superior, sedangkan sisanya 7 Reksa Dana saham atau sebesar 43,75 dinyatakan inferior. Terdapat konsistensi kinerja Reksa Dana saham menurut
raw return, metode Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino periode 2002-2007 dengan rata-rata probabilitas konsistensi sebesar 71,50 dengan peringkat
Reksa Dana saham yang mempunyai kinerja terbaik yaitu Foris Pesona, Schroder Prestasi Plus, Dana Reksa Mawar, Fortis Ekuitas, Trim Kapital,
Panin Dana Maksima, Si Dana Saham, Rencana Cerdas dan Bahana Dana Prima.
Melihat pentingnya memilih Reksa Dana saham dengan kinerja terbaik bagi calon investor yang ingin menginvestasikan dananya, dan pentingnya
penelitian up to date mengenai analisis kinerja Reksa Dana saham guna informasi yang lebih aktual dalam pengambilan keputusan bagi para investor
dan Manajer Investasi maka akan dilakukan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Dana Saham yang Tercatat pada Bursa
Efek Indonesia dengan Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Banyaknya investor dan calon investor yang terpengaruh oleh orang
lain dalam memilih Reksa Dana sebagai tempat investasi tanpa melakukan analisis terlebih dahulu.
2. Masih sedikitnya informasi yang tersedia mengenai analisis kinerja
Reksa Dana saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. 3.
Tidak stabilnya tingkat pengembalian yang diberikan oleh Reksa Dana saham yang ada di Indonesia karena pengaruh kinerja pasar.
4. Masih terjadinya kesalahan dalam menganalisis kinerja Reksa Dana
oleh para investor dan calon investor.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pokok permasalahan di atas serta mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada, maka penelitian ini hanya menganalisis
kinerja Reksa Dana saham dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen serta melihat perbandingan kinerja Reksa Dana saham dengan
benchmark IHSG dan LQ45 ketika pasar dalam kondisi bullish pada tanggal 21 November 2012 sampai 21 Mei 2013 dan ketika pasar dalam kondisi
bearish pada tanggal 22 Mei 2013 sampai 22 November 2013.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja Reksa Dana saham ketika kondisi pasar mengalami
bullish dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen? 2.
Bagaimana kinerja Reksa Dana saham ketika kondisi pasar mengalami bearish dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen?
3. Kinerja Reksa Dana saham mana saja yang termasuk dalam outperform
dan underperform terhadap kinerja benchmark ketika kondisi pasar mengalami bullish?
4. Kinerja Reksa Dana saham mana saja yang termasuk dalam outperform
dan underperform terhadap kinerja benchmark ketika kondisi pasar mengalami bearish?
E. Tujuan Penelitian