang mengerti bahasa kualuh hilir sedangkan si Edo orang yang kurang mengerti bahasa kualuh. Topik : Membicarakan pertandingan bola. Sebab Alih Kode : Hadirnya si Edo dalam peristiwa Bicara. Peristiwa Tutur bola bujas”. “ Yang kuat-kuatan anak sunge sentang main bola”. Ipen : “ iyo jang. Kalah nyo ini anak sunge robut,tak ado Ini do anak sunge robut ini”. “ Iya kan. Mungkin tidak menang ini anak sungai rebut”. Edo kau megang siapa, sungai sentang atau sungai rebut. Edo : “ Aku megang sungai sentang, kau siapa.” Universitas Sumatera Utara Dari percakapan di atas dapat dilihat alih kode yang terjadi pada percakapan diatas disebabkan karena hadirnya orang ketiga si Ipen yang beralih kode kedalam bahasa Indonesia karena mitra tuturnya tidak mengerti bahasa Kualuh Hilir.

e. Peristiwa Bicara V

Latar Belakang : Halaman Rumah Pembicara : Puja, Riski orang yang mengertia bahasa kualu hilir sedangkan A’an orang yang kurang mengerti bahasa kualuh hilir. Topik : Membicarakan peringatan Israk mikrad. Sebab Alih Kode : Hadirnya si A’an pada peristiwa bicara. Peristiwa Tutur Puja : “Pogi karang malam ki, nengok maulitan”. “Nanti malam kau pergi ki, lihat maulitan”. Riski : “ Aba pogi lah, sodap itu karang malam nengok- Nengok orang”. “ Pergi lah, enak itu nanti malam lihat-lihat orang”. Kau pergi A’an lihat maulitannya. A’an : “ Pergi, tapi aku sama mamak ku. Dari percakapan di atas dapat dilihat alih kode yang terjadi karena kehadiran orang ketiga dalam peristiwa bicara, si Riski beralih kode ke dalam bahasa Indonesia karena mitra tuturnya tidak mengerti Bahasa Kualuh. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Perubahan Topik Pembicara

Topik pembicaraan dapat mempengaruhi terjadinya alih kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah pada masyarakat dwibahasawan. Untuk membicarakan masalah-masalah yang bersifat formal dan nonformal, masalah formal digunakan bahasa Inndonesia akan tetapi untuk membicarakan masalah yang bersifat nonformal masalnya masalah kekeluargaan, persaudaraan atau suatu rapat pertemuan dipergunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengungkap pikiran dan perasaan seluruh anggota rapat. Akan tetapi, ketika rapat telah selesai dan para dwibahasawan Indonesia dan Daerah yang tadinya menjadi anggota rapat terlibat pembicaraan yang menyangkut masalah kehidupan sehari-hari maka mereka akan segera beralih kode pada bahasa daerah atau bahasa kualuh hilir. Setelah diterangkan faktor perubahan topik pembicara, ada baiknya dibicarakan pula beberapa contoh percakapan yang mereka lakukan yang mengandung peristiwa alih kode pada bahasa pesisir di Kecamatan Kualuh Hilir antara lain

a. Peristiwa Bicara I

Latar Belakang : Halaman Rumah Pembicara : Muklis dan Ari sama-sama orang yang mengerti bahasa kualuh hilir. Topik : Membicarakan mengenai sila pancasila. Sebab Alih Kode : Beralihnya topik pembicaraan. Peristiwa Tutur Muklis : “Ondak tau kau Ari, tadi di tanyo ibuk tu aku Pancasila ka ompat, tak hapal aku jang, yang Universitas Sumatera Utara maluan kuraso jang”. “ Ari tadi aku ditanya ibu pancasila ke empat, tapi aku tidak hapal,malu aku lah”. Ari : “ Yang parah bonar lah kau jang, tak hapal kau Pancasila, itu lah dodong kau itu, tak kau hapal ruponyo”. “Kenapa tidak hapal kau pancasila, kau pula bodoh kali, tidak kau hapal rupanya”. Muklis : “Tidak. Orang aku diajak mendodos sawit, capek- capek mendodos hasilnya cuma sedikit, murah sawit, besok minggu mau kau ikut mendodos sama ku”. Ari : “ Tak bisa, aku mau diajak ayah ku keladang”. Dari percakapan diatas dapat dilihat bahwa alih kode yang terjadi disebabkan beralihnya topik pembicaraan, yang semulanya menggunakan bahasa Daerah Kualuh Hilir, tetapi ketika membahas topik lain maka kode bahasa pun beralih kedalam bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara

b. Peristiwa Bicara II