Sensitifitas Pisah Batas Hak Kontrol

perusahaan lebih kecil apabila terdapat pemegang saham pengendali kedua dalam perusahaan tidak dapat didukung. Seperti prediksi, variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Negatifnya pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan didasarkan pada argumen bahwa semakin besar perusahaan maka semakin besar konflik keagenan yang terjadi. Investor yang waspada akan terjadinya konflik ini memberikan nilai yang lebih rendah terhadap perusahaan. Bukti empiris tentang pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan juga ditemukan oleh Claessens et al. 2002. Juga seperti prediksi, variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator kinerja yang baik. Pasar menyadari hal ini sehingga memberikan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih baik. Yeh 2003, Yeh et al. 2003, Pedersen dan Thomsen 2003, dan Harvey et al. 2004 menemukan bukti yang sama seperti dalam penelitian ini tentang pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

4.4. Sensitifitas Pisah Batas Hak Kontrol

Pengujian di atas menggunakan pisah batas hak kontrol sebesar 10. Penggunaan pisah batas hak kontrol yang relatif rendah sejalan dengan pandangan beberapa peneliti, misalnya Claessens et al. 2000b, La Porta et al. 2002, dan Claessens et al. 2002, yang menyatakan bahwa hak kontrol 10 cukup efektif untuk mengendalikan perusahaan baik yang berada di posisi tengah maupun di akhir rantai kepemilikan. Untuk mengetahui apakah tingkat pisah batas hak kontrol yang berbeda dan lebih besar sensitif terhadap hasil estimasi, maka peneliti mencoba pisah batas hak kontrol lain, yaitu 20, 30, 40, dan 50. Selain 10, beberapa peneliti, seperti La Porta et al. 2002 dan Claessens et al. 2002, juga menggunakan pisah batas hak kontrol 20. Penggunaan pisah batas hak kontrol yang beragam ini juga untuk mengakomodasi beberapa kemungkinan efektivitas hak kontrol oleh pemegang saham pengendali dalam mempengaruhi kebijakan dan nilai perusahaan. Dalam PSAK 4, PSAK 7 PSAK 22, dan PSAK 38 dinyatakan bahwa kontrol pemegang saham dianggap efektif apabila lebih dari 50 hak suara. Namun dalam kondisi tertentu, dalam keempat pernyataan tersebut dinyatakan bahwa kontrol pemegang saham dapat dianggap efektif walaupun dengan hak suara kurang dari 50. Karena itu dalam penelitian ini dilakukan pengujian hak kontrol selain 10. Tabel 6: Hasil Pengujian Sensitifitas Pisah Batas Hak Kontrol Panel A: Estimasi Persamaan 1: FVL = α + α 1 CFR + α 2 CR + α 3 SZ + α 4 PR+ ε 1 Hipotesis Prediksi Pisah Batas α 1 α 2 α 3 α 4 F R 2 N Temuan H1 α 1 + 20 0,128 0,067 -0,264 0,158 43,948 12,1 1.253 Didukung 30 0,126 0,066 -0,269 0,162 42,719 12,4 1.182 Didukung 40 0,124 0,050 -0,293 0,146 39,311 12,9 1.049 Didukung 50 0,104 0,018 -0,314 0,164 35,885 13,8 894 Didukung Panel B: Estimasi Persamaan 1: FVL = α + α 1 CFR + α 2 CR + α 3 SZ + α 4 PR+ ε 1 Hipotesis Prediksi Pisah Batas α 1 α 2 α 3 α 4 F R 2 N Temuan H2 α 2 - 20 0,128 0,067 -0,264 0,158 43,948 12,1 1.253 Tidak Didukung 30 0,126 0,066 -0,269 0,162 42,719 12,4 1.182 Tidak Didukung 40 0,124 