D. Paradigma Penelitian
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka muncul berbagai pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja Reksa Dana saham ketika kondisi pasar mengalami
bullish dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen? 2.
Bagaimana kinerja Reksa Dana saham ketika kondisi pasar mengalami bearish dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen?
3. Kinerja Reksa Dana saham mana saja yang termasuk dalam outperform
atau underperform terhadap kinerja benchmark ketika kondisi pasar mengalami bullish?
4. Kinerja Reksa Dana saham mana saja yang termasuk dalam outperform
atau underperform terhadap kinerja benchmark ketika kondisi pasar mengalami bearish?
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari
sebuah situasi Kuncoro, 2007. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui karakteristik kinerja Reksa Dana saham dengan IHSG dan LQ45 sebagai
benchmark Reksa Dana saham dalam dua kondisi pasar yang berbeda, yaitu kondisi pasar bullish dan bearish.
Penelitian dengan metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat
dari data, pemrosesan, dan manipulasi data mentah menjadi informasi yang bermanfaat Kuncoro, 2007.
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Return Reksa Dana Saham
Return Reksa Dana saham adalah tingkat pengembalian yang diperoleh investor dari sejumlah dana yang diinvestasikan di sebuah Reksa Dana
saham pada suatu periode tertentu. Nilai return Reksa Dana ini diperoleh dari NAB per unit penyertaan untuk masing-masing Reksa Dana saham.
Rumus yang digunakan adalah:
=
−
−1 −1
Di mana: = return Reksa Dana saham
= NAB pada periode pengukuran
−1
= NAB pada periode sebelum pengukuran
2. Return Pasar
Return pasar adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari kinerja pasar. Terdapat dua variabel pembanding benchmark yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu, return Indeks Harga Saham Gabungan dan return LQ45. Adapun rumus yang digunakan adalah:
1
= −
−1 −1
Di mana:
1
= Return IHSG = IHSG pada periode pengukuran
−1
= IHSG pada periode sebelum pengukuran
2
= −
−1 −1
Di mana:
2
= Return LQ45 = Indeks LQ45 pada periode pengukuran
−1
= Indeks LQ45 pada periode sebelum pengukuran
3. Keuntungan Bebas Risiko
Keuntungan bebas risiko adalah keuntungan yang diperoleh dari instrumen investasi yang memiliki risiko sangat kecil. Investasi bebas
risiko diukur menggunakan BI rate. BI rate adalah suku bunga kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada
publik. Tingkat suku bunga yang berlaku pada BI rate diperoleh dengan mempertimbangkan indikator perekonomian seperti inflasi.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan populasi Reksa Dana saham yang ada pada Bursa Efek Indonesia dan menggunakan metode purposive sampling dalam
pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel yang menyesuaikan dengan
kriteria tertentu. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Sampel yang diambil merupakan Reksa Dana saham yang ditawarkan
pada periode 21 November 2012 sampai 22 November 2013. 2.
Sampel yang diambil merupakan produk dari perusahaan Reksa Dana yang aktif selama 21 November 2012 sampai 22 November 2013.
3. Sampel yang diambil merupakan Reksa Dana saham yang masih aktif
hingga 15 Februari 2014.
D. Tempat dan Waktu Penelitian