Pola Kekepemilikan Hasil Pengujian Hipotesis

diketahui bahwa hanya 16 dari perusahaan yang memiliki pemegang saham pengendali kedua. Tabel 3: Deskripsi Variabel Penelitian Variabel Minimum Maksimum Rata-rata Dev. Standar FVL 73.6962 696.6105 132.605214 85.837964 CFR 0.3907 99.3600 48.162593 23.446519 CR 10.7600 99.8700 59.143595 20.779348 CFRL 0.0000 79.7058 11.042446 15.682474

4.2. Pola Kekepemilikan

Pola kepemilikan perusahaan yang terdaftar di BEI dapat diketahui dari empat aspek, yaitu klasifikasi kepemilikan, mekanisme peningkatan kontrol, pemegang saham pengendali, serta lapisan dan jalur kepemilikan. Pada Tabel 3 terlihat bahwa sebanyak 99 1.302 dari 1.314 pengamatan diklasifikasi sebagai perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi. Dalam struktur kepemilikan terkonsentrasi tersebut, pemegang saham pengendali menggunakan mekanisme kepemilikan piramida dan lintas kepemilikan untuk meningkatkan hak kontrol. Mekanisme yang paling banyak digunakan adalah kepemilikan piramida, yaitu 66 865 dari dari 1.302 pengamatan. Pemegang saham pengendali perusahaan publik di Indonesia meliputi keluarga, pemerintah, institusi keuangan dengan kepemilikan luas, perusahaan dengan kepemilikan luas, dan pemegang saham pengendali lain. Keluarga adalah pemegang saham pengendali utama, yaitu sebesar 56 724 dari 1.302 pengamatan. Pemegang saham pengendali bisa berada pada lapisan sampai dengan 10 dan memiliki sampai dengan 11 jalur kepemilikan. Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan tinggi di Indonesia. Banyaknya lapisan dan jalur kepemilikan menunjukkan kompleksnya pola kepemilikan perusahaan publik. Dalam pola kepemilikan perusahaan yang kompleks tersebut, pemegang saham pengendali tidak mudah diidentifikasi. Tabel 4: Pola Kepemilikan Pola Kepemilikan Klasifikasi Jumlah Pengamatan Klasifikasi Kepemilikan Terkonsentrasi Tersebar 1.302 12 1.314 Mekanisme Peningkatan Kontrol Piramida Lintas Kepemilikan Tanpa Mekanisme 865 66 371 1.302 Pemegang Saham Pengendali Keluarga Pemerintah Institusi Keuangan Dgn Kepemilikan Luas Perusahaan dgn Kepemilikan Luas Pemegang Saham Pengendali Lain 724 66 67 111 334 1.302 Lapisan dan Jalur Kepemilikan Lapisan Kepemilikan Jalur Kepemilikan 2 - 10 1 – 11

