Klasifikasi Kepemilikan Variabel dan Pengukurannya

pemilihan sampel. Penelitian ini juga menggunakan sampel perusahaan baik yang terdaftar selama periode data lima tahun maupun terdaftar kurang dari periode data tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari survivorship bias, yaitu bias karena hanya menggunakan perusahaan yang konsisten saja terdaftar pada periode penelitian. Ada tiga klasifikasi data pokok dalam penelitian ini, yaitu data struktur kepemilikan, data akuntansi, dan data pasar. Data struktur kepemilikan ultimat diperoleh dari laporan keuangan tahunan, Departemen Keuangan RI, dan website perusahaan. Data akuntansi diperoleh dari laporan keuangan tahunan. Sedangkan data pasar diperoleh dari Indonesian Security Market Database ISMD yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Gadjah Mada.

3.2. Klasifikasi Kepemilikan

Kepemilikan perusahaan publik diklasifikasi menjadi dua, yaitu perusahaan dengan kepemilikan tersebar dan perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi. Klasifikasi kepemilikan tersebar atau terkonsentrasi didasarkan pada pisah batas cut-off hak kontrol 10. Penggunaan pisah batas hak kontrol 10 sejalan dengan pandangan beberapa peneliti, misalnya Claessens et al. 2000b, La Porta et al. 2002, dan Claessens et al. 2002, yang menyatakan bahwa hak kontrol 10 cukup efektif untuk mengendalikan perusahaan baik yang berada di posisi tengah maupun di akhir rantai kepemilikan. Pemegang saham pengendali merupakan pemegang saham yang memiliki hak kontrol terbesar pada pisah batas 10 tersebut. Pemegang saham pengendali dikelompokkan menjadi: keluarga, pemerintah, institusi keuangan dengan kepemilikan luas, perusahaan dengan kepemilikan luas, dan pemegang saham pengendali lain. Kemungkinan lain pemegang saham pengendali dalam sebuah perusahaan publik adalah investor asing, koperasi, dan karyawan.

3.3. Variabel dan Pengukurannya

Variabel-variabel penelitian ini meliputi variabel dependen, variabel independen, variabel moderasi, dan variabel kontrol. Variabel dependen adalah nilai perusahaan. Variabel independen meliputi hak aliran kas, hak kontrol, dan leverage hak aliran kas. Variabel moderasi meliputi keterlibatan pemegang saham pengendali dalam manajemen dan keberadaan pemegang saham pengendali kedua. Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi ukuran perusahaan dan tingkat profitabilitas. Pada Tabel 2 berikut ini disajikan pengukuran variabel-variabel penelitian. Tabel 2: Variabel dan Pengukurannya Variabel Pengukuran FVL Firm Value Market to Book Value Ratio Nilai Pasar Saham + Nilai Buku UtangNilai Buku Aset Pengukuran ini mengacu pada La Porta et al. 2002, Claessens et al. 2002, Lins 2003, dan Faccio et al. 2003. CFR Cash Flow Right Hak aliran kas langsung + Hak aliran kas tidak langsung Hak aliran kas langsung = Persentase kepemilikan atas nama diri sendiri Hak aliran kas tidak langsung = Perkalian kepemilikan dalam setiap rantai kepemilikan Pengukuran ini mengacu pada La Porta et al. 2002 dan Claessens et al. 2002. CR Control Right Hak kontrol langsung + Hak kontrol tidak langsung Hak kontrol langsung = Persentase kepemilikan atas nama diri sendiri Hak kontrol tidak langsung = Jumlah kepemilikan minimum di setiap rantai kepemilikan Pengukuran ini mengacu pada La Porta et al. 2002 dan Claessens et al. 2002. CFRL CFR Leverage Hak kontrol – Hak aliran kas Pengukuran ini mengacu pada La Porta et al. 2002 dan Claessens et al. 2002. MAN Management Keterlibatan Pemegang Saham Pengendali Dalam Manajemen 1 untuk ‘pemegang saham pengendali terlibat dalam manajemen’ 0 untuk ‘pemegang saham pengendali tidak terlibat dalam manajemen’ Sebanyak 69 perusahaan publik Asia, Eropa, dan Amerika memiliki pemegang saham pengendali yang juga terlibat dalam manajemen La Porta et al., 1999. CS2 Controlling Shareholder 2 Keberadaan Pemegang Saham Pengendali Kedua 1 untuk ‘ada pemegang saham pengendali dalam perusahaan’ 0 untuk ‘tidak ada pemegang saham pengendali dalam perusahaan’ Sebanyak 68 perusahaan publik Asia CDL, 2000 dan 54 perusahaan publik Eropa Faccio dan Lang, 2002 dikendalikan oleh pemegang saham pengendali tunggal. SZ Size Logaritma total aset Karena konflik keagenan lebih besar pada perusahaan besar, maka pemegang saham pengendali lebih waspada akan kemungkinan ekspropriasi pada perusahaan besar Claessens et al., 2002. PR Profitability Laba bersihtotal aset Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih baik memiliki kinerja yang lebih tinggi Yeh, 2003; Harvey et al ,2004.

3.4. Model Empiris