Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD N Gembongan, Sentolo, Kulon Progo dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode story telling dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran tematik kelas I di SD N Gembongan, Sentolo, Kulon Progo. Penerapan metode story telling dengan langkah-langkah, 1 Pemilihan cerita yang sesuai dengan materi pelajaran, 2 Mengkondisikan kegiatan belajar mengajar, 3 Membawakan cerita dengan baik dan menarik, 4 Melibatkan siswa dalam kegiatan bercerita, 5 Guru mengajukan pertanyaan mengenai isi cerita dan mengaitkan dengan materi pelajaran, serta dengan pembawaan guru ketika bercerita. Melalui metode ini pula, siswa dapat berpartisipasi ketika guru bercerita seperti, memperagakan tokoh dalam cerita dengan menggunakan wayang maupun boneka tangan. Selain itu, siswa juga dapat menanggapi mengenai cerita yang dibacakan oleh guru. Melalui metode ini pula, siswa merasa senang dikarenakan guru bercerita dengan memperhatikan intonasi, lafal, suara yang dapat menjangkau kelas, dan penggunaan suara yang berbeda dalam setiap tokoh. 2. Penggunaan metode story telling dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas I di SD N Gembongan, Sentolo, Kulon Progo. Hal ini terlihat dalam penelitian ini telah mencapai indikator 91 keberhasilan penelitian yaitu 80 siswa kelas I memperoleh skor minat belajar minimal sebesar 25 disetiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 80 16 siswa sis wa kelas I memperoleh skor minat belajar ≥ 25 kategori minat belajar tinggi dan siklus II terdapat 85 17 siswa siswa kelas I memperoleh skor minat belajar ≥ 25 kategori minat belajar tinggi. Selain itu, Terjadi peningkatan rata-rata minat belajar siswa kelas I dari pra siklus ke siklus berikutnya. Pada pra siklus menunjukkan angka 16,50 dengan kategori minat belajar rendah, siklus I menunjukkan angka 25,75 dengan kategori minat belajar tinggi, dan siklus II menunjukkan angka 26,50 dengan kategori minat belajar tinggi.

B. Saran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Isi Cerita Story Telling Melalui Media Boneka Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD N Watubonang 01 Kecama

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menyimak Isi Cerita Story Telling Melalui Media Boneka Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD N Watubonang 01 Kecam

0 2 15

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS ATAS TERHADAP PERMAINAN KASTI DI SD N JLABAN KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 99

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN SENTOLO KULON PROGO.

9 37 207

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) KELAS II SD N JLABAN KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO.

0 3 219

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN SENTOLO KULON PROGO.

0 5 210

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD NEGERI GEMBONGAN SENTOLO KULON PROGO.

0 5 246

PENINGKATAN PERHATIAN SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN KELAS III MELALUI PERMAINAN ICEBREAKING DI SD NEGERI GEMBONGAN KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO.

0 3 209

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC KELAS IV DI SD NEGERI JLABAN SENTOLO, KULON PROGO.

0 3 310

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9