4.3. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil estimasi model pengujian hipotesis tampak pada Tabel 5. Dalam hipotesis 1 diprediksi bahwa hak aliran kas pemegang saham pengendali berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Prediksi dalam hipotesis ini didukung apabila koefisien α 1 hasil estimasi persamaan 1 positif dan signifikan. Seperti tampak pada Tabel 5 Panel A, hasil estimasi persamaan 1 menunjukkan bahwa koefisien α 1 adalah positif dan signifikan secara statistis pada alpha 1. Nilai t yang cukup tinggi dan signifikan pada alpha 1 menunjukkan kuatnya dukungan terhadap hipotesis ini. Selain itu, model juga cukup fit dengan nilai F dan R 2 yang cukup besar. Dengan bukti empiris seperti ini, maka dapat dinyatakan bahwa data mendukung hipotesis 1 yang menyatakan bahwa hak aliran kas pemegang saham pengendali berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Tabel 5: Hasil Pengujian Hipotesis Panel A: Estimasi Persamaan 1: FVL = α + α 1 CFR + α 2 CR + α 3 SZ + α 4 PR+ ε 1 Hipotesis Prediksi α 1 α 2 α 3 α 4 F R 2 N Temuan H1 α 1 + 0,131 0,062 -0,260 0,162 45,064 12,0 1.302 Didukung Panel B: Estimasi Persamaan 1: FVL = α + α 1 CFR + α 2 CR + α 3 SZ + α 4 PR+ ε 1 Hipotesis Prediksi α 1 α 2 α 3 α 4 F R 2 N Temuan H2 α 2 - 0,131 0,062 -0,260 0,162 45,064 12,0 1.302 Tidak Didukung Panel C: Estimasi Persamaan 2: FVL = δ + δ 1 CFRL + δ 2 MAN + δ 3 CFRLMAN + δ 4 SZ + δ 5 PR+ ε 2 Hipotesis Prediksi δ 1 δ 2 δ 3 δ 4 δ 5 F R 2 N Temuan H3a δ 3 - 0,065 -0,196 -0,019 -0,262 0,134 35,425 12,0 1.302 Tidak Didukung Panel D: Estimasi Persamaan 3: FVL = γ + γ 1 CFRL + γ 2 CS2 + γ 3 CFRLCS2 + γ 4 SZ + γ 5 PR+ ε 3 Hipotesis Prediksi γ 1 γ 2 γ 3 γ 4 γ 5 F R 2 N Temuan H3b γ 3 + -0,034 -0,081 0,019 -0,252 0,165 27,512 9,6 1.302 Tidak Didukung Didukung secara statistis pada alpha 1 FVL nilai perusahaan = nilai pasar saham + nilai buku utangnilai buku aset, CFR hak aliran kas = CFR langsung persentase kepemilikan atas nama diri sendiri + CFR tidak langsung perkalian persentase kepemilikan dalam setiap rantai kepemilikan, CR hak kontrol = CR langsung persentase kepemilikan atas nama diri sendiri + CR tidak langsung jumlah kepemilikan minimum di setiap rantai kepemilikan, SZ ukuran perusahaan = logaritma total aset, dan PR profitabilitas = laba bersihtotal aset. Prediksi dalam hipotesis 2 adalah hak kontrol pemegang saham pengendali berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis 2 dapat didukung apabila koefisien α 2 dari hasil estimasi persamaan 1 adalah negatif dan signifikan. Seperti tampak pada Tabel 5 Panel B, koefisien α 2 tidak signifikan secara statistis. Bahkan tanda matematis koefisien tersebut adalah positif, berlawanan dari prediksi. Bukti empiris yang tampak pada tersebut menunjukkan bahwa data tidak dapat mendukung hipotesis 2 yang menyatakan bahwa hak kontrol pemegang saham pengendali berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Pada hipotesis 3a diprediksi bahwa pengaruh negatif cash flow right leverage pemegang saham pengendali terhadap nilai perusahaan lebih besar apabila pemegang saham pengendali terlibat dalam manajemen. Prediksi hipotesis 3a dapat didukung apabila hasil estimasi persamaan 2 menghasilkan koefisien δ 3 yang negatif. Seperti tampak pada Tabel 5 Panel C, hasil estimasi persamaan 2 menunjukkan bahwa koefisien δ 3 tidak signifikan secara statistis. Data tidak berhasil mendukung hipotesis 3a yang menyatakan bahwa pengaruh negatif cash flow right leverage pemegang saham pengendali terhadap nilai perusahaan lebih besar apabila pemegang saham pengendali terlibat dalam manajemen. Hipotesis 3b menyatakan bahwa pengaruh negatif cash flow right leverage pemegang saham pengendali terhadap nilai perusahaan lebih kecil apabila terdapat pemegang saham pengendali kedua dalam perusahaan. Hipotesis 3b didukung apabila hasil estimasi persamaan 3 menunjukkan bahwa koefisien γ 3 adalah positif. Hasil estimasi persamaan 3 yang tampak pada Tabel 5 Panel D menunjukkan bahwa koefisien γ 3 tidak signifikan. Bukti empiris ini menunjukkan bahwa hipotesis 3b yang menyatakan pengaruh negatif cash flow right leverage pemegang saham pengendali terhadap nilai perusahaan lebih kecil apabila terdapat pemegang saham pengendali kedua dalam perusahaan tidak dapat didukung. Seperti prediksi, variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Negatifnya pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan didasarkan pada argumen bahwa semakin besar perusahaan maka semakin besar konflik keagenan yang terjadi. Investor yang waspada akan terjadinya konflik ini memberikan nilai yang lebih rendah terhadap perusahaan. Bukti empiris tentang pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan juga ditemukan oleh Claessens et al. 2002. Juga seperti prediksi, variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator kinerja yang baik. Pasar menyadari hal ini sehingga memberikan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih baik. Yeh 2003, Yeh et al. 2003, Pedersen dan Thomsen 2003, dan Harvey et al. 2004 menemukan bukti yang sama seperti dalam penelitian ini tentang pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

4.4. Sensitifitas Pisah Batas Hak Kontrol