0,050 -0,293 0,146 39,311 12,9 1.049 Tidak Didukung 50 0,104 0,018 -0,314 0,164 35,885 13,8 894 Tidak Didukung Panel C: Estimasi Persamaan 2: FVL = δ + δ 1 CFRL + δ 2 MAN + δ 3 CFRLMAN + δ 4 SZ + δ 5 PR+ ε 2 Hipotesis Prediksi Pisah Batas δ 1 δ 2 δ 3 δ 4 δ 5 F R 2 N Temuan H3a δ 3 - 20 0,057 -0,212 -0,006 -0,269 0,130 35,646 12,5 1.253 Tidak Didukung 30 0,033 -0,223 -0,019 -0,278 0,130 35,619 13,2 1.182 Tidak Didukung 40 0,009 -0,233 -0,040 -0,307 0,113 35,109 14,4 1.049 Tidak Didukung 50 0,022 -0,231 -0,030 -0,326 0,129 34,832 15,9 894 Tidak Didukung Panel D: Estimasi Persamaan 3: FVL = γ + γ 1 CFRL + γ 2 CS2 + γ 3 CFRLCS2 + γ 4 SZ + γ 5 PR+ ε 3 Hipotesis Prediksi Pisah Batas γ 1 γ 2 γ 3 γ 4 γ 5 F R 2 N Temuan H3b γ 3 + 20 -0,038 -0,086 0,026 -0,258 0,162 26,937 9,7 1.253 Tidak Didukung 30 -0,047 -0,109 0,048 -0,265 0,164 27,539 10,5 1.182 Tidak Didukung 40 -0,066 -0,111 0,065 -0,295 0,147 27,301 11,6 1.049 Tidak Didukung 50 -0,065 -0,076 0,045 -0,314 0,169 27,338 13,3 894 Tidak Didukung Didukung secara statistis pada alpha 1; Didukung secara statistis pada alpha 5; Didukung secara statistis pada alpha 10. FVL nilai perusahaan = nilai pasar saham + nilai buku utangnilai buku aset, CFR hak aliran kas = CFR langsung persentase kepemilikan atas nama diri sendiri + CFR tidak langsung perkalian persentase kepemilikan dalam setiap rantai kepemilikan, CR hak kontrol = CR langsung persentase kepemilikan atas nama diri sendiri + CR tidak langsung jumlah kepemilikan minimum di setiap rantai kepemilikan, SZ ukuran perusahaan = logaritma total aset, dan PR profitabilitas = laba bersihtotal aset. Hasil estimasi untuk pisah batas hak kontrol 20 sampai 50 tampak pada Tabel 6. Pada pisah batas hak kontrol 10 terdapat 1.302 pengamatan. Dengan bertambahnya tingkat pisah batas, maka jumlah pengamatan yang diolah berkurang. Pengurangan ini terjadi karena kategori terkonsentrasi tidaknya suatu kepemilikan perusahaan berubah dengan berubahnya pisah batas yang digunakan. Sebagai contoh, dengan pisah batas hak kontrol 10, seorang pemegang saham pengendali yang memiliki hak kontrol 16 akan masuk dalam pengamatan. Namun apabila pisah batas diubah menjadi 20, maka hak kontrol pemegang saham pengendali tersebut bukan lagi bagian dari pengamatan yang diolah. Pada Tabel 6 tampak jumlah pengamatan untuk pisah batas hak kontrol 20 sampai 50 secara berturut-turut adalah 1.253, 1.182, 1.049, dan 894. Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat hak kontrol tidak sensitif dalam pengujian. Hipotesis pengaruh hak aliran kas terhadap nilai perusahaan konsisten didukung pada semua tingkat hak kontrol. Selain itu, hipotesis pengaruh hak kontrol serta interaksi leverage hak aliran kas terhadap keterlibatan pemegang saham pengendali dalam manajemen dan keberadaan pemegang saham pengendali kedua terhadap nilai perusahaan konsisten tidak didukung untuk setiap pisah batas hak kontrol. Pengujian sensitifitas hak kontrol ini konsisten dengan pengujian hipotesis yang diuraikan sebelumnya, yaitu mendukung hipotesis 1 namun tidak mendukung hipotesis 2, 3a, dan 3b.

5. PEMBAHASAN